Panglima Tertinggi TPN/OPM Puncak Jaya, Goliath Tabuni (Foto: Wikipedia)
Panglima Kodam (Pangdam)
XVII/Cenderawasih Mayjen TNI Hinsa Siburian mengatakan, Goliath Tabuni
yang mengklaim diri sebagai Panglima Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat/Organisasi Papua Merdeka (TPN/OPM) di wilayah Puncak Jaya, kini telah beralih profesi sebagai pebisnis kayu.
"Berdasarkan keterangan Bupati Puncak Jaya, Henok Ibo, terungkap
bahwa Goliath Tabuni menawarkan sejumlah kayu olahan untuk dijual," kata
Hinsa ketika dihubungi.
Hinsa mengemukakan, Henok Ibo dihadapan wartawan yang ikut berkunjung
ke Mulia mengatakan pemerintah daerah telah menyumbangkan mesin
pemotong kayu dan bahan bakar minyak (BBM) berupa bensin kepada Goliath
Tabuni.
"Bupati Henok Ibo mengaku hal itu adalah sesuatu yang dibuat oleh
pihaknya dan dipersembahkan kepada negara dan juga ulang tahun XIX
Kabupaten Puncak Jaya,” sambung Hinsa.
“Bupati katakan setiap hari mereka berdoa untuk Goliath Tabuni agar
Tuhan membalikkan pikiran dia. Karena kekuatan persenjataan apapun tidak
bisa buat dia sadar. Semua pendeta juga ikut berdoa," sambungnya.
Bupati Henok Ibo juga, kata Siburian, menyampaikan pemerintah
setempat akan membantu Goliath Tabuni agar benar-benar menjadi pengusaha
sukses, agar bisa membangun daerahnya dan mensejahterakan keluarga dan
sanak keluarganya.
\
"Jika seorang Goliath Tabuni meminta bensin, negara tidak akan merasa
rugi. Pemerintah Kabupaten Puncak Jaya juga telah membangun sekolah dan
Puskesmas pembantu (Pustu) di Tingginambut yang dekat dengan markas
Goliath Tabuni di Bukit Lima Jari," lanjut Hinsa.
Bupati Henok Ibo dikatakan sengaja mendirikan sekolah dan Pustu di
Tingginambu, agar Goliath Tabuni dan keluarga besarnya bisa merasakan
pembangunan. Karena tidak mungkin pihak lain yang akan melakukannya
kalau bukan Pemkab Puncak Jaya.
Pada suatu kesempatan, Goliath Tabuni pernah menawarkan agar Bupati
Henok Ibo membeli kayu hasil olahannya. Namun bupati yang berasal dari
Sentani, Kabupaten Jayapura itu menjawab agar kayu tersebut lebih baik
dijual kepada kontraktor yang sangat memerlukannya.
Hinsa sendiri ada di Mulia sejak Sabtu, 10 Oktober pagi untuk
berkunjung ke Distrik Ilu, lalu ke Distrik Kalome dan ke Distrik
Tingginambut, mengatakan dari penjelasan Bupati Henok Ibo, untuk
mengambil hati Goliath Tabuni memerlukan ilmu khusus yakni pendekatan
dengan kasih dan diberlakukan sama dengan warga Puncak Jaya Lainnya.
"Rencananya tahun depan Pemkab Puncak Jaya akan membuat proyek jalan
sejauh 15 kilometer menuju markas Goliath Tabuni di Bukit Lima Jari. Ini
juga atas permintaan Goliat dan dia juga sudah meminta untuk wilayahnya
dibangun jalan,” papar Hinsa lagi.
“Goliath sudah menyetujuinya untuk kita bangun jalan. Namun, Goliath
sempat merasa khawatir jika tentara yang masuk. Tapi Bupati Henok Ibo
yakinkan hal itu tidak demikian," katanya.
"Bupati Henok Ibo juga mengakui bahwa mengubah pola pikir Goliat
tidaklah mudah, tetapi kita harus meyakinkan bahwa pembangunan jalan
akan dilakukan secepatnya," tuntasnya.
