Thursday, 26 November 2015

[Dunia] Akankah Insiden di Turki Picu Perang Dunia ke-3?


Akankah insiden di Turki picu Perang Dunia ke-3?

Lokasi jatuhnya jet tempur Sukhoi Rusia di perbatasan Suriah. ©Daily Mail
 

Selang tiga jam setelah jet tempur F-16s militer Turki menembak jatuh pesawat Sukhoi Su-24 Rusia di perbatasan Suriah kemarin, jagat maya diramaikan dengan tagar Perang Dunia Ketiga. Para pengguna Internet di media sosial menunggu reaksi Rusia setelah pesawat mereka ditembak jatuh oleh Turki.

Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan peristiwa itu ibarat ditusuk dari belakang oleh kaki tangan teroris.

"Pesawat kami ditembak jatuh di wilayah Suriah oleh rudal dari F-16 Turki. Pesawat itu jatuh di Suriah, empat kilometer dari perbatasan dengan Turki. Pilot dan pesawat kami tidak dalam kondisi mengancam Turki," kata Putin dalam siaran televisi beberapa jam setelah insiden itu terjadi, seperti dilansir Middle East Eye, Selasa (24/11).

Sebelumnya Turki mengatakan pesawat Rusia itu memasuki wilayah udara mereka dan sudah diperingatkan sepuluh kali sebelum ditembak jatuh. Kementerian Pertahanan Rusia berkukuh pesawat mereka masih berada dalam wilayah udara Suriah.

Cuplikan video memperlihatkan jet Rusia itu terbakar di udara kemudian jatuh di wilayah Suriah. Dua pilot Rusia itu berhasil menyelamatkan diri dengan kursi pelontar. Satu pilot dinyatakan selamat dan satu lagi tewas dibunuh kelompok pemberontak Suriah keturunan Turki.

Dalam waktu beberapa jam pula organisasi negara-negara yang tergabung dalam Pakta Pertahan Atlantik Utara (NATO) menggelar rapat luar biasa setelah insiden itu. Turki adalah satu dari 28 negara yang tergabung dalam NATO.

"Apa mereka mau NATO jadi pelayan ISIS? Saya paham setiap negara punya kepentingan sendiri kami hormati itu, tapi kami tidak akan menoleransi kejahatan semacam ini," ujar Putin.

Akankah peristiwa ini memicu Perang Dunia Ketiga seperti yang ditunggu-tunggu jagat dunia maya kemarin?


 Pengamat terorisme dari Pusat Terorisme dan Pemberontakan IHS Janes mengatakan, insiden ini akan berdampak pada krisis diplomatik kedua negara.

"Insiden antara Rusia dan Turki ini memang sangat mungkin terjadi tapi hanya sebatas krisis diplomatik," ujar IHS Janes.

Peristiwa kemarin adalah pertama kalinya sejak era Perang Dingin sebuah negara NATO menembak jatuh pesawat Rusia.

Jika insiden itu terjadi di masa Parang Dingin maka boleh jadi perang nuklir akan terjadi.

Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov menyebut jatuhnya jet Rusia itu adalah bentuk provokasi yang sudah terencana oleh Turki, namun dia mengatakan Rusia tidak bermaksud memulai perang dengan Turki.

Presiden Amerika Serikat Barack Hussein Obama mendukung keputusan Turki menjatuhkan pesawat yang terkesan mengancam. "AS dan NATO mendukung sepenuhnya hak Turki dalam mempertahankan kedaulatannya," kata Obama.

Dengan adanya insiden ini konflik di Timur Tengah, khususnya di Suriah semakin pelik dan runyam.

Rusia sebelumnya mengatakan mereka membombardir ISIS di Suriah seperti halnya yang dilakukan pasukan koalisi pimpinan Amerika Serikat.

Peta kekuatan dalam konflik di Suriah memang sudah cukup jelas. Negara Barat, termasuk NATO dan Amerika, ingin rezim Basyar al-Assad di Suriah digulingkan. Mereka membantu dana dan persenjataan bagi kelompok pemberontak anti-Assad. Namun Rusia dan Iran yang bersekutu menginginkan Assad tetap bertahan. Mereka membantu militer Suriah menghadapi kaum pemberontak termasuk ISIS.

Mark Galeotti, pengamat Rusia dari Universitas New York, Amerika Serikat, menilai Rusia tidak akan gegabah menyerang Turki lantaran insiden ini. NATO pun tidak akan bertindak lebih jauh.

"Eropa ingin Moskow jadi bagian dari solusi di Suriah. Moskow dan negara NATO di Eropa tidak akan membiarkan insiden ini berdampak lebih jauh," kata dia, seperti dikutip situs Vox.com, kemarin.


Merdeka

[Dunia] Pilot Rusia Bantah Turki Beri Peringatan

Pesawat tempur Rusia ditembak jatuh oleh pesawat tempur Turki di daerah perbatasan Suriah - Turki | (Reuters)

Pilot Rusia yang selamat saat pesawat tempur Su-24 ditembak jatuh oleh militer Turki mengaku tidak menerima peringatan dari Angkatan Udara Turki sebelum di tembak jatuh. Ia juga mengaku tidak terbang di atas wilayah udara Turki.

"Tidak ada peringatan, baik melalui Radio atau visual. Tidak ada kontak apa pun," ucap navigator Konstantin Murakhtin seperti disitir Reuters dari kantor berita TASS, Rabu (25/11/2015).

"Jika mereka ingin memberikan peringatan kepada kami, mereka bisa menunjukkan diri mereka dengan mengambil posisi paralel. Namun tidak ada. Dan rudal menghantam ekor pesawat kami secara tiba-tiba, kami tidak punya banyak waktu untuk melakukan manuver," tuturnya lagi.

Pihak Turki sebelumnya menyatakan jika pihaknya telah memberikan peringatan berulang kali sebelum menembak jatuh pesawat tempur Rusia. Turki pun terpaksa menembak jatuh karena pesawat tempur Rusia telah melanggar batas wilayahnya.

Namun, Murakhtin membantah pernyataan itu. "Saya bisa melihat dengan sempurna pada peta dan di tanah dimana wilayah perbatasan itu dan di mana kami berada. Tidak ada tanda bahaya jika kami telah memasuki wilayah Turki," tukasnya.


Sindonews

[Dunia] Rusia Tuding NATO dan Turki Menikmati Minyak ISIS


Dubes Rusia untuk Indonesia, Mikhail Galuzin menyebut NATO dan Turki ikut menikmati minyak ilegal ISIS | (Sindonews/Ian)

Duta Besar Rusia, Mikhail Galuzin menuding Turki dan NATO mendukung kelompok ekstrimis ISIS. Pasalnya, NATO dan Turki ikut menikmati minyak ilegal dari ISIS.

"Kami mempunyai bukti jika Turki melakukan perdagangan minyak ilegal dengan ISIS di wilayahnya. Dan, Turki kemudian menjualnya ke negara lain," kata Galuzin dalam jumpa persnya di Kedubes Rusia, Jakarta, Rabu (25/11/2015).

Ia kemudian mengungkapkan bagaimana reaksi negara-negara Barat saat Rusia mulai melakukan operasi udara di Suriah. Mereka beramai-ramai mengutuk tindakan Rusia yang membombardir sejumlah basis, fasilitas, dan sejumlah kilang minyak milik ISIS.

"Padahal, kami melakukan itu berdasarkan permintaan dari Pemerintah Suriah untuk memerangi ISIS. Itu kenapa, NATO dan Turki melawan Rusia, sebab mereka meamng mendukung ISIS. Mereka melakukan hal itu karena minyak yang dimiliki oleh ISIS," ucapnya.

Sebelumnya, Presiden Rusia Vladimir Putin mengungkapkan, pihaknya telah mengantongi informasi jika ISIS telah berhasil mengirimkan sejumlah minyak mentah dari kilang-kilang minyak yang dikuasai kelompok itu ke wilayah Turki.

Putin lantas mengatakan, jika militan ISIS memperoleh ratusan juta dolar dari perdagangan minyak dan menikmati perlindungan dari Angkatan Bersenjata "dari seluruh pemerintah," maka tidak heran mereka bisa berperilaku begitu berani. (ian)


Sindonews

[Dunia] Dubes Rusia: NATO Organisasi Berbahaya

Pakta pertahanan Atlantik utara atau NATO | (Nato)

Duta Besar Rusia untuk Indonesia, Mikhail Galuzin mengatakan, Pakta Atlantik Utara atau NATO adalah organisasi yang sangat berbahaya. Merujuk pada insiden penembakan pesawat tempur Rusia oleh pesawat tempur Turki, hal itu menunjukkan jika NATO adalah organisasi yang kebal hukum.

"Bayangkan, pesawat militer milik negara anggota NATO bisa menembak pesawat asing (Rusia) di negara asing (Suriah) yang merupakan negara anggota PBB. Mereka beralasan, apa yang dilakukan oleh Turki adalah tindakan melindungi diri. Padahal, tindakan ini jelas-jelas melanggar hukum internasional, melanggar piagam PBB," kata Galuzin dalam jumpa persnya di Kedubes Rusia, Jakarta, Rabu (25/11/2015).

Tidak hanya itu, NATO juga terlihat begitu agresif akhir-akhir ini dalam menyikapi sejumlah isu internasional. Salah satunya adalah permasalahan di wilayah Laut China Selatan.

Menurut Galuzin, Amerika Serikat (AS) yang merupakan pimpinan NATO tengah berusaha melakukan ekspansi ke wilayah Laut China Selatan. Hal ini dapat dilihat dari tindakan AS yang berulangkali melakukan aksi provokatif di Laut China Selatan.

"Ini sangat berbahaya bagi Indonesia atau negara-negara lain di kawasan itu. Bukan tidak mungkin akan terjadi 'hard war' di Laut China Selatan," tukas Galuzin. (ian)



Sindonews

Wednesday, 25 November 2015

Tahun Depan, Jokowi Akan Miliki Helikopter Kepresidenan yang Kebal Peluru

Helikopter AgustaWestland AW101 yang akan dibeli TNI Angkatan Udara untuk pesawat kepresidenan.

