Kepala Staf TNI Angkatan Udara (KSAU) Marsekal TNI Agus Supriatna, mengatakan TNI AU akan membeli tiga helikopter VVIP.
Pembelian tiga helikopter VVIP ini tercantum dalam rencana strategis TNI Angkatan Udara periode 2015-2019.
"Untuk sementara dengan anggaran renstra, kami akan membeli tiga unit helikopter untuk skuadron udara VVIP," kata Agus, di sela-sela acara silaturahim dengan media, di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa (24/11/2015) malam.
Agus menjelaskan, rencana pembelian helikopter AW 101 yang canggih dan modern itu merupakan hasil kajian dari Skuadron Udara VVIP yang kemudian dikaji oleh Mabes TNI.
Terkait permintaan agar helikopter itu dipasang antipeluru, Agus mengatakan, akan melihat ketersediaan anggaran.
"Kalau helikopter Presiden AS dipasang segala macam, dengan anggaran bisa mencapai 120 juta dolar AS," kata dia.
Pembelian helikopter VVIP yang diperuntukkan bagi presiden, wakil presiden, pejabat tinggi negara dan tamu negara itu lebih mengutamakan keamanan dan kenyamanan.
"Kalau tidak aman, dan nanti terjadi apa-apa, maka saya yang bertanggung jawab. Oleh karena itu, saya minta agar helikopternya safety," ujar Agus.
Ia berharap satu unit Helikopter AW 101 akan tiba pada tahun 2016. Helikopter VVIP yang dibeli TNI adalah AgustaWestland AW101.
AgustaWestland AW101 dikembangkan oleh perusahaan patungan Westland Helicopters asal Inggris dan Agusta asal Italia. Helikopter ini diproduksi untuk memenuhi kebutuhan alat utama sistem senjata angkatan laut modern.
Selama ini, sejumlah pejabat negara, termasuk Presiden RI mengunakan Helikopter Super Puma yang dioperasikan oleh Skuadron 17 VIP TNI AU yang bermarkas di Pangkalan Udara Utama Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur. Helikopter ini kemudian dirawat dan dioperasikan oleh Skuadron 45 VIP yang juga bermarkas di Halim.
Kompas
No comments:
Post a Comment