Goliath Tabuni adalah Panglima tertinggi TPN/OPM wilayah Puncak Jaya
dan sekitarnya. Dia memiliki sejumlah pengikut yang cukup banyak dan
ketenarannya dengan jalan angkat senjata, sehingga kerap kali
diberitakan terjadi peristiwa penembakan di wilayah itu.
Seperti penembakan anggota TNI dan Polri, pembunuhan tukang ojek dan
guru, juga pembakaran sekolah di Tingginambut dan penembakan tenaga
medis atau PMI, serta pembakaran alat berat milik perusahaan mitra
Pemerintah Puncak Jaya. (raw)
Okezone
Wednesday, 14 October 2015
Panglima OPM Bangun Puncak Jaya, Ini Persyaratan TNI
Panglima Tertinggi TPN/OPM Puncak Jaya, Goliath Tabuni (Foto: Wikipedia)
Pangdam XVII/Cenderawasih, Mayjen Hinsa Siburian meminta Tentara Pembebasan Nasional/Organisasi Papua Merdeka (TPN/OPM) wilayah Puncak Jaya untuk mengembalikan senjata rampasan dari prajurit TNI.
Hal tersebut kata Hinsa merupakan salah satu syarat untuk pembangunan wilayah Puncak Jaya yang diminta Panglima OPM Goliath Tabuni.
"Iya, pada saat HUT di Kabupaten Puncak Jaya, Gubernur Lukas Enembe didampingi Forkompimda Papua berdialog dengan kelompok TPN/OPM dari wilayah itu," ungkap Hinsa Siburian ketika dihubungi dari Kota Jayapura, Selasa (13/10/2015).
Dalam dialog tersebut, katanya, OPM wilayah Puncak Jaya meminta agar daerahnya ada sentuhan pembangunan dari pemerintah.
"Intinya, kelompok tersebut minta kepada Gubernur Lukas Enembe disaksikan Forkompimda Papua dan Puncak Jaya, agar daerah dibangun sejajar dengan daerah lainnya di Papua,"bebernya.
Menurutnya, ada sekitar 350 orang TPN/OPM dari wilayah Distrik Kalome, Yambi, Tinggineri dan Tingginambut yang berdialog dengan Gubernur Lukas Enembe di lapangan alun-alun Kota Mulia.
Pada momentum itu, kata dia, Kapolda Papua Irjen Paulus Waterpauw juga ada di tempat itu ketika pimpinan TPN/OPM dari masing-masing wilayah di Puncak Jaya menyerahkan surat aspirasi kepada Gubernur Lukas Enembe.
"Jadi selain permintaan secara lisan, mereka juga serahkan permintaan tertulis, yang pada dasarnya sama. Mereka meminta Pemerintah segera masuk membangun daerah itu," katanya.
Dia melanjutkan, Gubernur Lukas Enembe saat itu langsung mengatakan bahwa baik pemerintah daerah dan pusat segera melakukan pembangunan yang dimaksud, asalkan tidak ada lagi kekerasan yang dilakukan di wilayah itu.
"Termasuk Gubernur Lukas Enembe meminta agar kembalikan segera senjata milik TNI/POLRI yang dirampas. Dan pembangunan segera berjalan,"tutup jenderal bintang dua ini. (fmi)
Okezone
Pangdam XVII/Cenderawasih, Mayjen Hinsa Siburian meminta Tentara Pembebasan Nasional/Organisasi Papua Merdeka (TPN/OPM) wilayah Puncak Jaya untuk mengembalikan senjata rampasan dari prajurit TNI.
Hal tersebut kata Hinsa merupakan salah satu syarat untuk pembangunan wilayah Puncak Jaya yang diminta Panglima OPM Goliath Tabuni.
"Iya, pada saat HUT di Kabupaten Puncak Jaya, Gubernur Lukas Enembe didampingi Forkompimda Papua berdialog dengan kelompok TPN/OPM dari wilayah itu," ungkap Hinsa Siburian ketika dihubungi dari Kota Jayapura, Selasa (13/10/2015).
Dalam dialog tersebut, katanya, OPM wilayah Puncak Jaya meminta agar daerahnya ada sentuhan pembangunan dari pemerintah.
