Wednesday, 14 October 2015

Panglima OPM Puncak Jaya Banting Setir Berbisnis Kayu

Panglima Tertinggi TPN/OPM Puncak Jaya, Goliath Tabuni (Foto: Wikipedia)

Panglima Kodam (Pangdam) XVII/Cenderawasih Mayjen TNI Hinsa Siburian mengatakan, Goliath Tabuni yang mengklaim diri sebagai Panglima Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat/Organisasi Papua Merdeka (TPN/OPM) di wilayah Puncak Jaya, kini telah beralih profesi sebagai pebisnis kayu.

"Berdasarkan keterangan Bupati Puncak Jaya, Henok Ibo, terungkap bahwa Goliath Tabuni menawarkan sejumlah kayu olahan untuk dijual," kata Hinsa ketika dihubungi.
Hinsa mengemukakan, Henok Ibo dihadapan wartawan yang ikut berkunjung ke Mulia mengatakan pemerintah daerah telah menyumbangkan mesin pemotong kayu dan bahan bakar minyak (BBM) berupa bensin kepada Goliath Tabuni.
"Bupati Henok Ibo mengaku hal itu adalah sesuatu yang dibuat oleh pihaknya dan dipersembahkan kepada negara dan juga ulang tahun XIX Kabupaten Puncak Jaya,” sambung Hinsa.

“Bupati katakan setiap hari mereka berdoa untuk Goliath Tabuni agar Tuhan membalikkan pikiran dia. Karena kekuatan persenjataan apapun tidak bisa buat dia sadar. Semua pendeta juga ikut berdoa," sambungnya.

Bupati Henok Ibo juga, kata Siburian, menyampaikan pemerintah setempat akan membantu Goliath Tabuni agar benar-benar menjadi pengusaha sukses, agar bisa membangun daerahnya dan mensejahterakan keluarga dan sanak keluarganya.
\
"Jika seorang Goliath Tabuni meminta bensin, negara tidak akan merasa rugi. Pemerintah Kabupaten Puncak Jaya juga telah membangun sekolah dan Puskesmas pembantu (Pustu) di Tingginambut yang dekat dengan markas Goliath Tabuni di Bukit Lima Jari," lanjut Hinsa.

Bupati Henok Ibo dikatakan sengaja mendirikan sekolah dan Pustu di Tingginambu, agar Goliath Tabuni dan keluarga besarnya bisa merasakan pembangunan. Karena tidak mungkin pihak lain yang akan melakukannya kalau bukan Pemkab Puncak Jaya.

Pada suatu kesempatan, Goliath Tabuni pernah menawarkan agar Bupati Henok Ibo membeli kayu hasil olahannya. Namun bupati yang berasal dari Sentani, Kabupaten Jayapura itu menjawab agar kayu tersebut lebih baik dijual kepada kontraktor yang sangat memerlukannya.

Hinsa sendiri ada di Mulia sejak Sabtu, 10 Oktober pagi untuk berkunjung ke Distrik Ilu, lalu ke Distrik Kalome dan ke Distrik Tingginambut, mengatakan dari penjelasan Bupati Henok Ibo, untuk mengambil hati Goliath Tabuni memerlukan ilmu khusus yakni pendekatan dengan kasih dan diberlakukan sama dengan warga Puncak Jaya Lainnya.

"Rencananya tahun depan Pemkab Puncak Jaya akan membuat proyek jalan sejauh 15 kilometer menuju markas Goliath Tabuni di Bukit Lima Jari. Ini juga atas permintaan Goliat dan dia juga sudah meminta untuk wilayahnya dibangun jalan,” papar Hinsa lagi.

“Goliath sudah menyetujuinya untuk kita bangun jalan. Namun, Goliath sempat merasa khawatir jika tentara yang masuk. Tapi Bupati Henok Ibo yakinkan hal itu tidak demikian," katanya.
"Bupati Henok Ibo juga mengakui bahwa mengubah pola pikir Goliat tidaklah mudah, tetapi kita harus meyakinkan bahwa pembangunan jalan akan dilakukan secepatnya," tuntasnya.

Goliath Tabuni adalah Panglima tertinggi TPN/OPM wilayah Puncak Jaya dan sekitarnya. Dia memiliki sejumlah pengikut yang cukup banyak dan ketenarannya dengan jalan angkat senjata, sehingga kerap kali diberitakan terjadi peristiwa penembakan di wilayah itu.

