Wednesday, 21 October 2015

TNI AL Tambah Kapal Hidro-Oseanografi Canggih Dari Perancis

Kapal bantu hidro-oceanografi (BHO)

KRI Spica 934 (MartinThouny)

TNI Angkatan Laut (TNI AL) menambah alutsista lagi. Kali ini KRI Spica-934, sebuah kapal baru TNI AL jenis survey hidro-oceanografi tercanggih saat ini. "Kapal tersebut penggunaan secara resmi dilakukan Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Ade Supandi, di galangan kapal OCEA Shipyard Company, Les Sables d'Olone, Perancis, Sabtu (17/10) lalu," kata Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Laut Laksamana Pertama TNI M. Zainudin di Jakarta, Rabu (21/10).

Diungkapkan Zainudin, peresmian dilaksanakan melalui prosesi commissioning berupa upacara yang diawali dengan tradisi penamaan kapal atau shipnamming yang dilakukan oleh Ny. Endah Ade Supandi, selaku ibu kandung kapal dengan tata tradisi memecahkan kendi di lambung kapal tersebut sebagai pertanda kelahiran kapal.

Upacara dilanjutkan dengan pernyataan kapal masuk kedalam jajaran kekuatan pertahanan negara Republik Indonesia dengan pernyataan kapal bantu hidro-oceanografi (BHO) yang memiliki peralatan survei hingga ke kedalaman 6.000 meter di bawah permukaan laut ini menjadi sebuah Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) bernama KRI Spica-934 yang diambil dari nama salah satu bintang yang menjadi acuan bernavigasi. KRI Spica-934 adalah kapal surver hirografi canggih kedua yang dimiliki TNI AL setelah KRI Rigel-933 yang juga memiliki spesifikasi teknis yang hamper sama. Dibuat di galangan kapal OCEA Dossier, di Les Sables-d’Olonne, Prancis.

Memiliki kecepatan maksimum 14 knots, panjang 60 meter dan bobot kosong 500 ton, mampu menghadapi gelombang laut sampai level sea state six. Mampu menampung 30 awak dan 16 personel tambahan, dan mampu berlayar terus-menerus selama 20 hari. Seperti halnya Rigel, nama Spica diambil dari nama rasi bintang. Fungsi asasinya sebagai kapal riset dan survey hidrog-oceanografi (Oceanographic Offshore Support Vessel/OSV), namun juga dapat menjalankan peran sebagai kapal patroli, pasalnya kapal dibekali kanon PSU Rheinmetall kaliber 20 mm pada haluan, serta dua pucuk SMB (senapan mesin berat) M2HB kaliber 12,7 mm di geladak buritan.

KRI Spica, kapal hisro-oseanografi terbaru TNI AL (mer et marine)

Sebagai elemen inti dari fitur kapal ini adalah perlengkapan penunjang misi oseanografi. Seperti KRI Spica-934 dilengkapi perangkat single beam echo sounder jenis Kongsberg’s EA600 dan multibeam systems EM2040 dan EM302. Lebih canggih lagi, setiap OSV dibekali autonomous underwater vehicle (AUV), perangkat yang kerap disebut ROV (remotely operated vehicle) ini sanggup mengemban misi survei bawah air hingga kedalaman 6.000 meter.

Kasal pada kesempatan tersebut berpesan kepada Komandan KRI Spica-934 dan crew kapal agar mempertahankan kesiapan kondisi teknis kapal sebelum menjalani pelayaran dari Perancis menuju tanah air, memelihara kemampuan dalam memahami peralatan canggih yang ada di kapal dengan memanfaatkan hasil pelatihan selama di Perancis dan bertukar pengalaman dengan tenaga ahli dari galangan. “Kemampuan kapal ini menjadikan kekuatan pertahanan matra laut semakin kokoh dalam menunjang program pemerintah sebagai poros maritim dunia,” ujar Kasal.

Kasal juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak diantaranya pihak galangan OCEA, Komandan Satgas Proyek Pengadaan Kapal BHO TNI AL Kolonel Laut (P) Budi Purwanto dan jajaran satgas yang telah mengawasi jalannya pembangunan kapal, dan memberi masukan kepada pihak galangan serta melatih awak kapal dan juga kepada pihak KBRI yg dihadiri oleh Wakil Kepala Perwakilan RI dan Kantor Atase Pertahanan yg diwakili oleh Kolonel CZI Jaka Tandang maupun masyarakat Indonesia di Perancis yang membuat satgas dan crew kapal mudah beradaptasi dengan lingkungan sekitar selama beberapa tahun berada di Perancis. Diperkirakan KRI Spica-934 akan tiba di Jakarta dalam pelayarannya dari Perancis pada pertengahan bulan November 2015 mendatang, setelah singgah di beberapa negara untuk bekal ulang. 


infopublik

[Dunia] Jepang Pamer Kekuatan Kapal Perang

Japan Maritime Self-Defense Force (JMSDF) destroyer Kurama (L), which is carrying Japan’s Prime Minister Shinzo Abe, leads the JMSDF fleet during its fleet review at Sagami Bay, off Yokosuka, south of Tokyo October 18, 2015. REUTERS/Toru Hanai.

Jepang baru-baru ini memamerkan kekuatan angkatan lautnya, termasuk menghadirkan kapal perang terbesarnya yakni Izumo yang mampu membawa beberapa helikopter. Armada Ketiga Amerika Serikat (AS) dilaporkan turut hadir pada acara ulasan armada dan manuver kapal perang Jepang di Teluk Sagami tersebut.