Kepala Staf TNI Angkatan Udara (KSAU) Marsekal TNI Agus Supriatna, mengatakan TNI AU akan membeli tiga helikopter untuk "very very important person" (VVIP) seperti yang telah tercantum dalam rencana strategis TNI Angkatan Udara periode 2015-2019. 

"Untuk sementara dengan anggaran renstra, kita akan membeli tiga unit helikopter untuk skadron udara VVIP," kata KSAU di sela-sela acara Silaturahmi dan Makan Bersama Media Massa di Wisma Angkasa, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa (24/11/2015).

Menurut dia, rencana pembelian helikopter AW 101 yang canggih dan modern itu murni merupakan hasil kajian dari Skadron Udara VVIP. Kemudian, dikaji di Mabes TNI.

"Setelah dikaji dengan baik, saya memutuskan untuk membeli helikopter VVIP. Ini merupakan hasil kajian kita," kata Agus.

Terkait permintaan agar helikopter itu dipasang antipeluru, kata KSAU, akan dilihat lagi anggarannya. Bila mencukupi, bisa saja dipasang antipeluru, antijamming, antirudal, dan lainnya.
"Kalau helikopter presiden AS dipasang segala macam, dengan anggaran bisa mencapai 120 juta dollar AS," katanya.

Pembelian helikopter VVIP yang diperuntukkan bagi Presiden, Wakil Presiden, pejabat tinggi negara dan tamu negara itu lebih mengutamakan safety (keamanan) dan kenyamanannya.

"Kalau tidak safety, dan nanti terjadi apa-apa, maka saya yang bertanggung jawab. Oleh karena itu, saya minta agar helikopternya safety," tutur Agus.

Ia berharap satu unit Helikopter AW 101 akan tiba pada tahun 2016. "Insya Allah, sebelum 9 April 2016, helikopter tersebut sudah tiba di Tanah Air," ucapnya.

Helikopter VVIP yang dibeli TNI ialah AgustaWestland AW101. Ini merupakan jenis helikopter angkut menengah antikapal selam yang dapat digunakan untuk kepentingan militer dan sipil.
AgustaWestland AW101 dikembangkan oleh perusahaan patungan Westland Helicopters asal Inggris dan Agusta asal Italia. Helikopter ini diproduksi untuk memenuhi kebutuhan alat utama sistem senjata angkatan laut modern.

Selama ini, sejumlah pejabat negara, termasuk Presiden RI mengunakan Helikopter Super Puma yang dioperasikan oleh Skuadron 17 VIP TNI AU yang bermarkas di Pangkalan Udara Utama Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, sebelum kemudian dirawat dan dioperasikan oleh Skuadron 45 VIP yang juga bermarkas di Halim.

Skuadron 17 dan 45 tersebut merupakan skuadron khusus yang menerbangkan pesawat-pesawat atau helikopter-helikopter untuk VIP dan VVIP. Skuadron 17 misalnya pernah membawa Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa Ban Ki-moon dengan Boeing 737. Sementara Skuadron 45 mengkhususkan pada pengoperasian helikopter atau rotary wing aircraft.

Agus Supriatna menegaskan, pengadaan helikopter antipeluru AgustaWestland AW101 itu bukan oleh Sekretariat Negara (Setneg) seperti Helikopter Super Puma itu.

"Heli Super Puma pengadaannya oleh Setneg, tapi dioperasionalkan oleh TNI AU," kata Agus.

Kompas

TNI AU Beli Tiga Helikopter VVIP

Kepala Staf Angkatan Udara Marsekal Agus Supriatna

Kepala Staf TNI Angkatan Udara (KSAU) Marsekal TNI Agus Supriatna, mengatakan TNI AU akan membeli tiga helikopter VVIP.

Pembelian tiga helikopter VVIP ini tercantum dalam rencana strategis TNI Angkatan Udara periode 2015-2019.

"Untuk sementara dengan anggaran renstra, kami akan membeli tiga unit helikopter untuk skuadron udara VVIP," kata Agus, di sela-sela acara silaturahim dengan media, di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa (24/11/2015) malam.

Agus menjelaskan, rencana pembelian helikopter AW 101 yang canggih dan modern itu  merupakan hasil kajian dari Skuadron Udara VVIP yang kemudian dikaji oleh Mabes TNI.

Terkait permintaan agar helikopter itu dipasang antipeluru, Agus mengatakan, akan melihat ketersediaan anggaran. 

"Kalau helikopter Presiden AS dipasang segala macam, dengan anggaran bisa mencapai 120 juta dolar AS," kata dia.

Pembelian helikopter VVIP yang diperuntukkan bagi presiden, wakil presiden, pejabat tinggi negara dan tamu negara itu lebih mengutamakan keamanan dan kenyamanan.

"Kalau tidak aman, dan nanti terjadi apa-apa, maka saya yang bertanggung jawab. Oleh karena itu, saya minta agar helikopternya safety," ujar Agus.

Ia berharap satu unit Helikopter AW 101 akan tiba pada tahun 2016.  Helikopter VVIP yang dibeli TNI adalah AgustaWestland AW101.

AgustaWestland AW101 dikembangkan oleh perusahaan patungan Westland Helicopters asal Inggris dan Agusta asal Italia. Helikopter ini diproduksi untuk memenuhi kebutuhan alat utama sistem senjata angkatan laut modern.

Selama ini, sejumlah pejabat negara, termasuk Presiden RI mengunakan Helikopter Super Puma yang dioperasikan oleh Skuadron 17 VIP TNI AU yang bermarkas di Pangkalan Udara Utama Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur. Helikopter ini kemudian dirawat dan dioperasikan oleh Skuadron 45 VIP yang juga bermarkas di Halim.


Kompas

[Dunia] Negara Negara Eropa Ini Punya Banyak Stok Teroris

Tentara Prancis jaga Paris. ©2015 Merdeka.com

Koran Inggris the Express September lalu mengutip perkataan penyelundup ISIS yang menyebut lebih dari 4.000 anggota ISIS sudah berhasil masuk ke Eropa dengan cara menyamar sebagai pengungsi.

Pria yang berusia sekitar 30-an tahun itu mengatakan operasi rahasia penyelundupan ini berjalan sukses.

"Tunggu saja," kata dia sambil tersenyum, seperti dilansir the Express, Senin (14/9).

Penyelundup ISIS yang tidak mau diketahui nama dan lokasinya itu mengungkapkan rasa senangnya kepada Buzzfeed.

Pria itu menuturkan penyusupan anggota militan ISIS ke Eropa ini baru tahap awal untuk melancarkan serangan balas dendam ke Eropa.

Dua bulan kemudian terjadilah serangan di Paris pada 13 November lalu. Salah satu tersangka pelaku diketahui menyamar sebagai pengungsi Suriah. Dia tiba di Yunani bulan lalu kemudian masuk ke Prancis.

Dan kini kawasan Molenbeek di Ibu Kota Brussels, Belgia,menjadi sorotan dunia.

Di lingkungan dengan mayoritas muslim itulah Abdul Hamid Abu Aud dibesarkan. Dia adalah tersangka otak pelaku serangan di Ibu Kota Paris, Prancis, 13 November lalu yang menewaskan 129 orang dan melukai 352 lainnya. Abu Aud dinyatakan tewas dalam penggerebekan polisi di Saint Denis, Prancis lima hari lalu.

Mengutip kolom opini di Koran the Guardian pekan lalu, alasan mengapa Belgia begitu menarik bagi para teroris cukup beragam. Pertama, Belgia terletak di antara Prancis, Jerman dan Inggris. Dalam dua jam perjalanan dengan mobil, orang bisa melewati Belgia dan karena negara ini adalah bagian dari wilayah Schengen, maka orang bebas keluar masuk perbatasan yang terbuka. Hal itu membuat para teroris dengan mudah keluar masuk Belgia.

Kedua, kawasan Molenbeek di Brussels menawarkan tempat ideal bagi persembunyian para simpatisan teroris.

Molenbeek, satu di antara 19 distrik di Brussels, dihuni sekitar 100 ribu jiwa. Sekitar 30 persen penduduknya adalah warga negara asing dan 40 persennya punya akar keturunan asing. Data pengangguran mencapai lebih dari 25 persen, mayoritas kaum muda. Para pemuda muslim tidak mempunyai kesempatan yang sama seperti warga lain dalam hal mendapat pekerjaan. Mereka kerap mendapat perlakuan diskriminasi dan rasisme.

Ketiga, karakteristik Islam di Belgia berbeda dengan kebanyakan negara Eropa lainnya. Di Belgia jarang ada imam. Mereka kebanyakan didatangkan dari luar negeri atau sekolah di sana. Otoritas keamanan Belgia mengatakan Islam di negara itu banyak dipengaruhi paham Wahabi yang disponsori Arab Saudi di Masjid Agung Brussels.

Keempat, Brussels selama ini dikenal sebagai tempat yang mudah untuk mendapatkan senjata api ilegal. Kondisi ini membuat pihak keamanan semakin sulit melawan segala bentuk penyelundupan senjata.

Terakhir, Belgia punya aparat keamanan yang relatif sedikit. Meski Brusselss adalah ibu kota diplomatik, otoritas keamanan Belgia hanya memiliki 600 pegawai (angka sebenarnya termasuk informasi rahasia).

Dalam satu dekade terakhir pihak keamanan Eropa berjuang menghadapi ancaman terorisme. Kemudian bom meledak di Madrid dan London, Belgia masih belum jadi sorotan.

Kondisi ini berlangsung bertahun-tahun di Benua Biru. Sebagaimana tempat lainnya di Eropa, Belgia menghadapi gelombang terorisme sejak 1980-an dan 1990-an.

Ada sejarah panjang kaitan antara Belgia dan Prancis dalam hal terorisme," ujar Rik Coolsaet, pakar terorisme di Universitas Ghent.

Menurut Pusat Studi Radikalisasi dan Kekerasan Politik Internasional, Belgia menjadi negara dengan jumlah militan asing terbanyak di Eropa per kapita.

Lebih dari 250 warga Belgia bergabung dengan militan di Suriah dan Irak, 75 di antaranya sudah tewas dan 125 lainnya kembali.

