Abad Kejayaan Kerinduan adalah suatu gambaran di mana masa atau
kejadian yang yang pernah kita alami serta atas dorongan yang teramat
kuat ingin sesegera mungkin untuk mengulangnya kembali.
Dewasa ini muncul kembali beberapa pertanyaan dari putra-putri bangsa
yang sangat merasa dahaga akan masa-masa kejayaan Republik Indonesia
khususnya dalam hal kekuatan dunia militer. Kekuatan militer? Apakah
hidup bangsa ini hanya untuk kekuatan militer?
Rasa aman atau merdeka adalah perasaan dimana kita secara leluasa
bisa berkarya tanpa adanya tekanan dari pihak-pihak yang mempunyai
kepentingan atas golongan atau negara tertentu, tentunya jika rasa aman
dan merdeka itu sudah tercipta maka untuk memulai segala sesuatunya akan
terasa lebih mudah baik itu negoisasi, ekonomi, kedaulatan maupun
kedamaian.
Konsentrasi dalam hal kekuatan militer baiknya tidak dikategorikan
dalam ruang lingkup yang sempit dan bukan serta-merta karena kita cinta
perang, justru itu adalah hal yang sebaliknya jika kita cinta damai maka
kita harus siap secara militer guna menangkis keinginan negara lain
untuk memerangi kita, kira-kira begitu.
Kita pernah berada pada masa-masa kejayaan tepatnya pada tahun 60an
melalui sentuhan sang negoisator ulung presiden Soekarno, dimana kala
itu kita telah menganut peperangan modern pada saat itu yaitu dengan
menitik beratkan untuk memperkuat armada udara dan laut.
Izinkan saya untuk menghela nafas. Lain dulu lain pula sekarang
dimana saat ini begitu sering kita baca dimedia bahwa pesawat asing
melintas dengan santai tanpa sadar yang mereka lewati adalah sebuah
negara besar yang tidak mungkin luput dari mata begitu memandang peta
dunia, dimana saat ini negoisasi-negosiasi bidang ekonomi maupun tapal
batas NKRI kerap kali menuai hasil yang jauh dari keinginan kita, dimana
saat ini warga kita sering dilecehkan dinegeri orang serta banyak
berita lainnya yang isinya begitu memerkosa kami. Apa salah kami? Satu
kesalahan kita, garuda kita tidak memiliki paruh yang tajam untuk
melindungi dirinya sendiri.
Burung garuda bisa bertahan hingga 70th lamanya namun harus melalui
seleksi alam dahulu untuk menempunya, sang gatuda ketika umur 40th
paruhnya akan memanjang dan hampir melingkar itu akan mempersulitnya
untuk makan, ditumbuhi bulu-bulu tua yang begitu memberatkan untuk
terbang dan juga cakarnya pun tidak setajam dulu karena sudah mulai
melingkar, sang garuda tua harus melewati masa-masa sakit dengan
membenturkan paruhnya pada batu untuk kembali tajam, garuda hatus
mencabuti bulu-bulu tuanya satu demi satu agar dapat tergantikan oleh
bulu baru, serta garuda harus menahan sakit dengan mematuk cakarnya agar
kembali tajam, jika sang garuda berhasil melewati itu semua maka suatu
keperkasaan akan kembali menghampirinya.
jakartagreater
No comments:
Post a Comment