Dalam manuvernya, Tim Pasukan Keamanan Maritim Jepang (JMSDF) juga memamerkan kapal penjelajah, kapal angkut besar, kapal perusak, dan kapal selam. Acara pameran armada militer AL Jepang diadakan setiap tiga tahun sekali.

Izumo menjadi kapal perang yang paling menarik perhatian pada acara itu. Kapal sepanjang 250 meter tersebut memiliki spesifikasi dapat mengangkut helikopter-helikopter tempur Jepang. Kapal Izumo diketahui merupakan kapal perang terbesar Jepang yang dibangun sejak Perang Dunia II, dan terus dikembangkan.

Pameran yang diadakan AL Jepang itu seakan menjawab kebijakan yang diusulkan Perdana Menteri (PM) Jepang Shinzo Abe dan telah disetujui parlemennya yakni undang-undang yang mengizinkan angkatan bersenjata terlibat konflik di luar negeri.

Jepang di bawah pemerintahan PM Abe telah mengadopsi konstitusi yang memungkinkan militer Jepang terlibat aktivitas militer di luar negeri. Namun, tidak sedikit juga warga Jepang yang menentang UU Militer terbaru tersebut.

Sementara itu, kapal induk AS, USS Ronald Reagan ikut ambil bagian dalam acara yang digelar Angkatan Laut Jepang tersebut. Kapal induk AS itu sudah tiba di Pelabuhan Yokosuka sejak 1 Oktober 2015.

PM Abe bahkan turut menaiki kapal induk USS Ronald Reagan layaknya seorang turis yang sedang dipandu dalam sebuah tur.

Kunjungan Abe itu didampingi pejabat AL AS, Laksamana Nora Tyson, yang telah diangkat menjadi Komandan Armada Ketiga Pasifik Timur AS tahun ini.

”Kehadiran Laksamana Tyson di sini hanyalah sebuah pengakuan bahwa kami berupaya untuk menjadi sefleksibel mungkin untuk menjaga banyak opsi kerjasama dengan Jepang, sehingga kita dapat seresponsif mungkin mengirimkan bantuan,” ujar Kepala Operasi AL AS, John Richardson, seperti diwartakan Russia Today, Selasa (20/10/2015).

Sebagaimana diketahui, AS dan Jepang selama ini berkonflik dengan China soal sengketa Laut China Selatan. AS menentang proyek reklamasi dan klaim China atas Laut China Selatan, dan Jepang menyatakan siap membantu AS.

jakartagreater 

ROSTEC Menawarkan BMP-3F, BTR-80A, PTS-4 Dan Pantsir ke Indonesia


Gabungan perusahaan agen perdagangan senjata Rusia Rosoboronexport, bagian dari Russian Technologies State Corporation (ROSTEC) telah menawarkan kepada pemerintah Indonesia untuk memasok tambahan kendaraan tempur infanteri BMP-3F untuk Korps Marinir.


Badan ini juga menawarkan lapis baja pengangkut personel BTR-80A, kendaraan amfibi PTS-4 tracked amphibious carriers dan sistem pertahanan udara Pantsyr-S1 ke Indonesia.


BMP-3F adalah kendaraan tempur yang dilengkapi dengan turret yang dipersenjatai meriam 2A70 100 mm, cannon otomatis 2A72 30 mm dan dua senapan mesin, terpasang koaksial dengan meriam.

Peralatan lainnya termasuk sistem fire control system featuring dengan kamera pembidik SOZH, kamera dan komputer balistik TKN-AI untuk Komandan, elevation and traverse drives, sistem kesadaran situasional, komunikasi, sistem peluncuran granat asap 902V, Shtora-1 active protection system atau Arena-E defensive aids suite, Turret BMP-3 dapat dilengkapi dengan thermal imaging sight Vesna-K dan panoramic thermal imaging sight Eagle Eye untuk komandan sesuai permintaan pelanggan.

jakartagreate 

Satu Kesempatan Terakhir Indonesia Membeli F-16 Viper, Sekarang Atau Tidak Selamanya

Selama beberapa dekade, F-16 Fighting Falcon “Viper” telah mendominasi pasar pesawat tempur di seluruh dunia. Meski F-16 masih salah satu pesawat tempur generasi empat yang terbaik, jalur produksi pesawat ini mulai melambat dan akan terhenti. Ironisnya, F-16 tetap tidak kehilangan pangsa pasarnya, walaupun akan digantikan oleh pesawat siluman F-35.

F-16 masih memiliki waktu beberapa tahun produksi sampai akhir 2017. Uni Emirat Arab dilaporkan akan membeli 30 pesawat F-16E/F Block 61. Selain UEA, Lockheed masih memiliki kesempatan untuk menjual jet tempur legendaris ini ke beberapa negara lainnya. Prospek paling cepat dan mungkin adalah Indonesia, yang sudah mengoperasikan F-16 seri lawas.

Namun, F-16 menghadapi persaingan yang ketat di Indonesia, yang ingin mengganti segera pesawat F-5E/F Tiger II. Rusia saat ini menawarkan Sukhoi Su-35 Flanker-E, yang dalam banyak hal adalah pesawat yang lebih mampu. Pesaing potensial lainnya termasuk Saab JAS-39 Gripen, Eurofighter Typhoon dan Dassault Rafale.