"Intinya, kelompok tersebut minta kepada Gubernur Lukas Enembe disaksikan Forkompimda Papua dan Puncak Jaya, agar daerah dibangun sejajar dengan daerah lainnya di Papua,"bebernya.
Menurutnya, ada sekitar 350 orang TPN/OPM dari wilayah Distrik Kalome, Yambi, Tinggineri dan Tingginambut yang berdialog dengan Gubernur Lukas Enembe di lapangan alun-alun Kota Mulia.
Pada momentum itu, kata dia, Kapolda Papua Irjen Paulus Waterpauw juga ada di tempat itu ketika pimpinan TPN/OPM dari masing-masing wilayah di Puncak Jaya menyerahkan surat aspirasi kepada Gubernur Lukas Enembe.
"Jadi selain permintaan secara lisan, mereka juga serahkan permintaan tertulis, yang pada dasarnya sama. Mereka meminta Pemerintah segera masuk membangun daerah itu," katanya.
Dia melanjutkan, Gubernur Lukas Enembe saat itu langsung mengatakan bahwa baik pemerintah daerah dan pusat segera melakukan pembangunan yang dimaksud, asalkan tidak ada lagi kekerasan yang dilakukan di wilayah itu.
"Termasuk Gubernur Lukas Enembe meminta agar kembalikan segera senjata milik TNI/POLRI yang dirampas. Dan pembangunan segera berjalan,"tutup jenderal bintang dua ini. (fmi)
Okezone
[Dunia] Saudi kepada Rusia: Aksi Kalian Bahayakan Dunia
Pesawat tempur canggih Rusia Mig 31 kini mengangkasa di langit Suriah
untuk apa yang kemudian disebut Rusia demi memerangi ISIS (Reuters)
Seorang sumber dari Arab Saudi mengatakan bahwa para pemimpin Saudi telah mengeluarkan peringatan bahwa intervensi militer Rusia di Suriah akan berkonsekuensi membahayakan dengan meluasnya peperangan di sana dan mengilhami para militan seluruh dunia untuk ikut serta dalam perang itu.
Arab Saudi akan terus memperkuat dan mendukung oposisi moderat di Suriah, kata sumber tadi mengutip kalimat keras yang disampaikan Menteri Pertahanan Saudi Mohammed bin Salman dan Menteri Luar Negeri Saudi Adel al-Jubeir.
Kedua menteri bertemu dengan Presiden Rusia Vladimir Putin dan Menteri Luar Negeri Sergei Lavrov.
Saudi mendesak Rusia untuk membantu memerangi terorisme di Suriah dengan bergabung pada koalisi anti-ISIS yang sudah terbentuk yang beranggotakan 20 negara.
Saudi juga mengulangi sikapnya bahwa Presiden Suriah Bashar al-Assad harus mundur sebagai bagian dari proses damai di Suriah, demikian Reuters.
Antara
Seorang sumber dari Arab Saudi mengatakan bahwa para pemimpin Saudi telah mengeluarkan peringatan bahwa intervensi militer Rusia di Suriah akan berkonsekuensi membahayakan dengan meluasnya peperangan di sana dan mengilhami para militan seluruh dunia untuk ikut serta dalam perang itu.
Arab Saudi akan terus memperkuat dan mendukung oposisi moderat di Suriah, kata sumber tadi mengutip kalimat keras yang disampaikan Menteri Pertahanan Saudi Mohammed bin Salman dan Menteri Luar Negeri Saudi Adel al-Jubeir.
Kedua menteri bertemu dengan Presiden Rusia Vladimir Putin dan Menteri Luar Negeri Sergei Lavrov.
Saudi mendesak Rusia untuk membantu memerangi terorisme di Suriah dengan bergabung pada koalisi anti-ISIS yang sudah terbentuk yang beranggotakan 20 negara.
Saudi juga mengulangi sikapnya bahwa Presiden Suriah Bashar al-Assad harus mundur sebagai bagian dari proses damai di Suriah, demikian Reuters.
Antara
Subscribe to:
Posts (Atom)