Kelompok militan ISIS mengambil keuntungan dari kemurahan hati negara-negara Eropa yang mau menampung pengungsi Suriah.

Mereka diterima di Jerman setelah melewati perjalanan dari Hungaria dan Austria.

Sejauh ini sudah 1,5 juta pengungsi menuju Turki demi menyelamatkan diri dari perang di Suriah.

Dari Turki mereka menyeberang ke Italia selanjutnya ke Swedia dan Jerman untuk meminta suaka.

Para penyelundup pengungsi ke Eropa mengakui mereka mengirim para militan ISIS ke dengan cara menyamar sebagai pengungsi.

"Saya mengirim mereka yang ingin bertemu dengan keluarga. Yang lainnya ke Eropa untuk bersiap-siap (menyerang)."


Merdeka

Jokowi Tegaskan Akan Ambil Alih FIR dari Singapura

Presiden Joko Widodo memeriksa pasukan TNI dalam rangka puncak perayaan HUT ke-70 TNI di Cilegon, Banten, Senin (5/10/2015).

Presiden Joko Widodo (Jokowi) menegaskan akan mengambil alih pelayanan ruang udara atau flight information region (FIR) yang selama ini dikuasai Pemerintah Singapura. 

Hal itu diungkapkan Jokowi saat menerima kunjungan kehormatan Wakil Perdana Menteri merangkap Menteri Koordinator Keamanan Nasional Republik Singapura, Teo Chee Hean, di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (24/11/2015). 

"Presiden menyampaikan akan mengambil FIR yang sekarang masih dikendalikan Singapura," kata Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi, di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa sore.

Dalam kesempatan tersebut, kata Retno, Presiden Jokowi juga mengatakan bahwa FIR tidak ada kaitannya dengan kedaulatan negara. Retno mengungkapkan, FIR berkaitan dengan kemampuan Indonesia dalam menjaga keamanan penerbangan.

"Maka, kita buat roadmap terkait persiapan kita. Persiapannya tidak bisa dilakukan sebulan dua bulan atau setahun dua tahun," ungkapnya.

FIR adalah wilayah ruang udara yang menyediakan layanan informasi penerbangan dan layanan peringatan (ALRS).

FIR yang rencananya diambil alih adalah di kawasan udara Natuna dan juga kawasan Kalimantan Utara yang berbatasan dengan Sarawak, Malaysia.

Persiapan teknologi hingga sumber daya manusia dipercepat agar FIR yang dikuasai Singapura sejak tahun 1946 itu bisa diambil alih paling lambat tahun 2019.

Selama ini, FIR di wilayah kedaulatan Indonesia itu dikuasai negara tetangga lantaran teknologi Indonesia masih belum cukup maju.
 

Kompas

Aneh, ISIS Malah Mau Serang Orang Indonesia Yang Rajin Baca Quran

isis berondong ratusan anak suriah. ©2015 dailymail.co.uk

Kelompok militan Negara Islam Irak dan Syam (ISIS) makin tak jelas. Bahkan umat islam di Indonesia yang terbilang satu agama serta rajin baca Quran pun menjadi target penghancuran mereka. Masak mengaku Islam tapi mau menyerang orang Islam yang rajin beribadah.

ISIS berencana melakukan teror terhadap Indonesia. Teror tersebut diketahui ditujukan ke Masjid Al Jihad yang berada di Karawang, Jawa Barat dan komunitas One Day One Juz (ODOJ). Masjid Al Jihad adalah sebuah masjid di Karawang, Jawa Barat. Sementara, One Day One Juz adalah komunitas pengajian online yang memotivasi anggotanya untuk membaca Al Quran setidaknya 1 Juz tiap harinya.

Juru Bicara Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Irfan Idris mengatakan bahwa sebenarnya rencana kelompok radikal itu telah lama dibicarakan. "Kan itu dari dulu, mau menyerang Panglima TNI, Kapolri, dan Banser," kata Ifran saat dihubungi, Minggu (22/11).

Untuk rencana serangan ke Indonesia yang menyasar target Masjid Al Jihad dan kelompok pengajian ODOJ, Idris menuturkan agar Polri dan TNI serta lembaga terkait dapat mencermati detil informasi tersebut. Menurutnya hal tersebut perlu diperhatikan guna meningkatkan kewaspadaan akan semua terror yang mengancam NKRI.

"Kita tetap meningkatkan kewaspadaan apapun itu. Tapi kita juga harus melakukan klarifikasi, jangan-jangan itu isu provokatif yang merugikan kita. Apapun, dari sumber manapun, kita tegaskan tetap akan waspada," tandasnya.

Selain itu, lanjut dia, perlu adanya langkah preventif agar paham radikal ini tidak menyebar di Indonesia. Upaya yang perlu dilakukan, katanya, adalah dengan melakukan sosialisasi hingga ke tingkat bawah untuk meredam paham ISIS di Indonesia. "Harus semua sampai ke tingkat bawah harus melakukan pencegahan, dan sosialisasi," pungkasnya.

Sementara itu, komunitas One Day One Juz (ODOJ) mengaku tidak khawatir akan isu penyerangan itu. Setelah mendapat berita ancaman yang diperoleh dari media massa, pengurus ODOJ segera melakukan koordinasi dengan pihak kepolisian.

"Mengimbau kepada semua pengurus dan anggota Komunitas One Day One Juz di daerah dan di luar negeri untuk tetap melanjutkan dakwah ODOJ tanpa perlu merasa khawatir terhadap ancaman pihak luar, sesungguhnya Allah adalah sebaik-baik pelindung," tulis perwakilan Bidang Promosi dan Hubungan Masyarakat ODOJ, Nashir dalam keterangan pers yang diterima merdeka.com, Minggu (22/11).

Nashir menjelaskan, ODOJ bukan merupakan bagian dari kelompok manapun, bukan bagian dari organisasi tertentu. ODOJ membuka diri kepada seluruh umat Islam yang ingin bergabung tanpa memandang latar belakang kelompok Islam tertentu.

Komunitas One Day One Juz adalah komunitas pengajian online yang memotivasi anggotanya untuk membaca AlQuran sebanyak 1 juz perhari (khatam dalam 1 bulan), di mana tiap anggota dikumpulkan dalam 1 grup bbm atau whatsapp yang terdiri dari 30 anggota. ODOJ tetap berkomitmen untuk menyampaikan dakwah dengan menampilkan Islam yang menjadi rahmat bagi semesta alam.


Merdeka

[Dunia] Turki Tembak Jatuh Jet Sukhoi Rusia di Perbatasan Suriah

Turki tembak jatuh jet Su-24 Rusia. ©2015 Merdeka.com

Satu unit jet Sukhoi Su-24 ditembak jatuh di Provinsi Latakia, perbatasan Suriah, hari ini, Selasa (24/11). Menurut keterangan Kementerian Pertahanan Rusia, yang menembak jatuh pesawat tempur itu adalah militer Turki. Diduga kuat, ada miskoordinasi antara kedua negara, seperti dilansir Stasiun Televisi Russian Times.
Rusia beberapa kali dianggap melanggar wilayah udara Turki ketika menyerang basis pemberontak maupun ISIS di Suriah. Pemerintah Negeri Beruang Merah menepis kemungkinan pihaknya yang bersalah sehingga ditembak jatuh.
"Jet tempur kami terbang di ketinggian 6.000 meter untuk melakukan pengintaian dan selalu terbang di wilayah udara Suriah," seperti dikutip dari keterangan tertulis Kemenhan Rusia.
Pada video yang beredar, maupun foto-foto di jejaring sosial, Su-24 itu terhantam rudal, kemudian meledak di udara. Pilot dilaporkan berhasil menyelamatkan diri sebelum jatuh.

Juru bicara militer Turki mengatakan pihaknya memang menjatuhkan pesawat tersebut. Alasannya Sukhoi itu diperingatkan hingga 10 kali telah melanggar wilayah udara mereka. Yang belum terkonfirmasi adalah, dengan apa Su-24 itu ditembak jatuh, apakah karena rudal F-16 Turki atau rudal antipesawat udara dari darat.

Perdana Menteri Turki Ahmet Davutoglu menolak berkomentar soal detail jatuhnya pesawat jet Rusia. Namun dia mengatakan pihak-pihak berkepentingan kini akan membahas insiden itu bersama Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) dan Perserikatan Bangsa-Bangsa.
Ini adalah insiden udara kesekian kalinya setelah Rusia mulai menggempur Suriah demi membantu sekutunya, Presiden Basyar al-Assad.

Sebelumnya, Pemerintah Turki mengirim nota protes pada Negeri Beruang Merah, setelah satu pesawat tempur mereka melanggar batas wilayah pada Minggu (4/10).

Jet itu disebut-sebut berusaha membombardir markas Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) di wilayah utara Suriah, tapi malah memasuki teritori Turki, tepatnya daerah Yayladagi, provinsi Hatay. Angkatan Udara Turki berbekal satu unit pesawat F-16mengusir jet penyusup itu kembali ke Suriah. Insiden pencegatan jet tempur saat itu berakhir tanpa ada kontak senjata.

Menteri Luar Negeri Turki Feridun Sinirlioglu mengaku telah menghubungi Menlu Rusia Sergei Lavrov untuk mengeluhkan insiden ini. "Federasi Rusia harus bertanggung jawab untuk setiap insiden yang tidak diinginkan yang mungkin terjadi," kata Kementerian Luar Negeri Turki.

 Merdeka

Tuesday, 24 November 2015

Korps Marinir Resmikan Puslatpur Bancar, Tuban

Puslatpur Marinir Animha di Kecamatan Bancar Tuban akan fokus sebagai tempat latihan pasukan amphibi (photo : Antara)

Bersamaan dengan peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Korps Marinir yang ke 70, Komando Korps Marinir Mayjen TNI Buyung Lalana meresmikan Pusat Latihan Pertempuran (Puslatpur) Marinir Animha di Kecamatan Bancar Tuban. Nantinya,lokasi tersebut akan fokus sebagai tempat latihan pasukan amphibi, Sabtu (21/11/2015).

“Puslatpur yang berbatasan dengan Provinsi Jawa tengah sangat strategis sebagai tempat latihan marinir,” kata Komando Korps Marinir, Mayjen TNI Buyung Lalana.