Rusia tampaknya memiliki track yang lebih baik dengan Jakarta, yang kemungkinan lebih memilih Su-35, ungkap media Indonesia mengutip menteri pertahanan Ryamizad Ryacudu. Namun, pihak Rusia belum mengkonfirmasi kesepakatan akhir.

Mengapa Lockheed memamerkan jet versi baru F-16V untuk Indonesia selama minggu pertama Oktober? Ternyata Pemerintahan Obama dan raksasa pertahanan AS terus berharap bahwa hal itu dapat membujuk Indonesia untuk membeli F-16V, varian yang paling canggih dan terbaik di Asia Tenggara itu.

Viper varian baru adalah pesawat tempur yang sangat kuat. Di jantung F-16V tersemat Radar Active Electronically Scanned Array APG-83. Jet tempur Taiwan dan Air National Guard Angkatan Udara AS telah secara khusus meminta radar ini untuk kebutuhan operasional mereka yang mendesak. Pesawat siluman F-22 saat ini menggunakan radar AESA APG-77 dan F-35 menggunakan radar APG-81.

F-16 Viper juga menggabungkan sejumlah perbaikan lainnya. Diantaranya avionik modern, layar display lebar beresolusi tinggi dan high-speed data bus.

Tetapi jika Indonesia tidak membeli F-16V, Viper masih akan tetap bertugas selama beberapa dekade yang akan datang. Angkatan Udara AS masih mempertahankan armada besar F-16 selama bertahun-tahun dan pesawat hanya perlu melakukan beberapa upgrade. Selain itu, tidak semua negara yang mengoperasikan F-16 akan mampu membeli F-35 atau bahkan diperbolehkan untuk membelinya. Israel misalnya, sudah melobi AS untuk memastikan tetangga Arabnya yang juga banyak mengoperasikan F-16 agar tidak diijinkan untuk membeli jet siluman F-35.
Tetapi walau jalur produksi F-16 akhirnya ditutup, itu bukan akhir dari cerita Viper. Tahap berikutnya banyak pesawat yang akan diupgrade dan mempertahankan ribuan jet legendaris yang masih mengudara.

Kesimpulannya adalah, ini kesempatan terakhir Indonesia untuk memiliki pesawat F-16 versi mutakhir sebelum jalur produksinya benar-benar tertutup. Jika beberapa tahun kedepan Indonesia akhirnya memilih Su-35 dan saat jalur produksi F-16V sudah habis, maka Indonesia tidak akan pernah bisa memiliki lagi pesawat F-16 Viper, selamanya.

jakartagreater 

Filipina Ingin Menghidupkan Lagi Skuadron “Si Kampret”

PAF saat ini sedang mencari suku cadang yang dibutuhkan untuk mengaktifkan kembali 2 pesawat OV-10 Bronco.


Dalam usahanya untuk mengoperasikan lebih banyak pesawat tempur, Angkatan Udara Filipina (PAF) telah mengumumkan mengalokasikan sejumlah anggaran sebesar PhP 16,5 juta untuk akuisisi suku cadang yang dibutuhkan untuk pengaktifan kembali dua pesawat serangan darat Rockwell OV-10 Bronco. Pesawat ini adalah OV-10 dengan nomor seri 636 dan 402.

Pengumuman pra-tawaran diadakan pada 21 Oktober 2015 jam 01:00, di PAF Procurement Center Conference Room, Villamor Air Base, Pasay City. Sementara penyerahan dan pembukaan penawaran diadakan pada 13 November pukul 9 pagi di tempat yang sama.

OV-10 adalah pesawat serang darat utama milik PAF. Sekitar enam sampai delapan unit saat ini masih dalam pelayanan.

 “Si Kampret” pernah menjadi andalan Angkatan Udara Indonesia sebagai pesawat serang ringan dan pesawat khusus pertempuran anti gerilya / COIN ( Counter Insurgency). Dengan daya jelajah 927 km, Bronco mampu terbang selama 3 jam tanpa henti untuk memantau maupun melakukan sarangan darat pada jarak dekat. Dipersenjatai empat senapan mesin M60C dan dua rudal anti pesawat AIM 9 Sidewinder, Bronco mampu mengangkut bom dan roket hingga seberat tiga ton.

jakartagreater 

[Video Dunia] Rudal Jelajah Rusia Lintasi Irak


Kita sudah mendengar bahwa Rusia menembakkan rudal rudal jelajahnya dari Laut Kaspia menuju sasaran di Suriah. Rudal rudal ini, melewati negara Irak dan Iran. Salah satu warga Irak berhasil merekam, detik detik ketika sejumlah rudal jelajah Rusia melintasi negara mereka. Footage ini tentu video yang langka.

jakartagreater 

[Dunia] Australia akan Bergabung dengan AS, Kirim Kapal Perang ke Laut China Selatan

HMAS Stuart

Mantan Menteri Luar Negeri Australia Gareth Evans menyatakan negaranya harus mengirim kapal perang ke Laut China Selatan sebagai bentuk protes atas tindakan China mengubah puluhan terumbu karang menjadi pulau-pulau buatan.
Pekan lalu pemerintah Australia dan Amerika Serikat sepakat untuk meningkatkan kerjasama Angkatan Laut, namun sejauh ini Australia menepis kemungkinan akan bergabung dengan misi kapal perang AS ke Laut China Selatan.