Seperti penembakan anggota TNI dan Polri, pembunuhan tukang ojek dan guru, juga pembakaran sekolah di Tingginambut dan penembakan tenaga medis atau PMI, serta pembakaran alat berat milik perusahaan mitra Pemerintah Puncak Jaya. (raw)

Okezone 

Panglima OPM Bangun Puncak Jaya, Ini Persyaratan TNI

Panglima Tertinggi TPN/OPM Puncak Jaya, Goliath Tabuni (Foto: Wikipedia)

Pangdam XVII/Cenderawasih, Mayjen Hinsa Siburian meminta Tentara Pembebasan Nasional/Organisasi Papua Merdeka (TPN/OPM) wilayah Puncak Jaya untuk mengembalikan senjata rampasan dari prajurit TNI.

 Hal tersebut kata Hinsa merupakan salah satu syarat untuk pembangunan wilayah Puncak Jaya yang diminta Panglima OPM Goliath Tabuni.

"Iya, pada saat HUT di Kabupaten Puncak Jaya, Gubernur Lukas Enembe didampingi Forkompimda Papua berdialog dengan kelompok TPN/OPM dari wilayah itu," ungkap Hinsa Siburian ketika dihubungi dari Kota Jayapura, Selasa (13/10/2015).
Dalam dialog tersebut, katanya, OPM wilayah Puncak Jaya meminta agar daerahnya ada sentuhan pembangunan dari pemerintah.

"Intinya, kelompok tersebut minta kepada Gubernur Lukas Enembe disaksikan Forkompimda Papua dan Puncak Jaya, agar daerah dibangun sejajar dengan daerah lainnya di Papua,"bebernya.
Menurutnya, ada sekitar 350 orang TPN/OPM dari wilayah Distrik Kalome, Yambi, Tinggineri dan Tingginambut yang berdialog dengan Gubernur Lukas Enembe di lapangan alun-alun Kota Mulia.

Apel Gabungan TNI-Polri Jelang KAA 2015
Pada momentum itu, kata dia, Kapolda Papua Irjen Paulus Waterpauw juga ada di tempat itu ketika pimpinan TPN/OPM dari masing-masing wilayah di Puncak Jaya menyerahkan surat aspirasi kepada Gubernur Lukas Enembe.

"Jadi selain permintaan secara lisan, mereka juga serahkan permintaan tertulis, yang pada dasarnya sama. Mereka meminta Pemerintah segera masuk membangun daerah itu," katanya.

Dia melanjutkan, Gubernur Lukas Enembe saat itu langsung mengatakan bahwa baik pemerintah daerah dan pusat segera melakukan pembangunan yang dimaksud, asalkan tidak ada lagi kekerasan yang dilakukan di wilayah itu.

"Termasuk Gubernur Lukas Enembe meminta agar kembalikan segera senjata milik TNI/POLRI yang dirampas. Dan pembangunan segera berjalan,"tutup jenderal bintang dua ini. (fmi)

Okezone 

[Dunia] Saudi kepada Rusia: Aksi Kalian Bahayakan Dunia

Pesawat tempur canggih Rusia Mig 31 kini mengangkasa di langit Suriah untuk apa yang kemudian disebut Rusia demi memerangi ISIS (Reuters)

Seorang sumber dari Arab Saudi mengatakan bahwa para pemimpin Saudi telah mengeluarkan peringatan bahwa intervensi militer Rusia di Suriah akan berkonsekuensi membahayakan dengan meluasnya peperangan di sana dan mengilhami para militan seluruh dunia untuk ikut serta dalam perang itu.

Arab Saudi akan terus memperkuat dan mendukung oposisi moderat di Suriah, kata sumber tadi mengutip kalimat keras yang disampaikan Menteri Pertahanan Saudi Mohammed bin Salman dan Menteri Luar Negeri Saudi Adel al-Jubeir.

Kedua menteri bertemu dengan Presiden Rusia Vladimir Putin dan Menteri Luar Negeri Sergei Lavrov.

Saudi mendesak Rusia untuk membantu memerangi terorisme di Suriah dengan bergabung pada koalisi anti-ISIS yang sudah terbentuk yang beranggotakan 20 negara.

Saudi juga mengulangi sikapnya bahwa Presiden Suriah Bashar al-Assad harus mundur sebagai bagian dari proses damai di Suriah, demikian Reuters.


 Antara