Menurutnya, lokasi tersebut memiliki karakteristik laut yang mendukung meningkatkan kekuatan Marinir di Provinsi Jawa Timur. Kondisi pantai yang memadai tersebut sangat mendukung manuver kendaraan tempur marinir, termasuk kendaraan tank amphibi.

Hingga diresmikan hari ini, baru ada dua unit tank yang disiapkan untuk latihan pasukan, dan kendaraan lainnya akan menyusul bersamaan dengan persiapan perlengakapan Puslatpur. Selain pasukan amphibi, akan ditempatkan pula datasemen pemeliharaan dengan kekuatan minimal 200 personil untuk mendukung operasional Puslatpur tersebut.

“Puslatpur Tuban merupakan salah satu lokasi latihan tempur di Jawa Timur, melengkapi Puslatpur di Malang, Grati, dan Situbondo,” imbuh Buyung..

Lebih lanjut Mayjen TNI Buyung Lelana mengatakan, dari semua lokasi latihan Marinir di Jawa Timur, satu dengan yang lainnya memiliki ciri dan karakteristik masing-masing, Seperti halnya di Malang fokus latihan operasi darat, dan di Tuban sesuai meningkatkan kemampuan pasukan amphibi,” pungkasnya.


Kabartuban

Monday, 23 November 2015

TNI AL Usir Kapal Tiongkok dari Laut Natuna

Panglima Kawasan Armada Barat RI Laksamana Muda (Laksda) TNI. A. Taufiq menegaskan, armada laut RI tidak akan gentar mengusir siapa saja yang melanggar ZEE. 

Yang terbaru, sebuah kapal milik Tiongkok diketahui masuk wilayah ZEE. Kontan saja armada TNI AL langsung melakukan pengusiran.  Pemilik kapal itupun dipaksa menyampaikan permintaan maaf.

”Kami sedang fokus di wilayah Natuna, di sana ada kapal Tiongkok yang masuk di wilayah ZEE kita. Karena melanggar, mereka akhirnya minta maaf kepada kita”,  kata Taufiq dalam kunjungan kerjanya ke Simeulue, kemarin (22/11).

Selain di wilayah kawasan laut Natuna, Taufiq mengatakan armada TNI AU juga tengah serius memberantas aksi kejahatan dan kriminal di Selat Malaka, yang dinilai sebagai wilayah laut paling rawan di dunia.

Kawasan ZEE kini memang tengah mendapat perhatian. Terlebih setelah muncul pemberitaan klaim Tiongkok yang memasukkan sebagian wilayah perairan laut Kabupaten Natuna, ke dalam peta wilayah mereka. (ahi/afz/JPG)
BatamPos

Kembangkan Teknologi Alutsista, Indonesia Gandeng Swedia

Indonesia dengan bendera PT IESP milik YKPP di bawah Kementerian Pertahanan Republik Indonesia menjalin kerja sama dengan perusahaan Swedia SAAB. Itu guna mengembangkan alat utama sistem pertahanan (alutsista).

Berdasarkan keterangan tertulis, Senin (23/11/2015), kedua perusahaan tersebut siap mengembangkan industri pertahanan swasta nasional berbasis teknologi, tujuannya memenuhi kebutuhan alutsista Indonesia agar menguatkan basis pertahanan.

Direktur Pengembangan Usaha PT IESP Raden Ari Wicaksana menegaskan pihaknya mengumumkan telah terjalin kerja sama Teaming Agreement antara PT IESP dengan SAAB Swedia untuk alih tekhnologi atau transfer of technology.

“Kerja sama ini juga akan langsung dilakukan dibidang pembuatan kapal perang segala jenis yang rencanaya akan di produksi di galangan kapal lokal (dikelola oleh PT IESP bersama SAAB), termasuk program 100% Transfer Of Tehnologi sesuai komitmen SAAB yang tercantum dalam perjanjian kerjasama & pemasaran pesawat tempur produksi SAAB jenis Gripen JAS 39 beserta sistem tempur yg terintegrasi untuk memenuhi bukan hanya peralatan tetapi teknologi yang terdepan,” ujar Raden Ari Wicaksana.

Menurut dia, kerja sama tersebut berawal ketika SAAB Swedia dengan wakil Vice President Head of SAAB Indonesia Peter Carlqvist bertemu dengan Raden Ari Wicaksana, yang membahas kerja sama dengan menggandeng SAAB Singapura dengan engineer dan desain engineer SAAB.

“PT IESP juga sudah mengadakan beberapa program dengan TNI AL di bidang pendidikan bagi perwira TNI AL yang dikirim ke Swedia dalam rangka belajar, kursus singkat dan kerja sama dengan Unhan (universitas pertahanan), PT Dirgantara Indonesia dan Kemhan,” jelas dia.

Tercatat, atas pengembangan kerja sama, Yayasan Kesejahteraan Pendidikan dan Perumahan (YKPP) Kemhan akan memberikan terobosan bidang usaha industri militer swasta nasional yang menumbuhkembangkan peralihan tehnologi alutsista dan penyerepan tenaga kerja, yaitu menyiapkan putra-putri bangsa Indonesia terlatih secara profesional yang kelak menjadi aset bangsa dan negara Republik Indonesia.

“Harapan kerja sama ini kedepanya akan dapat memproduksi penjualan alutsista bukan hanya di dalam negeri tetapi juga akan merambah pasar international, sebagai contoh, PT IESP juga telah bekerja sama dengan PT Baraca di Dubai Timur tengah untuk pemasaran produk SAAB di Dubai dan negara-negara Uni Emirate Arab,” tandas dia.

“Kerja sama ini juga terletak pada keutamaan tehnologi dan efisien dalam penggunaan peralatan alat perang dengan biaya operasional dan pemeliharaan yang sangat ekonomis dibanding kompetitor,” imbuh dia.

jakartagreater

Force Commander UNIFIL Apresiasi KRI Bung Tomo-357

Jabat Tangan - Force Commander UNIFIL, Major General Luciano Portolano dengan Komandan KRI Bung Tomo-357 Kolonel Laut (P) Yayan Sofiyan 

Kehadiran KRI Bung Tomo-357 yang tergabung dalam Satgas Maritim TNI Kontingen Garuda/UNIFIL (United Nations Interim Force in Lebanon) sebagai Peacekeeper dalam Pasukan Penjaga Perdamaian PBB memberi makna yang positif bagi warga Lebanon.
Demikian apresiasi yang disampaikan Force Commander UNIFIL, Major General Luciano Portolano beberapa waktu lalu, saat pertemuan dengan Komandan KRI Bung Tomo-357 Kolonel Laut (P) Yayan Sofiyan selaku Dansatgas Maritim TNI Konga XXVIII-H/UNIFIL TA. 2015 di UNIFIL House Beirut, Lebanon.

Melalui pesan singkatnya kepada Jurnal Maritim, Komandan KRI Bung Tomo-357 menyampaikan pemberian apresiasi itu dilatar belakangi karena para prajuritnya tidak hanya melakukan pekerjaan menyangkut kelancaran operasi saja, namun juga memberikan rasa aman dan nyaman bagi masyarakat sosial di sekitar lingkungan penugasan.

“Kami bangga atas performa yang telah dicapai, baik kesiapan kapal  dalam bidang teknis platform maupun sewaco serta profesionalitas prajurit dalam melaksanakan tugas sehingga pencapaian operasi dan latihan dapat terlaksana dengan baik,” kata Force Commander UNIFIL sesuai yang disampaikan oleh Dansatgas Maritim TNI Konga.

Dalam pertemuan tersebut, lulusan AAL tahun 1993 itu pun menyampaikan upaya-upaya yang dilakukan untuk mempertahankan performa kapal antara lain; melaksanakan penyiapan teknis sistem pendorongan kapal, perawatan sistem kesenjataan serta penyiapan Helly BO. NV-414 yang onboard. Termasuk kegiatan-kegiatan yang menjadi perhatian Komandan Satgas untuk dilaksanakan oleh para prajuritnya yang ada di kapal sesuai jadwal yang dibuat.

Sementara untuk para perwira dilaksanakan pendalaman pemahaman berbagai dokumen pendukung seperti; Standart Operating Procedure (SOP), Operation Order (Oporder), Letter of Assist (LOA)  yang dijadikan referensi selama Ontask sebagai Peacekeeper di Area of Maritime Operations (AMO) Lebanon.

“Guna menambah pengetahuan dan keterampilan serta membekali pengetahuan dasar tentang peraturan serta norma-norma di dalam melaksanakan tugas pokok misi sebagai bagian dari pasukan perdamaian dunia di bawah PBB, para Perwira KRI Bung Tomo-357 telah melaksanakan kegiatan Induction Training,” terang Yayan.

Lebih lanjut, dikatakan olehnya bahwa kegiatan ini memiliki arti yang cukup penting karena berkaitan dengan sosialisasi segala aturan-aturan yang berlaku bagi Satgas dibawah UNIFIL yang harus diketahui dan dipedomani oleh seluruh personil Satgas Maritim TNI Konga XXVIII-H/UNIFIL. Selain itu dilaksanakan Conduct Dicipline Training (CDT) oleh LT COL Charles Gbekle (Ghana Army) dari Regional Conduct and Discipline Team dari UNIFIL Headquarter, sosialisasi HIV / AIDS oleh Mrs. Kinhara Konsultan HIV / AIDS yang bertugas di Staff HIV/AIDS Training Officer UNIFIL, serta pengetahuan Civil and Military Coordination (CIMIC) yang disampaikan oleh Major Federico Frizzi dari UNIFIL CIMIC Unit.

Penyelenggaraan latihan antar unsur MTF dan pemberian pelatihan terhadap personel LAF Navy (Stage At Sea) itu dapat terselenggara dengan baik lantaran komitmen dan dukungan yang tinggi dari semua pihak. Selama Ontask di daerah AMO, prajurit KRI Bung Tomo-357 melatih personel LAF Navy dalam bidang Bridge Management, Surface Compilation (Navigation Radar), Damage Control Management, Boarding Party (VBSS Team), Weapons Introduction serta Hailing Procedure.