Gareth Evans, yang menjabat Menlu di bawah pemerintahan Partai Buruh hingga tahun 1990an, menyatakan Australia bisa mengambil tindakan sendiri.

“Keinginan AS dapat dibenarkan dalam menjaga kebebasan pelayaran di wilayah itu dengan mengerahkan kapal-kapal perangnya di dalam batas 12 mil laut, guna menunjukkan bahwa kita tidak mengakui klaim kedaulatan yang dilakukan China,” jelas Evans kepada ABC.

“Menurut saya Australia juga sama, ingin melakukan hal itu, dan tidak harus bersama-sama dengan AS,” tambahnya.

Menurut Evans, Australia perlu menunjukkan sikap menentang sejumlah aspek dalam kebijakan China mengklaim nyaris keseluruhan teritorial Lauta China Selatan berdasarkan data historis yang tidak kokoh.

“Kedua, untuk memproses pembuatan pulau-pulau di atas terumbu karang,” katanya.
Sejauh ini Menlu Julie Bishop belum mengeluarkan pernyataan terkait kemungkinan Australia bergabung dalam operasi kapal perang AS yang akan menantang klam China secara langsungh.
“AS menyatakan akan bertindakn menurut hukum internasional di Laut China Selatan,” kata Menlu Bishop.

Sumber ABC menyebutkan bahwa tiga kapal perang Australia berada di sekitar kawasan Laut China Selatan.

Kapal Perang HMAS Stuart berlabuh di Japan, sedangkan HMAS Arunta dan HMAS Sirius baru saja menyelesaikan latihan gabungan dengan AL Singapura di Laut China Selatan.

 jakartagreater

[Dunia] Arab Saudi Sekutu Baru Rusia ?

Mendekatnya kembali Rusia dan Arab Saudi dapat menandai titik balik sesungguhnya di Timur Tengah, dan merupakan bukti yang jauh lebih solid serta menguntungkan secara ekonomi dan politik, dibanding integrasi Eurasia yang dipromosikan oleh propaganda Kremlin, yang menginginkan pendekatan hubungan Rusia dan Tiongkok. Russia Direct menganalisis apa yang ada di balik upaya untuk memperbaiki hubungan ekonomi dan politik antara kedua negara.

Menteri Pertahanan Arab Pangeran Muhammad bin Salman (keempat dari kiri), Presiden Rusia Vladimir Putin (ketiga dari kanan), Menteri Luar Negeri Sergei Lavrov, dan Penasihat Kepresidenan Yuri Ushakov (kanan) selama pertemuan di Sochi, Rusia, 11 Oktober 2015. Sumber: TASS
 Menteri Pertahanan Arab Pangeran Muhammad bin Salman (keempat dari kiri), Presiden Rusia Vladimir Putin (ketiga dari kanan), Menteri Luar Negeri Sergei Lavrov, dan Penasihat Kepresidenan Yuri Ushakov (kanan) selama pertemuan di Sochi, Rusia, 11 Oktober 2015. Sumber: TASS

Terhalang oleh penandatanganan kesepakatan antara P5+1 dengan Iran, penandatanganan kesepakatan antara Rusia dan Arab Saudi — di mana Riyadh menginvestasikan sepuluh miliar dolar AS untuk Rusia, tak terlalu disorot. Namun kesepakatan ini menciptakan perubahan besar dalam kebijakan Rusia, mungkin tak kalah penting dengan program ‘pivot to China’.

“Kesepakatan dengan Arab Saudi menunjukkan kerja sama terbesar Rusia dan daya tarik modal asing terbesar dalam beberapa tahun terakhir,” kata Direktur Jenderal Russian Direct Investment Fund (RDIF), Kirill Dmitriev. “Sebelumnya, investor terbesar dalam kerja sama dengan RDIF adalah Uni Emirat Arab, yang menginvestasikan dana sebesar tujuh miliar dolar AS.”

Menurut Dmitriev, tujuh proyek dengan Saudi telah digaungkan, dan sepuluh kesepakatan diperkirakan akan ditandatangani pada akhir tahun ini. Riyadh secara khusus tertarik di bidang infrastruktur, agrikulutur, retail, layanan kesehatan, dan properti.

Kontak Personal
“Hingga saat ini, menteri Saudi selalu berhati-hati dengan kami. Namun, kontak personal antara Pangeran Mahkota Saudi Muhammad bin Salman dan Presiden Vladimir Putin di Forum Ekonomi Sankt Petersburg telah menciptakan pengaruh,” kata Dmitriev. Pakar Rusia lain menyebutkan, bagi Arab, pertemuan personal antara pemimpin sangatlah penting.

Putin sejak itu telah beberapa kali menghubungi Muhammad bin Salman. Kala itu, kehadiran sang Pangeran Mahkota di Sankt Peterburg adalah sensasi kecil. Lagi pula, Arab Saudi merupakan kunci dari semua sekutu AS di Timur Tengah, dan dilatarbelakangi kehadiran sanksi AS dan ketidaksukaan Gedung Putih terhadap Putin, kunjungan tersebut dapat dianggap sebagai kiprah diplomatik oleh Washington.

Riyadh Provokasi Amerika?
Apa yang ada di balik upaya untuk memperbaiki hubungan ekonomi dan politik antara kedua negara? Sebagai awal, Saudi sangat tak puas dengan kesepakatan Iran, yang dibela habis-habisan oleh Presiden AS Barack Obama di bawah hujan kritik dari Kongres AS yang dikuasai Republikan. Sepertinya tak lama lagi Republik Islam tersebut akan berubah dari musuh bebuyutan AS menjadi sekutu utama. Tak heran Washington terus memuji Teheran yang mengkonfrontasi ISIS.

