Frekuensi serangan udara AS pada target ISIS di Suriah telah melambat
secara signifikan sejak Rusia memulai operasi militer di wilayah itu
pada awal September ini.
Data yang dirilis Departemen Pertahanan Amerika menunjukkan rata-rata
serangan udara Amerika ke Suriah pada Agustus mencapai tujh kalis
ehari. Angka yang konstan sejak Amerika memulai serangan satahun yang
lalu.
Namun pada bulan September, setelah Rusia mulai mendirikan pangkalan
militer di bandara Latakia Suriah, laju serangan udara AS turun menjadi
rata-rata hanya empat kali sehari.
Pada bulan Oktober, ketika Rusia memulai serangan udara terhadap
sasaran-sasaran di Suriah mendukung Presiden diperangi Bashar al-Assad,
jumlah rata-rata serangan udara Amerika dan koalisi semakin turun
drastis.
Tapi pejabat militer AS mengatakan penurunan serangan udara tidak
hubungannya dengan aktivitas militer Rusia di daerah. “Intervensi Rusia
belum secara signifikan mengubah penargetan Koalisi di Suriah,” demikian
pernyataan Komando Pasukan Gabungan Operasi Resolve Inherent Senin 26
Oktober 2015 sebagaimana dikutip Militer Times Kamis 28 Oktober 2015.
Selama beberapa minggu, AS dan Rusia tidak memiliki jalur komunikasi
ketika melakukan serangan udara di wilayah udara yang sama. Tetapi pada
20 Oktober, AS dan Rusia telah menandatangani nota kesepahaman tentang
serangkaian prosedur keamanan untuk mencegah kecelakaan atau
kesalahpahaman.
No comments:
Post a Comment