KRI TOM-357 dengan kapal FGS Hyaene asal Jerman saat melakukan latihan bersama di AMO

Selanjutnya, berbagai latihan dengan kapal unsur Maritime Task Force-448 UNIFIL Lebanon juga telah dilakukan oleh kapal perang BRS Barosso (Brasil), FGS Hyaene (Jerman), HS Daniolos dan HS Troupakis (Yunani), TCG Heybeliada dan TCG Bozcaada (Turkey) serta BNS Ali Haider dan BNS Nirmul (Bangladesh). Jenis latihan yang dilakukan antara lain; Anti Asymetric Warfare Exercise (AASYWEX), Mailbag Transfer, Boarding Exercise (BOARDEX), Simple Manoeuvring, Air Picture Compilation dan Geographical Local Operational Plotting.
 
Lebih jauh, Yayan menceritakan operasional Heli NV-414 pun tidak kalah aktifnya dengan aktivitas kapal. Pilot dan crew Heli NV-414 secara aktif terus mengikuti perkembangan aktivitas penerbangan yang berlangsung di Naqoura Headquarter, Markas Besar UNIFIL di Lebanon. Mereka terlibat dalam kegiatan amandemen Standar Operating Procedure for UN Helicopters, kegiatan pembuatan rute penerbangan baru VFR (Visual Flight Rule)  dari Beirut ke Naqoura. Joy Flight dengan menggunakan Helikopter Bell-212 Italy Air dilakukan untuk pengenalan Helipad Rumah Sakit Saint George dan Rumah Sakit Yarze dalam pelaksanaan Medevac/Casevac.

Joy Flight itu juga mengenalkan fasilitas dan lapangan terbang yang dimiliki oleh UN di Lebanon. Secara rutin Heli NV-414 terlibat dalam kegiatan latihan bersama dengan unsur MTF lainnya di laut dan juga melaksanakan Identification Surveillance Recognition terhadap kapal-kapal yang mencurigakan.

Pilot Heli NV-414 akan melakukan upaya pendaratan di geladak KRI TOM-357

“Kegiatan operasi di bidang Air Surveilance, sejauh ini KRI TOM telah berhasil mendeteksi Air Military Activity maupun Air Liner sebanyak 72 pesawat. Sedangkan di bidang Surface Surveillance berhasil mendeteksi Warship Activity dan Hailing sebanyak 234 kapal selama kurang lebih hampir 2 bulan masa on task ini,” bebernya.

Kebugaran Personel KRI TOM-357

Untuk mempertahankan stamina dan kondisi psikis prajurit, setiap hari dilaksanakan olahraga bersama baik selama kapal berlayar maupun sandar. Interaksi sosial dalam kapal pun terjalin sangat baik dan kompak. Guna menghilangkan kejenuhan, siaran radio kapal selalu menyiarkan motivasi yang diselingi hiburan dan quiz yang dibawakan Perwira Psikologi dan Perwira Kesehatan.

“Kapal bagi para prajurit pelaut ibarat rumah sendiri sehingga kerapihan, kebersihan dan kenyamanan didalamnya selalu terjamin dan tertata dengan baik,” ungkap Yayan.

Aspek religius juga tidak ketinggalan menjadi fokus Komandan kapal untuk selalu terpelihara dengan baik. “Secara estafet prajurit yang beragama Islam melaksanakan khataman Al-Quran dan memahami kandungannya. Dan personel yang beragama lain turut melaksanakan prosesi keagamaan sesuai dengan kepercayaan yang dianut masing masing,” tutupnya. [AN]

Jurnalmaritim

TNI Tarik Pasukan Kebakaran Hutan

Sebanyak 1.050 anggota Satuan Tugas Kebakaran Hutan dan Lahan asal Yon Kav 1 Cijantung, Armed 9 (Purwakarta, Jawa Barat), dan Marinir (Cilandak, Jakarta) yang ditugaskan memadamkan api di Sumsel dipulangkan ke satuan masing-masing melalui jalur laut di Pelabuhan Boom Baru Palembang Senin, (23/11/2015).

Tim kedua ini dipulangkan setelah bertugas memadamkan lahan sejak 22 Oktober lalu. Mereka dikembalikan ke satuan masing-masing usai berhasil menunaikan tugas.

Pelepasan anggota TNI tim kedua tersebut dipimpin langsung oleh Panglima Kodam (Pangdam) II/Sriwijaya Mayjend TNI Purwandi Mukson yang juga didampingi Kapolda Sumsel, Irjen Pol Iza Fadri.

Purwadi usai pelepasan TNI mengatakan, apa yang dilakukan tim kedua ini terbilang luar biasa, mereka melanjutkan tugas yang dilakukan tim pertama, di antaranya normalisasi sekat kanal di delapan titik hingga mencapai jarak 200 km.

Selain itu, yang patut diapresiasi yakni penemuan lokasi pembalakan liar di Musi Banyuasin. Kasus pidana ini sudah diserahkan ke pihak kepolisian untuk ditidaklanjuti dalam pencarian tersangkanya.
Dalam kasus pembalakan liar ini, personel TNI menemukan beberapa unit sepeda motor yang sudah dimodifikasi untuk mengangkut kayu yang sudah ditinggalkan pemiliknya.

Ke depan Purwadi mengatakan perlu dilakukan evaluasi mengenai kesiapan dalam menanaggulangi bencana kabut asap.

jakartagreater

Pembangunan Kapal Layar Latih TNI AL Dimulai

Kapal layar kelas Bark akan selesai pada Mei 2017 dan akan tiba di Indonesia pada Juli 2017 (Freire)

Sejarah pembuatan kapal layar latih telah dimulai. Tepat jam 09.30 waktu Vigo atau 17.30 WIB hari Senin (16/11) lalu, dilaksanakan pemotongan perdana baja (steel cutting) sebagai tanda dimulainya pembangunan kapal layar latih TNI AL.

Pemotongan plat baja pertama disaksikan langsung Dansatgas Laksma TNI Didin Zainal Abidin beserta seluruh Staf Satgas serta General Manajer Galangan Contruccion Navales Freire Shipyard Bapak Guillermo Freire Garcia. Kapal layar latih yang akan dibuat adalah kelas Bark, yaitu kapal layar yang memiliki dua tiang dengan layar persegi.

Memiliki panjang 111,20 meter dan lebar 78,37 meter, kapal layar yang menjadi penerus generasi KRI Dewaruci tersebut, dibangun oleh Galangan Kapal Freire di Kota Vigo Spanyol berjarak 550 km dari ibukota Madrid. Vigo merupakan kota kecil yang indah di pantai barat Spanyol menghadap ke Samudera Atlantik.


“Sejarah baru untuk TNI AL dan dunia maritim Indonesia dimulai. Setelah KRI Dewaruci memasuki usia 63 tahun, Indonesia akan memiliki kapal layar latih baru untuk taruna TNI AL dan pemuda Indonesia. Pemotongan plat baja pertama ini menjadi catatan tersendiri dan merupakan bagian dari penulisan sejarah pembuatan kapal layar baru ini”, ujar perwira tinggi lulusan AAL tahun 1986 tersebut.

Guillermo mengungkapkan rasa bangga dan terima kasih atas kepercayaan Pemerintah Indonesia atas pembangunan kapal di galangannya, karena kapal ini akan menjadi duta bangsa yang mencetak calon pemimpin Indonesia di masa mendatang, sebagaimana yang telah dipersembahkan oleh pendahulunya, KRI Dewaruci.

“Saya yang akan mengawasi langsung pembangunan kapal layar latih ini hingga selesai dan siap dilayarkan pada bulan Mei 2017, serta diharapkan tiba di Indonesia pada Juli 2017”, ujar Guillermo sambil menyalami Laksma Didin, disaksikan anggota Satgas yang tersenyum gembira atas pelaksanaan steel cutting ini.
TNI AL

DPR Sarankan Beli Helikopter Kepresiden Dari PT DI

AgustaWestland AW-101

Anggota Komisi I DPR, TB Hasanuddin, menyarankan Sekretariat Negara membeli helikopter kepresidenan milik PT Dirgantara Indonesia (PT DI) di Bandung, Jawa Barat.

BUMN kedirgantaraan ini memiliki lisensi perakitan dan modifikasi helikopter angkut sedang Aerospatiale NAS-330 Puma dan NAS-332 Super Puma. Huruf N dalam nama NAS itu berarti Nurtanio (saat kesepakatan kerja sama ini ditandatangani dengan Aerospatiale Prancis). 

Ia menyebutkan, membeli helikopter jenis Agusta-Westland AW-101 Merlin, yang harganya sekitar 55 juta dolar Amerika Serikat. Sementara helikopter jenis NAS-332 Super Puma buatan PT Dirgantara Indonesia jauh lebih murah, yakni sekitar 35 juta dolar Amerika Serikat.

Katanya lagi, bila helikopter NAS-332 Super Puma diberi perlengkapan tambahan sebagaimana AW-101 Merlin, Sekretariat Negara hanya menambah 5 juta dolar. Uang segitu bisa untuk memasang FLIR (forward looking infra red), chaff and flare dispenser untuk mengecoh peluru kendali, pengacak infra merah, dan sistem peringatan laser. 

"Dengan membeli produk dalam negeri, maka negara untung sebesar 30 persen dari harga dasar setidaknya dalam bentuk material dari dalam negeri. Dan mampu mempekerjakan minimal 700 orang selama setahun , dengan investasi skill untuk anak bangsa yang terus berkembang," kata Hasanuddin.

Sebelumnya, dikatakan Sekretaris Militer Presiden, Marsekal Madya TNI Hadi Tjahjanto, helikopter baru kepresidenan itu akan dioperasikan dan dirawat di Skuadron Udara 45 VIP TNI AU. Ini berarti helikopter itu adalah perlengkapan militer, yang proses pengadaannya juga tunduk pada UU Nomor 16/2012. 

Pada pasal 43 UU Nomor 16/2012 itu, disebutkan bahwa pengadaan barang dan jasa pertahanan negara boleh melalui penunjukan langsung dengan sejumlah prasyarat dan ketentuan yang harus dipenuhi pejabat pembuat kesepakatan dan pabrikan pembuat. 