Sementara, AS sudah mengesampingkan opsi untuk memerangi pemberontak Houthi yang didukung Iran di Yaman, sedangkan Arab Saudi bertanggung jawab atas operasi militer tersebut, meski pada skala yang tak terlalu efektif dan cukup terbatas.

Kepentingan Riyadh di bidang migas juga kondusif untuk mendekatkan diri dengan Rusia. Tujuannya adalah menyelesaikan masalah rendahnya haga minyak, namun bukan dalam waktu singkat. Saudi ingin mencapai pertumbuhan jangka panjang dan stabilitasi. Dan meski tak ada pembicaraan mengenai ‘konspirasi’ antara Arab Saudi dan Rusia terkait produksi minyak serpih AS, kerja sama dan koordinasi dengan Rusia di sektor minyak dapat memberi keuntungan bagi kedua pihak, khususnya jika Rusia sudah mendapatkan status pengamat (observer) di OPEC, yang dapat menangkis monopoli AS di pasar minyak dan membuat harga minyak membaik.

Dalam perluasan kerja sama dengan Riyadh, Rusia mempunyai rencana strategis. Tentu, bagi Rusia, penting untuk memecah lingkup isolasi global dan mencari mitra baru serta sekutu untuk keluar dari tekanan sanksi internasional. Namun di saat yang sama, Rusia — yang memiliki rekam jejak pengaruh di dunia Arab sejak dulu—sepertinya siap mengubah strateginya di Timur Tengah.

Jika aksi Rusia terbayar, strategi ini dapat menandai titik balik sesungguhnya di Timur Tengah, dan merupakan bukti yang jauh lebih solid serta menguntungkan secara ekonomi dan politik, dibanding integrasi Eurasia yang dipromosikan oleh propaganda Kremlin, yang menginginkan pendekatan hubungan Rusia dan Tiongkok.

Masa Presiden Soekarno Militer Indonesia Sangat Ditakuti Dunia



Tentara pejuang kemerdekaan Indonesia
Semasa kepemimpinan Presiden Soekarno tepatnya pada tahun 1960-an Militer Indonesia sangat ditakuti di dunia. Kehebatan militer Indonesia mampu membuat gentar negara-negara hebat dunia bahkan Amerika, Inggris dan Jerman sempat dibuat ngeri dan was-was dengan Indonesia.
Kehebatan militer Indonesia ini bukanlah bualan belaka. Sejarah telah membuktikan bagaimana para tentara pembela kemerdekaan tanah air mampu mengusir penjajah Belanda dan jepang dari tanah air sehingga Indonesia menjadi negara merdeka sampai sekarang ini.

Indonesia juga pernah membuat ciut nyali Malaysia dan Australia. Lihat saja seperti Kopassus yang mampu menyelamatkan sandera di pesawat Garuda yang dibajak oleh teroris di Bangkok hanya dalam beberapa menit saja. Ini bukti bahwa skill dan kemampuan tentara Indonesia sangat diakui kehebatanya di dunia.

Tepatnya 1960-an, Era Presiden Sukarno, kekuatan militer Indonesia adalah salah satu yang terbesar dan terkuat di dunia. Saat itu, bahkan kekuatan Belanda sudah tidak sebanding dengan Indonesia, dan Amerika sangat khawatir dengan perkembangan kekuatan militer kita yang didukung besar-besaran oleh teknologi terbaru Uni Sovyet. Baca ternyata Amerika gentar dengan Indonesia 1960, Belanda masih bercokol di Papua. Melihat kekuatan Republik Indonesia yang makin hebat, Belanda yang didukung Barat merancang muslihat untuk membentuk negara boneka yang seakan-akan merdeka, tapi masih dibawah kendali Belanda. 

Presiden Sukarno segera mengambil tindakan ekstrim, tujuannya, merebut kembali Papua. Sukarno segera mengeluarkan maklumat “Trikora” di Yogyakarta, dan isinya adalah:
1. Gagalkan pembentukan negara boneka Papua buatan kolonial Belanda.
2. Kibarkan Sang Saka Merah Putih di seluruh Irian Barat
3. Bersiaplah untuk mobilisasi umum, mempertahankan kemerdekaan dan kesatuan tanah air bangsa.


Berkat kedekatan Indonesia dengan Sovyet, maka Indonesia mendapatkan bantuan besar-besaran kekuatan armada laut dan udara militer termaju di dunia dengan nilai raksasa, US$ 2.5 milyar. Saat ini kekuatan militer Indonesia menjadi yang terkuat di seluruh belahan bumi selatan.

Kekuatan utama Indonesia di saat Trikora itu adalah salahsatu kapal perang terbesar dan tercepat di dunia buatan Sovyet dari kelas Sverdlov, dengan 12 meriam raksasa kaliber 6 inchi. Ini adalah KRI Irian, dengan bobot raksasa 16.640 ton dengan awak sebesar 1270 orang termasuk 60 perwira. Sovyet, tidak pernah sekalipun memberikan kapal sekuat ini pada bangsa lain manapun, kecuali Indonesia. (Kapal-kapal terbaru Indonesia sekarang dari kelas Sigma hanya berbobot 1600 ton).

