Perayaan Hari Sumpah Pemuda jatuh pada 28 Oktober 2015 tentu memiliki
pemahaman dan pelaksanaan yang berbeda-beda untuk memperingati momen
bersejarah itu. Mulai dari pejabat pemerintah, masyarakat pinggiran,
pegawai, pedagang, dan seluruh tiap lapisan masyarakat. Politikus PAN,
Anang Hermansyah mengatakan, peringatan Hari Sumpah Pemuda pada tanggal
28 Oktober harus jadi momentum bagi pemerintah itu sendiri guna
melahirkan generasi kreatif dengan daya saing tinggi.
“Sudah waktunya pemerintah serius untuk menyiapkan generasi kreatif
dengan meletakkan industri kreatif sebagai tulang punggung baru bagi
pembangunan di Indonesia,” kata Anang melalui pesannya pada 28 Oktober
2015. Masih tuturnya, Indonesia memiliki kekayaan budaya nusantara
disertai keunggulan tinggi dibanding negara-negara lainnya dalam
pengembangan industri kreatif. “Apalagi Indonesia memiliki bonus
demografi yang lebih besar di banding negara lainnya,” kata anggota DPR
dari Komisi X tersebut.
Dengan tempat berbeda Wali Kota Bandung, Ridwan Kamil menjadi pembina
upacara dalam peringatan Hari Sumpah Pemuda, Rabu 28 Oktober 2015.
Dalam upacara tersebut, Kamil mengatakan ada dua masalah yang harus
disikapi pada saat ini. “Satu masalah komunikasi. Kalau zaman dulu
bagaimana mencari informasi, kalau sekarang bagaimana memilah
informasi,” kata Emil di Lapangan Tegalega, Bandung.
Jika kita lihat di Denpasar, Bali, Rabu 28 Oktober 2015 Sumpah Pemuda
diwarnai dengan aksi konvoi bermotor dan tidak memakai helm. Sebenarnya tidak membawa helm melainkan alat keamanan berkendara itu
hanya disimpan di badan motor saat konvoi berlangsung. “Memang kita hari
ini sudah berjanji sama semua aliansi untuk tidak pakai helm. Jadi satu
tidak pakai, bersama tidak pakai helm,” kata Anisa Saraswati.
Anisa adalah Presiden BEM Universitas Nasional (Undiknas) yang
melakukan aksi di kawasan Renon, Denpasar. Mereka mengaku melakukan
konvoi sebagai pemanasan aksi bersama aliansi mahasiswa di Bali. Konvoi
berawal dari Kampus Undiknas Jalan Bedugul ke Jalan Sudirman dan menuju
kawasan Renon. Anisa menjelaskan, aksi tersebut diikuti juga oleh
mahasiswa dari universitas lain seperti Universitas Udayana, Universitas
Hindu dan lainnya pun melakukan aksi. (668)
No comments:
Post a Comment