Yang pokok juga adalah produk barang dan jasa itu belum bisa dibuat di Tanah Air. Juga di antaranya adalah transfer teknologi, imbal beli, imbal dagang, kandungan dalam negeri, dan lain-lain. 

Pada kasus AW-101 Merlin ini, Indonesia sudah menguasai teknologi perakitan dan pembuatan helikopter angkut sedang dan sudah ada industri nasional tentang itu. Pun, proses tender pengadaan juga tidak pernah diungkap kepada publik. 

"Sesuai dengan amanah UU Nomor 16/2012 tentang Industri Pertahanan, pasal 43, tidak dibenarkan membeli alat pertahanan dan keamanan dari luar negeri selama negara sudah mampu memproduksinya," kata Hasanuddin.

Wacana pembelian helikopter baru kepresidenan ini sempat menjadi topik mengemuka bagi netizen, bahkan ada tanda pagar #PapaMintaHelikopter dan memenya, setelah sebelumnya #PapaMintaSaham.
Antara

Helikopter Kepresidenan Sudah Layak Diganti

Helikopter NAS-332 Super Puma (ANTARA FOTO/Widodo S. Jusuf)

Anggota Komisi I DPR RI, TB Hasanuddin menilai, helikopter kepresidenan sudah layak untuk diganti.

"Helikopter jenis Super Puma yang digunakan oleh presiden selama ini dibuat tahun 2000 dan dipakai sejak tahun 2002, jadi sudah dipakai selama13 tahun. Menurut saya demi keamanan sudah selayaknya diganti," kata TB Hasanuddin dalam rilis yang diterima ANTARA News, Jakarta, Senin.

Ia mengatakan proses pembelian helikopter kepresidenan pada prinsipnya diajukan dan diproses oleh Sekretariat Negara setelah meminta saran dan pendapat dari TNI AU. "Untuk anggaran tahun 2016, Setneg setelah mendapat saran dari TNI AU dan merencanakan membeli helikopter pengganti yang ada dengan jenis AW 101 Agusta buatan Italia," kata purnawirawan TNI AD itu.

Ia menyebutkan, helikopter ini memang cukup canggih dengan interior yang mewah dan ruang yang lebar sehingga cukup nyaman untuk dipakai oleh VVIP.

"Tapi harganya menurut informasi sekitar 55 juta dolar AS. Cukup mahal bila dibandingkan dengan jenis Super Puma produk PT Dirgantara Indonesia, yang harganya 'hanya' 35 juta dolar AS. Bila Super Puma mau dilengkapi seperti AW 101 Agusta sesungguhnya tinggal menambah saja seperti FLIR (forward looking infra), chaff and flare dispencer ( proteksi /anti peluru kendali), infra red jammer dan laser warning, semua alat ini seluruhnya diperkirakan seharga 5 juta dolar. Sehingga harga satu unit Super Puma maksimal sekitar 40 juta dolar," kata TB Hasanuddin.


Antara

Sunday, 22 November 2015

China: Kebebasan Navigasi di LCS Tak Pernah Jadi Masalah

China menyatakan tidak mempermasalahan kebebasan navigasi di Laut China Selatan

Pemerintah China menyatakan, tidak ada masalah dengan kebebasan navigasi dan overflight di atas Laut China Selatan. Namun, China menegaskan bahwa sengketa wilayah di perairan strategis itu harus diselesaikan oleh negara-negera yang bersangkutan.

Hal itu diungkapkan oleh Wakil Menteri Luar Negeri China, Liu Zhenmin, saat pertemuan para pemimpin Asia Pasifik yang diadakan di Kuala Lumpur, Malaysia.

"Kebebasan navigasi dan overflight tidak pernah menjadi masalah," katanya saat berbicara mengenai Laut China Selatan saat konferensi pers seperti dikutip dari laman Reuters, Minggu (22/11/). Liu juga mengatakan bahwa China telah mengajukan proposal untuk menangani silang sengkarut Laut China Selatan.

China telah mengklaim Laut China Selatan dan mengubah terumbu karang di wilayah tersebut menjadi pulau buatan. Klaim China ini pun mendapat tentangan dari sejumlah negara seperti Vietnam, Filipina, Malaysia, Taiwan dan Brunei yang juga memiliki klaim teritorial atas wilayah tersebut.

Sindonews

Indonesia Kunci Bagi Pembangunan Kawasan

Presiden Jokowi bertemu dengan PM Jepang, Shinzo Abe, di Kuala Lumpur, Malaysia | (Setneg)

Perdana Menteri Jepang, Shinzo Abe, bertemu dengan Presiden Joko Widodo di sela-sela pertemuan Asia Pasifik yang diadakan di Kuala Lumpur, Malaysia.

Dalam rilis yang diterima redaksi Sindonews, Minggu (22/11/2015), kedua Kepala Negara sepakat untuk meningkatkan kerjasama yang dapat mempererat hubungan kedua negara, terutama di bidang infrastruktur, seperti pembangkit listrik, pelabuhan dan lainnya.

PM Abe mengakui bahwa hubungan kedua negara sangat baik dan Indonesia merupakan mitra strategis bagi Jepang. PM Abe pun berharap kedua negara dapat bekerjasama dengan erat di berbagai sektor.

"Khususnya mengenai infrastruktur, saya berpikir bahwa pembangunan di Indonesia penting bagi kemakmuran kawasan," ucap PM Abe.

Selain infrastruktur, kerjasama juga dilakukan di bidang politik dan pertahanan, dimana Menteri Luar Negeri dan Menteri Pertahanan kedua negara yang akan dilakukan di Jepang pada Desember 2015.

"Pertemuan itu akan memberikan kontribusi penguatan kerjasama politik dan pertahanan kedua negara," ucap Presiden Jokowi.

Tentang Laut Cina Selatan, kedua Kepala Negara juga melakukan tukar pikiran mengenai situasi Laut Cina Selatan. "Pentingnya stabilitas dan keamanan kawasan serta hukum internasional juga harus dihormati di kawasan itu," kata Presiden.

Sindonews

ISIS Rencanakan Serangan di Indonesia

Kelompok Anonymous membocorkan rencana serangan serentak ISIS di sejumlah negara, termasuk Indonesia | (Sindonews/Ian)

Grup peretas Anonymous menyatakan ISIS telah merencanakan aksi serangan teror di seluruh dunia pada hari ini, Minggu (22/11/2015). Hal itu terungkap setelah kelompok ini berhasil meretas jaringan data rahasia milik ISIS.

Seperti dikutuip dari laman Expres, bersamaan dengan hashtags #22Daesh#OpParis, Anonymous merilis daftar target serangan teror di Prancis, Amerika Serikat (AS), Indonesia, Italia, dan Lebanon.

"Akan ada acara besar di seluruh dunia pada tanggal 22, jika ada pergi maka itu adalah risiko Anda sendiri," begitu pesan peringatan Anonymous.

Berikut adalah daftar lengkap kegiatan yang menjadi target serangan ISIS:
• Acara Cigales Electroniques with Vocodecks, RE-Play & Rawtor at Le Bizen (Paris)
• Acara Concrete Invites Drumcode: Adam Beyer, Alan Fitzpatrick, Joel Mull at Concrete (Paris)
• Aksi Demonstrasi kelompok hak-hak perempuan (Paris)
• Perayaan Raja Kristus (Roma/Seluruh Dunia)
• Kegiatan Al-Jihad, One Day One Juz (Indonesia)
• Konser grup musik Five Finger Death Punch (Milan)
• Kampus University Pastoral Day (Holy Spirit University of Kaslik, Lebanon)
• Acara gulat profesional WWE Survival Series (AS)

Anonymous mengatakan bahwa daftar kegiatan yang menjadi target serangan ISIS ini telah diberikan kepada pihak keamanan seluruh dunia dan sudah menjadi tanggung jawab pihak keamanan untuk menindaklanjutinya.

"Namun karena mereka belum melakukan apa-apa dengan hal itu dan ini telah tanggal 22 maka kami melakukannya dengan tangan kami. Kami hanya mengambil tanggung jawab kami sebagai warga sipil (dalam kasus pemerintah tidak bertindak dengan cukup benar)," demikian Anonymous.

Asia Tenggara Terancam Serangan ISIS


Pasukan Syiah dan tentara Irak berfoto dengan bendera Negara Islam (ISIS) yang dibalik saat berhasil memasuki pusat kota Tikrit, 1 April 2015. REUTERS/Thaier Al-Sudani

Militan dari kelompok Islamic State mengidentifikasi sejumlah negara di Asia Tenggara sebagai kemungkinan target serangan, kata seorang analis dari S. Rajaratnam School of International Studies Singapura, dalam sebuah laporan yang dirilis awal pekan ini. Laporan itu muncul pada saat pihak berwenang di Singapura waspada menyusul penangkapan dua remaja atas tuduhan terorisme.

"Saat kehadiran pejuang Asia Tenggara dalam ISIS kelompok yang mendeklarasikan ISIS cukup diketahui, apa yang kurang diperhatikan adalah pentingnya peningkatan strategi ISIS melancarkan jihad secara global," kata Singh, penulis laporan itu, dalam analisisnya, seperti dimuat ibtimes.com edisi 29 Mei 2015.

Laporan awal dari pembentukan unit yang akan digunakan untuk melakukan serangan terdiri dari pejuang Asia Tenggara -dilaporkan disebut Katibah Nusantara - bisa dilacak pada September tahun lalu. Pada saat itu, analis kontraterorisme percaya bahwa tujuan dari unit ini adalah untuk "merekrut dan memfasilitasi" orang-orang yang ingin berjuang untuk ISIS di Irak dan Suriah. Sekarang, menurut laporan terbaru, kelompok ini menghadirkan ancaman yang signifikan untuk negara-negara di Kepulauan Melayu, termasuk Malaysia, Indonesia, Filipina dan Singapura.

Menurut Singh, militan dari Katibah Nusantara telah berperan dalam menghubungkan jaringan ekstrimis lokal, yang mengarah ke apa yang disebut sebagai "glocalisation" pengaruh ISIS.