Angkatan udara Indonesia juga menjadi salahsatu armada udara paling mematikan di dunia, yang terdiri dari lebih dari 100 pesawat tercanggih saat itu. Armada ini terdiri dari :
1. 20 pesawat pemburu supersonic MiG-21 Fishbed.
2. 30 pesawat MiG-15
3. 49 pesawat tempur high-subsonic MiG-17.
4. 10 pesawat supersonic MiG-19.


Pesawat MiG-21 Fishbed adalah salahsatu pesawat supersonic tercanggih di dunia, yang telah mampu terbang dengan kecepatan mencapai Mach 2. Pesawat ini bahkan lebih hebat dari pesawat tercanggih Amerika saat itu, pesawat supersonic F-104 Starfighter dan F-5 Tiger. Sementara Belanda masih mengandalkan pesawat-pesawat peninggalan Perang Dunia II seperti P-51 Mustang.

Sebagai catatan, kedahsyatan pesawat-pesawat MiG-21 dan MiG-17 di Perang Vietnam sampai mendorong Amerika mendirikan United States Navy Strike Fighter Tactics Instructor, pusat latihan pilot-pilot terbaik yang dikenal dengan nama TOP GUN.

Indonesia juga memiliki armada 26 pembom jarak jauh strategis Tu-16 Tupolev (Badger A dan B). Sahabat anehdidunia.blogspot.com ini membuat Indonesia menjadi salahsatu dari hanya 4 bangsa di dunia yang mempunyai pembom strategis, yaitu Amerika, Rusia, dan Inggris. Pangkalannya terletak di Lapangan Udara Iswahyudi, Surabaya.

Bahkan China dan Australia pun belum memiliki pesawat pembom strategis seperti ini. Pembom ini juga dilengkapi berbagai peralatan elektronik canggih dan rudal khusus anti kapal perang AS-1 Kennel, yang daya ledaknya bisa dengan mudah menenggelamkan kapal-kapal tempur Barat.
Indonesia juga memiliki 12 kapal selam kelas Whiskey, puluhan kapal tempur kelas Corvette, 9 helikopter terbesar di dunia MI-6, 41 helikopter MI-4, berbagai pesawat pengangkut termasuk pesawat pengangkut berat Antonov An-12B. Total, Indonesia mempunyai 104 unit kapal tempur. Belum lagi ribuan senapan serbu terbaik saat itu dan masih menjadi legendaris sampai saat ini, AK-47.

Ini semua membuat Indonesia menjadi salah satu kekuatan militer laut dan udara terkuat di dunia. Begitu hebat efeknya, sehingga Amerika di bawah pimpinan John F. Kennedy memaksa Belanda untuk segera keluar dari Papua, dan menyatakan dalam forum PBB bahwa peralihan kekuasaan di Papua, dari Belanda ke Indonesia adalah sesuatu yang bisa diterima.


Lalu bagaimana dengan kekuatan militer Indonesia era sekarang? Yang jelas militer Indonesia memiliki potensi besar untuk menjadi salah satu yang terbaik di dunia. Dan sekarang terlihat bahwa proses menuju kesitu mulai dibangun dengan menambah beberapa persenjataan canggih dan alutsita di tubuh TNI.

jakartagreater 

November ini PT PAL Serahkan Dua Kapal Perang ke Filipina

Strategic Sealift Vessel, PT PAL untuk Filipina

PT PAL menyerahkan kapal perang jenis Strategic Sealift Vessel (SSV) kepada militer Filipina pada November 2015 ini. Penyerahan ini merupakan rangkaian kontrak pembelian 2 unit SSV oleh militer Filipina kepada PAL senilai US$ 90 juta. Kontrak pembelian dilakukan di awal tahun 2014.

“Bulan depan diserahkan kepada Presiden Filipina. Ini penyerahan pesanan pertama, pesanan kedua diserahkan sekitar 3 bulan berikutnya,” kata Deputi BUMN Bidang Usaha Pertambangan, Industri Strategis dan Media, Fajar Harry Sampurno kepada detikFinance di DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (20/10/2015).

Kapal perang jenis SSV tersebut, kata Harry, mampu membawa 3 unit helikopter. Kapal dengan panjang 123 meter dan lebar 21,8 meter tersebut juga mampu membawa personil dan awak kapal hingga 649 orang.

“Ini jenis SSV. Dia bisa bawa helikopter,” jelasnya.

Pada kesempatan itu, Harry menjelaskan tentang bisnis 4 BUMN perkapalan yang dikelola Kementerian BUMN.

Untuk proyek dan pengembangan kapal militer, Kementerian BUMN mengarahkan pekerjaannya kepada PAL. Sedangkan 3 BUMN lainnya, seperti PT Industri Kapal Indonesia, PT Dok dan Perkapalan Surabaya, PT Dok dan Perkapalan Kodja Bahari difokuskan menggarap pengembangan dan perawatan kapal niaga atau non militer.

Selain itu, 4 BUMN perkapalan tersebut akan mengembangkan pusat pemeliharaan dan perbaikan kapal di beberapa wilayah Indonesia.

Langkah ini dilakukan untuk mendukung program ‘Tol’ Laut Presiden Jokowi. Dengan adanya Tol Laut, kapal-kapal niaga akan berlayar secara berjadwal dari Timur ke Barat atau Utara ke Selatan Indonesia sehingga membutuhkan pusat pemeliharaan dan perbaikan.

