Mantan Panglima TNI Jenderal (Purn)
Djoko Santoso
Mantan Panglima TNI Jenderal (Purn)
Djoko Santoso menilai kondisi bangsa saat ini sudah tidak lagi
berdaulat. Kekayaan alam sudah mulai dikuasai bangsa asing.
Hal itu disampaikan Djoko pada acara Apel Akbar Menjahit Kedaulatan
Bangsa, bertajuk; 'Segera Selamatkan Indonesia, Kembali ke Pancasila dan
UUD 1945 (PPKI 18/8/1945)' di Monumen Tugu Proklamasi, Menteng,
Jakarta. Kamis (18/11/2015).
Dia mengatakan, semangat reformasi yang dimotori para aktvis mahasiswa 1998 belum berjalan sesuai harapan. "Kita harus akui dengan jujur, di era globalisasi ini kita sudah
sedemikian dicengkram oleh bangsa asing. Kekayaan alam kita dirampas.
Artinya gerakan mahasiswa belum berhasil," kata Djoko.
Djoko menjelaskan, amandemen yang dilakukan pemerintah malah membawa
ketidaksesuaian dalam kehidupan bernegara dan berbangsa berdasarkan
Pancasila. "Kehidupan berbangsa dan bernegara kita makin jauh dari konstitusi.
Akibatnya, selama 70 tahun bernegara tidak ada lagi keadilan sosial,"
tegas dia. Ia menilai, liberalisme daan kapitalisme model baru sedang menggerogoti
bangsa. Ini akan sangat berbahaya untuk masa depan bangsa.
"Bangsa ini perlu bergerak cepat demi penyelamatan bangsa. Mari kita
lakukan konsolidasi nasional, untuk sama-sama menyelamatkan bangsa
dengan mengembalikan bangsa dan negara ini pada UUD 1945. Jalannya
negara dan pemerintahan harus diatas rel konstitusi," ungkapnya.
Dalam pandangannya, selama satu tahun pemerintahan saat ini, dalam implimentasinya kebijakan Jokowi lebih dekat dengan RRC.
"Kapitalisme telah menghisap darah bangsa Indonesia, kita tidak bisa
berdiri diatas kaki sendiri. Atas dasar keadaan tersebut, kita butuh
melakukan konsolidasi nasional, dengan menginventarisasi keberhasilan
dan kekurangan kita selama ini," lanjutnya
Menyelamatkan Indonesia menurut Djoko, harus memahami sejarah dan mempelajari masa kini agar NKRI tetap bisa utuh.
"Kita dapat memproyeksikan masa depan dengan menggunakan evaluasi masa
lalu dan masa kini sebagai pisir dan konstitusi cita cita bangsa sebagai
pijera sehingga perjalanan bangsa kita tidak menyimpang," tuturnya.
Tampak sejumlah tokoh purnawirawan TNI, aktivis, serta para petani,
pedagang dan masyarakat umum ikut mendeklarasikan gerakan selamatkan
NKRI. Mereka menghendaki nilai-nilai Pancasila dan UUD 1945
dikembalikan.
Di antaranya adalah, Ketua Umum Presidium Sekber Indonesia Berdaulat Ali
Mahsun, Ketua Umum MKRI Ratna Sarumpaet, Pengacara kondang Eggie
Sudjana, Ketua Umum GPII Karman, mantan Wakil Gubernur DKI Prijanto. [ts]
Posmetro