"Katibah Nusantara juga telah memperluas perekrutan untuk pejuang dan pendukungnya melalui video dan cetakan dalam bahasa Melayu," kata Singh. Mereka menggunakan anak-anak Melayu dan Indonesia untuk menyebarkan pesan di media sosial. "Katibah Nusantara kemungkinan akan kian penting dalam tujuan strategis ISIS mendirikan kekhalifahan di seluruh dunia. Para pejuang yang kembali untuk ISIS dapat dimobilisasi untuk melakukan serangan di Asia Tenggara."

Dalam beberapa bulan terakhir, puluhan orang -yang diduga memiliki hubungan dengan ISIS - di Indonesia dan Malaysia telah ditangkap oleh pihak berwenang. Bulan lalu, sekitar 70 anggota pasukan bersenjata Malaysia diidentifikasi oleh polisi telah bergabung dengan kelompok militan ini.

"Selain penangkapan lebih dari 100 IS pendukung di Malaysia dan sejumlah kecil di Indonesia, digagalkannya serangan yang direncanakan di Malaysia oleh pendukung ISIS merupakan indikasi dari bahaya Katibah Nusantara yang mengancam wilayah tersebut," tulis Singh. 


Sindonews & Tempo

Heli Jokowi Memantik Protes

Helikopter VVIP AgustaWestland

Presiden Joko Widodo (Jokowi) bakal mendapatkan tunggangan baru. Yaitu satu unit helikopter AgustaWestland (AW-101). Capung besi ini akan siap mengantar Jokowi blusukan ke pelosok negeri. Namun PT Dirgantara Indonesia (DI) menyayangkan karena tunggangan Presiden itu produk luar negeri.

Ditemui di Jakarta kemarin Dirut PT DI Budi Santoso menuturkan sangat kecewa dengan rencana pembelian helikopter kepresidenan itu. Helikopter yang dipesan oleh TNI AU itu merupakan gabungan dari dua perusahaan; Westland Helicopters di Inggris dan Agusta dari negeri pizza Italia. 

"Sebenarnya Presiden itu adalah bintang iklan yang sangat bagus untuk promosi kemajuan industri dirgantara dalam negeri," katanya.

Budi menuturkan yang muncul saat ini adalah militer Indonesia mengklaim heli AW-101 jauh lebih unggul dibandingkan dengan heli Super Puma yang menjadi heli kepresidenan sekarang. Dia tidak memungkiri klaim tentara itu. Namun dia meminta kalau mau membuat perbandingan TNI AU harus fair.

"Jangan membandingkan antara heli Super Puma yang dibuat sejak zaman Pak Harto (Soeharto, red) tahun 90-an dulu, dengan AW-101 yang gres. Tentu kalah," katanya.

Budi meminta kalau TNI AU ingin membandingkan, harus dengan helikopter generasi terbaru keluarga Super Puma. Dia menuturkan generasi Super Puma yang paling baru adalah Airbus Helicopters EC725 Cougar. Budi menuturkan bodi mulai dari moncong hingga ekor helikopter Cougar ini dibuat oleh PT DI. Sedangkan untuk mesin dan sejumlah komponen lainnya, digarap di Airbus, Perancis.

"Kita sebenarnya bisa membuat 100 persen di Indonesia," kata dia. Namun, karena pertimbangan bisnis, finalisasi pembuatan heli Cougar itu dilanjutkan di markas Airbus. Pertimbangan itu diantaranya disebabkan karena order heli Cougar kurang dari 10 unit, sehingga cukup mahal jika seluruh proses digarap di markas PT DI di Bandung.

Secara teknis perbedaan paling mendasar antara heli AW-101 dengan Cougar terbaru ada di jumlah mesin. Dia mengatakan heli AW-101 dilengkapi tiga buah mesin. Sedangkan heli Cougar dibekali dua buah mesin. Perkembangan teknologi heli, katanya, adalah efektifitas bobot kosong heli. Semakin besar bobot kosong heli, dinilai tidak efektif karena menyedot bahan bakar lebih besar. 

"Tentu heli dengan dua mesin, lebih hemat bahan bakar" katanya. Untuk urusan kecepatan dan daya jelajah, Budi mengatakan tidak ada perbedaan yang krusial. Sementara soal interior heli AW-101 yang beredar di dunia maya dan terkesan mewah, Budi mengatakan urusan sepele. Dia mengatakan heli Cougar juga bisa dibuatkan interior yang lebih mewah dengan bantuan ahli desainer atau pakar mebel dalam negeri.

"Pesawat kepresidenan yang dibeli di masa Pak SBY (Boeing 737-800 Business Jet, red), itu interiornya juga tidak dibuat oleh Boeing. Tetapi dibuat oleh rekanan Boeing yang spesialis urusan interior pesawat," urai dia.

Budi menuturkan heli Cougar yang dibuat antara PT DI dengan Airbus sudah dipakai banyak kepala negara. Catatannya saat ini ada lebih dari 32 kepala negara yang menggunakan keluarga/seri heli EC725. Diantaranya Presiden Singapura, Perdana Menteri Tiongkok, Presiden Perancis, Raja Spanyol, Kaisar Jepang, dan Presiden Korea Selatan.

Sementara itu hanya ada empat kepala negara yang menggunakan keluarga heli AW-101. Keempat kepala negara itu dari Turkmenistan, Arab Saudi, Algeria, dan Nigeria. Dan bakal ditambah satu lagi, jika jadi, Presiden Indonesia Jokowi. Budi berharap pemerintah konsisten ingin mengembangkan industri strategis nasional.

Sementara itu, Kepala Dinas Penerangan TNI AU Marsma Dwi Bagarmanto mengaku siap mengakomodasi Pesawat Super Puma terbaru buatan PT DI. Namun, dengan catatan, spesifikasi pesawat sesuai dengan kebutuhan TNI AU.

"Kalau punya kemampuan sesuai yang kita inginkan ya kenapa tidak," ujanya saat dihubungi tadi malam. Namun, karena belum adanya pembicaraan dari PT DI, hingga saat ini, TNI AU hanya memiliki pilihan Pesawat AW 101 guna melengkapi skuadron VVIP. "Tapi belum ada pembicaraan dengan PT DI," imbuhnya.

Dalam kesempatan tersebut, Dwi juga menjelaskan, jika pembelian peswat AW 101 bukan semata-mata memenuhi kebutuhan kunjungan RI 1, melainkan untuk mengganti Skuadron VVIP. Sebab, beberapa pesawat Super Puma lama sudah harus dikandangkan.

"Jadi bisa digunakan Wapres, panglima TNI atau tamu VVIP lain," pungkasnya. Dosen aerodinamika ITB Djoko Sardjadi menuturkan pemerintah harus memberikan kesempatan terhadap PT DI. "Kalau direksi PT DI sudah mengeluarkan statement bisa membuat helikopter kepresidenan, harus diberikan kesempatan" katanya.

Supaya muncul kepercayaan dini untuk meningkatkan kualitas industri penerbangan nasional. Djoko menuturkan pemerintah harus memenag komitmen untuk meningkatkan industri strategis nasional. Terkait dengan spesifikasi teknis, seperti keamanan dan dekorasi kabin, Djoko mengatakan bisa dibuat di dalam negeri juga.

Bahkan dia mengatakan jaminan keamanan justru lebih bagus ketika pembuatan interior dan fasilitas keamanan presiden dilakukan di dalam negeri. Kalaupun ada spesifikasi yang belum bisa dipenuhi oleh helikopter buatan PT DI, pemerintah yang harus perlahan menyesuaikan.

"Standar keamanan untuk helikopter presiden Indonesia tentu tidak harus sama dengan presiden Amerika dengan Marine One-nya," kata dia. Djoko menyebutkan selama masa Soeharto sampai sekarang presiden juga aman menggunakan helikopter Super Puma.

Lombok Post

Kapolri: Operasi Camar Maleo IV Harus Tangkap Santoso

Sejumlah personil Brigade Mobil (Brimob) dengan senjata lengkap bersiaga di atas truk pasukan menuju beberapa titik lokasi dalam Operasi Camar Maleo 2 di Poso, Sulawesi Tengah, Sabtu (16/5). (ANTARA FOTO/Zainuddin MN)

Kepala Polri Jenderal Badrodin Haiti mengatakan, kepolisian harus berhasil menangkap pimpinan kelompok teroris Mujahidin Indonesia Timur, Santoso Abu Warda, pada operasi Camar Maleo IV yang akan segera digelar di Sulawesi Tengah, khususnya Poso.

"Harus tertangkap," ujar Badrodin usai rapat koordinasi di kantor Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan, Jakarta, Kamis (19/11).

Sebagai persiapan, Kapolri telah melaporkan evaluasi Operasi Camar Maleo III dan rencana kepolisian kepada Menko Polhukam, Luhut Binsar Pandjaitan.

Badrodin menuturkan, evaluasi tersebut dilakukan bersama Panglima Tentara Nasional Indonesia Jenderal Gatot Nurmantyo.

"Ada beberapa hal yang harus kami tajamkan, seperti data intelijen dan langkah taktis yang memang harus dilakukan dalam upaya memperlemah dan mengejar kelompok Santoso," ujarnya.


Badrodin berkata, tiga operasi Camar Maleo sebelumnya gagal karena periode operasi yang singkat dan kekurangan jumlah personel. Ia berencana menambah pasukan pada Operasi Camar Maleo IV yang rencananya akan berlangsung hingga akhir Januari.

Oktober lalu, Polri mengerahkan sekitar 1.000 personel gabungan dari Korps Brigade Mobil dan Detasemen Khusus 88 Antiteror. Kepolisian juga dibantu pasukan elit TNI, Komando Pasukan Khusus.

Namun ketika itu, kepolisian belum berhasil menangkap Santoso yang disebut Badrodin bersembunyi di gunung dan hutan.

Operasi serupa juga kepolisian lakukan pada Camar Maleo I dan II. Operasi ini berpusat di dua kabupaten di Sulawesi Tengah, yakni Poso dan Parigi Moutong.