“Konsolidasi 4 BUMN ini buat pusat pemeliharaan dan perbaikan di Sabang kemudian Batam, kemudian Jakarta, Cirebon, Semarang, Banjarmasin, Surabaya, Makassar, Bitung dan Ambon,” pungkasnya.

jakartagreater

Mengapa Jet Tempur & Air Superiority Sangat Penting di Asia?

Aksi para pilot top gun F-16 TNI AU. ©handout/tni au

 Pembelian Sukhoi Su-35 oleh Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara (TNI AU) membuat negara-negara di kawasan Asia Tenggara tak tinggal diam. Malaysia ikut berencana memperbarui armada udara mereka, salah satu rencana besarnya adalah memberi F/A-18E/F Super Hornet, pesawat yang sama dengan milik AU Australia.

Jika pembelian itu terealisasi, maka terjadi perubahan besar dalam hal penguasaan udara atau dikenal air superiority di kawasan Asia Tenggara. Indonesia dengan Su-35 miliknya, serta Australia dan Malaysia dengan F/A-18E/F Super Hornet.

Mengapa air superiority begitu penting dalam sebuah pertempuran?

Sebelum perang dunia berlangsung, para praktisi militer kerap memandang kemenangan perang hanya mampu diraih lewat darat dan laut. Tak heran, kedua matra ini selalu mendapatkan perhatian berlebih. Para prajurit selalu diberikan mesin perang yang memadai dan canggih di eranya masing-masing.

Pecahnya perang dunia pertama belum mampu mengubah pandangan itu. Padahal, matra udara kerap kali mengubah jalannya pertempuran di Eropa, di mana kemajuan pasukan dipengaruhi serangan udara ke darat. Kedua belah pihak, baik sekutu maupun Jerman secara bergantian menguasai medan.

Tapi, semua berubah total dalam Perang Dunia Kedua. Semua itu dimulai oleh tentara Nazi Jerman yang juga memajukan Angkatan Udaranya di samping modernisasi mesin perang mereka di darat dan laut.

Pentingnya air superiority dibuktikan dengan serangan udara Jerman ke Prancis. Kondisi ini sangat membantu tentara Nazi masuk hingga ke pusat pertahanan pasukan sekutu dan membuat mereka mundur terjepit di ujung utara Pantai Prancis. Alhasil, Jerman dengan leluasa menguasai negeri menara eiffel dengan mudah.

Salah satu pesawat yang paling ditakuti adalah Junkers Ju 87 atau Stuka. Pesawat ini mampu menyerang target di laut maupun daratan, bahkan suara saat menukik tajam disebut-sebut membuat musuh-musuh mereka ketakutan. Kondisi ini membuat Jerman merasa yakni bisa menguasai Inggris dengan mudah, tetapi yang terjadi malah kebalikannya.

Keberhasilan Inggris untuk mengalihkan perhatian Adolf Hittler dan Hermann Goering untuk menyerang kota-kota besar dari strategi sebelumnya menyerang Lanud-Lanud Inggris membuat keadaan berbalik. Pesawat tempur Inggris Hurricane R4118 dan Spitfire Mk I berhasil mengatasi serangan-serangan yang dilancarkan Messerschmitt Bf 109E-4 dan bomber Heinkel He 111. Alhasil, kekuatan udara Nazi rontok dalam tiga pertempuran di langit Inggris.

Meski kalah di medan Barat, AU Jerman sempat berbicara banyak saat berlangsungnya Operasi Barbarossa untuk menguasai Uni Soviet. Salah satu peran yang amat besar diberikan oleh Stuka. AU Soviet pun tak mampu berbuat banyak saat berhadapan dengan Messerschmitt yang lebih modern.

Begitu juga Jepang yang menghancurkan armada gabungan Amerika Serikat, Australia, Belanda dan Inggris di Asia Tenggara. Kapal-kapal perang andalan sekutu nyaris tak bersisa dihajar pesawat pengebom Jepang. Dalam waktu singkat, Asia Tenggara pun jatuh ke tangan Jepang.

Setelah perang dunia berakhir, pentingnya penguasaan udara ditunjukkan dengan pertempuran di Timur Tengah. Kemampuan air superiority membuat Israel tak mampu menusuk lebih jauh ke negara-negara Arab, begitu pula sebaliknya, negara-negara Arab tak bisa menundukkan Israel begitu saja.

Kini, perang udara memang tak banyak terjadi. Namun keyakinan air superiority tak dikesampingkan begitu saja. Negara-negara di seluruh dunia terus berusaha meningkatkan kemampuan udaranya masing-masing, ditambah dengan peningkatan teknologi yang kian canggih dalam mendeteksi musuh-musuhnya.

Bahkan, mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ( SBY) sudah meyakini pentingnya air superiority di era perang modern. Dia sadar, perang sangat ditentukan oleh kekuatan udara yang dimiliki sebuah negara yang mampu menghancurkan jembatan, sumber logistik maupun konsentrasi militer.

"Bahkan pesawat lawan pun tak mampu mengudara karena dihancurkan di tempat, setelah itu barulah dilaksanakan operasi darat. Di sini kekuatan udara menjadi kunci dan sangat diperlukan, bahkan dalam perang asimetris, kekuatan udara juga sangat diperlukan," jelas SBY di shelter F-5 Skadron Udara 14 Lanud Iswahjudi, Madiun, 6 Oktober 2014 lalu.


Merdeka

DPR Desak Pemerintah Realisasi Modernisasi Alutsista Jilid II

Anoa [defence.pk]
 
Komisi I DPR mendesak pemerintah untuk segera merealisasi modernisasi Alat Utama Sistem Persenjataan (Alutsista) dalam Renstra Minimum Essential Force (MEF) tahap kedua tahun 2015-2019. Realisasi MEF tahap kedua ini sudah sangat tertinggal lantaran belum memiliki payung hukum berupa Peraturan Presiden.

Hal ini menjadi kesepakatan dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) antara Komisi I DPR bersama dengan Menteri Pertahanan (Menhan), Menteri Keuangan (Menkeu), Menteri PPN/Kepala Bappenas, dan Panglima TNI guna membahas tentang MEF Tahap Kedua yang seharusnya dilakukan pada 2015-2019.

"Komisi I DPR dan pemerintah bersepakat bahwa PP No.2/2015 rentang RPJMN tahun 2015-2019, buku I No. 6.1.2 Penguatan Sistem Pertahanan, menjadi acuan pemerintah bersama Komisi I DPR dalam pelaksanaan Renstra Kemhan/TNI Tahap Ketiga (tahun 2015-2019) dan Renstra MEF TNI Tahap Kedua (tahun 2015-2019), dan dilaksanakan secara konsisten," kata Ketua Komisi I DPR Mahfudz Siddiq membacakan kesimpulan, Senin 19 Oktober kemarin.

Komisi I DPR juga mendesak Kemenhan dan TNI untuk segera melakukan konsolidasi renstra MEF tahap kedua yang disesuaikan dengan visi misi presiden. Ketiga, Komisi I DPR dan pemerintah untuk segera membahas kembali kebijakan anggaran Renstra MEF TNI tahap kedua, sehingga bisa menjadi dasar dalam penyusunan anggaran Kemhan/TNI tahun anggaran 2016 dan seterusnya.

"Ada perkembangan baru terkait RAPBN 2016, ada pembahasan serius di fraksi, rencana pengambilan keputusan tanggal 21 Oktober akan mundur. Kalau TNI/Kemhan bisa melakukan koordinasi dengan Menkeu dan Bappenas kita bisa segera merespon kebijakan," sarannya.

Keempat, sambungnya, Komisi I DPR mendesak Menkeu, Menteri PPN/Kepala Bappenas, dan Menhan serta Panglima TNI untuk mengakselerasi kebijakan dan pelaksanaan Pinjaman Luar Negeri (PLN) untuk pembiayaan Renstra MEF TNI tahap kedua, termasuk proses PLN pada periode sebelumnya. Lalu, mendesak pemerintah untuk segera menerbitkan Peraturan Presiden (Perpres) tentang Renstra MEF TNI tahap kedua sebagai payung hukum dalam pelaksanaan MEF.

"Komisi I DPR mendorong Kemhan/TNI untuk melanjutkan akselerasi peningkatan kualitas perencanaan, penyerapan anggaran dan akuntabilitas pengelolaan anggarannya," tandasnya.

Di sisi lain, Menkeu Bambang Brodjonegoro berjanji, akan berusaha memenuhi anggaran pertahanan sebagaimana yang dibutuhkan Kemhan dan TNI. Tapi tentunya, hal itu akan disesuaikan dengan kemampuan APBN. Yang jelas, untuk tahun anggaran 2016 akan diusahakan anggaran pertahanan mengalami kenaikan.

"Mengenai roadmap 1,5% PDB (produk domestik bruto), secara umum kita akan upayakan supaya APBNP 2016 mengalami perubahan 1,5% dan menuju MEF jilid II," ujarnya dalam rapat.

Sementara itu, Menhan Ryamizard Ryacudu mengharapkan, anggaran pertahanan TNI pada tahun anggaran 2016 tidak lagi mengalami pengurangan. Karena, jika terus berkurang maka pertahanan TNI tidak akan mengalami perkembangan yang signifikan.

"Ya diharapkan tidak berkurang lagi. Kalau berkurang terus, ya begini-begini terus," kata Ryamizard usai rapat.

Ryamizard mengaku bersyukur karena semua pihak bergerak agar rencana modernisasi alutsista lewat MEF tahap kedua bisa terealisasi. Jadi, apa yang mungkin dilakukan untuk perbaikan pertahanan negara akan dilakukan semaksimal mungkin. "Kita semua tadi dukung agar sesuai dengan kebutuhan yang kita ajukan," tandasnya.

Ultah TNI Perkuat Rupiah


Kemudian, Panglima TNI Gatot Nurmantyo berusaha mempengaruhi pemerintah untuk menaikan anggaran pertahanan. Menurut Gatot, kekuatan pertahanan yang ditunjukan oleh TNI dapat berpengaruh pada penguatan nilai rupiah terhadap dolar Amerika Serikat.

Hal itu menurut Gatot sudah terbukti setelah acara ulang tahun TNI yang ke-70 di Cilegon, Banten. Dengan keterbatasan alutsista yang dimiliki TNI, TNI nekat dan berani melakukan demonstrasi dengan alutsista seadanya. Perlu diakui bahwa setelah itu rupiah menguat.

"Setelah hari ultah TNI ada penguatan rupiah. Ada penambahan efek ekonomi oleh TNI. Mudah-mudahan dengan cerita ini Menkeu tergerak hatinya," pungkasnya. (hyk)


Sindo