Maret lalu, pentolan kelompok Santoso, Daeng Koro, tewas di tangan kepolisian. Mabes Polri menyebut Daeng sebagai pelatih dan ketua pelaksana beberapa latihan militer yang digelar di Tuturuga, Kabupaten Morowali dan Gunung Tamanjeka, Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah; serta Mambi, Kabupaten Mamasa, Sulawesi Barat. (rdk)


CNN

Peringatan Mantan Panglima TNI, Indonesia Mulai Dikuasai Asing

Mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Djoko Santoso

Mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Djoko Santoso menilai kondisi bangsa saat ini sudah tidak lagi berdaulat. Kekayaan alam sudah mulai dikuasai bangsa asing.

Hal itu disampaikan Djoko pada acara Apel Akbar Menjahit Kedaulatan‎ Bangsa, bertajuk; 'Segera Selamatkan Indonesia, Kembali ke Pancasila dan UUD 1945 (PPKI 18/8/1945)' di Monumen Tugu Proklamasi, Menteng, Jakarta. Kamis (18/11/2015).

Dia mengatakan, ‎semangat reformasi yang dimotori para aktvis mahasiswa 1998 belum berjalan sesuai harapan. "Kita harus akui dengan jujur, di era globalisasi ini kita sudah sedemikian dicengkram oleh bangsa asing. Kekayaan alam kita dirampas. Artinya gerakan mahasiswa belum berhasil," kata Djoko.

Djoko menjelaskan, amandemen yang dilakukan pemerintah malah membawa ketidaksesuaian dalam kehidupan bernegara dan berbangsa berdasarkan Pancasila. "Kehidupan berbangsa dan bernegara kita makin jauh dari konstitusi. Akibatnya, selama 70 tahun bernegara tidak ada lagi keadilan sosial," tegas dia. Ia menilai, liberalisme daan kapitalisme model baru sedang menggerogoti bangsa. Ini akan sangat berbahaya untuk masa depan bangsa.

"Bangsa ini perlu bergerak cepat demi penyelamatan bangsa. Mari kita lakukan konsolidasi nasional, untuk sama-sama menyelamatkan bangsa dengan mengembalikan bangsa dan negara ini pada UUD 1945. Jalannya negara dan pemerintahan harus diatas rel konstitusi‎‎," ungkapnya.

Dalam pandangannya, selama satu tahun pemerintahan saat ini, dalam implimentasinya kebijakan Jokowi lebih dekat dengan RRC.‎

"Kapitalisme telah menghisap darah bangsa Indonesia, kita tidak bisa berdiri diatas kaki sendiri. Atas dasar keadaan tersebut, kita butuh melakukan konsolidasi nasional, dengan menginventarisasi keberhasilan dan kekurangan kita selama ini," lanjutnya

Menyelamatkan Indonesia menurut Djoko, harus memahami sejarah dan mempelajari masa kini agar NKRI tetap bisa utuh.

"Kita dapat memproyeksikan masa depan dengan menggunakan evaluasi masa lalu dan masa kini sebagai pisir dan konstitusi cita cita bangsa sebagai pijera sehingga perjalanan bangsa kita tidak menyimpang," tuturnya.

Tampak sejumlah tokoh purnawirawan TNI, aktivis, serta para petani, pedagang dan masyarakat umum ikut mendeklarasikan gerakan selamatkan NKRI. Mereka menghendaki nilai-nilai Pancasila dan UUD 1945 dikembalikan.

Di antaranya adalah, Ketua Umum Presidium Sekber Indonesia Berdaulat Ali Mahsun, Ketua Umum MKRI Ratna Sarumpaet, Pengacara kondang Eggie Sudjana, Ketua Umum GPII Karman, mantan Wakil Gubernur DKI Prijanto. [ts] 

Posmetro

Saturday, 21 November 2015

Sikap Militer Tunduk kepada Sipil Dinilai Sudah Kebablasan

PANGLIMA TNI JADIKAN KEBERSAMAAN TNI DAN POLRI SEBAGAI DENYUT DALAM PENGABDIAN - Pendidikan ini mengandung arti sebuah kebersamaan, kekompakan, rasa setia kawan, senasib dan seperjuangan, maka jadikan kebersamaan antara TNI dengan Polri dalam denyut pengabdianmu kelak. Demikian dikatakan Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo pada acara Wisuda Prajurit dan Bhayangkara Akademi TNI dan Akpol sebanyak 800 orang, di Lapangan Upacara Sapta Marga Akmil Magelang, Jawa Tengah, Selasa (3/11/2015). TRIBUNNEWS/Puspen TNI

 Sikap militer yang sudah terlalu tunduk kepada sipil dinilai sudah kebablasan. Karena itu sekarang tidak perlu melakukan reformasi lagi di tubuh TNI, sebaliknya kalangan sipil yang harus direformasi. "Lihat saja sekarang ini ada Prajurit TNI yang tunduk pada otoritas bandara dan pelabuhan, karena dia bertugas sebagai satpam di situ. Perilaku seperti ini jelas harus diluruskan," ujar Kepala Staf Umum (Kasum) TNI 2011-2012 Letnan Jenderal Purnawirawan J Suryo Prabowo dalam pernyataannya, Kamis(19/11/2015).

Menurut Suryo Prabowo rasanya berlebihan apabila banyak pihak saat ini mempertanyakan realisasi dari reformasi TNI. Secara faktual, lanjut Suryo Prabowo reformasi di tubuh TNI sudah tuntas.

"Sepertinya berlebihan, bila hari gini masih ada yang mempertanyakan realisasi dari reformasi TNI. Secara faktual Reformasi TNI ini sudah tuntas," ujar Suryo Prabowo.

Lebih jauh Suryo Prabowo menjelaskan penilaian dirinya terhadap sudah tuntasnya reformasi TNI bukan penilaian subjektif semata. Sebelumnya,kata dia Presiden keenam SBY sudah menyebut hal tersebut.


"Itu (reformasi di TNI sudah tuntas, red) bukan penilaian subyektif saya, melainkan penilaian Presiden SBY setahun lalu saat HUT TNI. Saat itu ditegaskan bahwa Reformasi TNI dapat diselesaikan dan dituntaskan,"ujarnya.

Menurut Mantan Pangdam Jaya ini, bila reformasi hanya diartikan tunduknya militer pada otoritas sipil, maka TNI sudah berperilaku lebih dari itu. Malah sudah kebablasan. Peraih Adhi Makayasa 1986 ini menambahkan sekarang ini yang perlu direformasi justru pemerintah (otoritas sipil) di pusat dan di daerah yang senang bergaya militeristik.

Hal seperti ini tentu tidak boleh dibiarkan begitu saja agar mereka tidak menyalahgunakan TNI untuk melindungi kekuasaannya, dan tidak seenaknya minta TNI untuk menyelesaikan tugas-tugas kementeriannya yang terbengkalai.

"TNI itu alat negara. Bukan alatnya menteri. Bukan juga alatnya gubernur yang bisa seenaknya diperintah seperti Satpol PP untuk ngawal truk sampah," pungkas Suryo.


 Tribunnews

Kapal Patroli Bakamla Bertambah


Dua kapal pratroli buatan anak bangsa menambah perbendaharaan kapal pengamanan laut. Dua kapal itu adalah KN ular laut-4805 oleh di PT Palindo Marine Batam dan KN Belut Laut 4806.

Kepala Badan Keamanan laut (Kabakamla) RI Laksamana Madya TNI Dr. Desi Albert Mamahit M.Sc kapal asli buatan Indonesia ini dilengkapi dengan sarana deteksi, yang cukup canggih, untuk menghubungkan sistem di dalam kapal dengan satelit.

“Masing-masing kapal dilengkapi dengan senjata meriam 12,7 dan Sensor pendeteksi benda-benda logam di dalam laut. Juga dilengkapi radar, serta sistem yang langsung dihubungkan dengan satelit,” kata Desi Albert, Jumat (20/11/2015).



Menurut Desi Albert, setiap kapal patroli akan saling terkoneksi, untuk pengamanan laut. Koneksi tersebut akan langsung terhubung dengan pos pengamanan Bakamla yang ada di Jakarta, Batam, Menado dan Ambon.

Bakamla RI telah memiliki 20 kapal patroli. Dan direncanakan Bakamla harus memiliki 50 kapal patroli, mengingat Indonesia memiliki wilayah laut yang sangat luas.

“Kapal patroli kita masih sangat kurang. Dibanding Singapura yang memiliki 80 kapal patroli. Sehingga harus 50 kapal paling kurang,” kata Desi Albert. 

Tribunnews

Pesawat Beriev BE 200 Balik ke Rusia

Pesawat Rusia Beriev BE 200 yang disewa PT Sinar Mas hampir satu bulan lalu, kembali ke Rusia, Sabtu (21/11/2015) karena sudah selesai melakukan pemadaman titik api di Sumatera Selatan. 

Direktur Pemulihan Sosial dan Ekonomi BNPB RI, Siswanto mengatakan, dalam waktu satu atau dua hari pesawat Rusia Beriev BE 200 segera berakhir masa kerjanya untuk membantu padamkan titik api di Sumatera Selatan.

“Sesuai dengan jadwalnya hingga 21 November pesawat Beriev BE 200 ini sudah berakhir untuk disini namun kita lihat berapa jam terbangnya. Namun kemungkinan dalam satu atau dua hari ini akan pulang,” jelasnya usai rapat briefing di BPBD Sumsel, Kamis (19/11/2015).

Dengan kepulangan pesawat Rusia ini, masih ada armada lain yang beroperasi untuk terus melakukan pemadaman. Yakni Cassa 212 untuk TMC (teknik modifikasi cuaca), BO 105, Bell 214, dua unit MI171, dan MI8. Juga ada As 332 Super Puma, Kamov, dua Air Tractor dan Bell 412.

Untuk pemadaman via darat dengan 1000 TNI ini pun masih tetap disiagakan. Namun terkait rencana penarikan memang akan dilakukan setelah mendapatkan instruksi dari pusat.

Dikatakan Siswanto, titik api di Sumsel ini masih bersifat fluktuatif sehingga masih ada potensi titik api yang akan terjadi. Namun dengan adanya hujan yang terjadi dan merata di Sumsel ini memang sangat membantu akan tetapi pihaknya pun terus tetap melakukan pemadaman baik dari darat maupun udara.

“Seperti pantauan dari satelit Modis (Terra dan Aqua) ada 86 titik yang terpantau hari ini,” kata dia.

Tribunnews