Wednesday, 21 October 2015

[Dunia] Australia akan Bergabung dengan AS, Kirim Kapal Perang ke Laut China Selatan

HMAS Stuart

Mantan Menteri Luar Negeri Australia Gareth Evans menyatakan negaranya harus mengirim kapal perang ke Laut China Selatan sebagai bentuk protes atas tindakan China mengubah puluhan terumbu karang menjadi pulau-pulau buatan.
Pekan lalu pemerintah Australia dan Amerika Serikat sepakat untuk meningkatkan kerjasama Angkatan Laut, namun sejauh ini Australia menepis kemungkinan akan bergabung dengan misi kapal perang AS ke Laut China Selatan.

Gareth Evans, yang menjabat Menlu di bawah pemerintahan Partai Buruh hingga tahun 1990an, menyatakan Australia bisa mengambil tindakan sendiri.

“Keinginan AS dapat dibenarkan dalam menjaga kebebasan pelayaran di wilayah itu dengan mengerahkan kapal-kapal perangnya di dalam batas 12 mil laut, guna menunjukkan bahwa kita tidak mengakui klaim kedaulatan yang dilakukan China,” jelas Evans kepada ABC.

“Menurut saya Australia juga sama, ingin melakukan hal itu, dan tidak harus bersama-sama dengan AS,” tambahnya.

Menurut Evans, Australia perlu menunjukkan sikap menentang sejumlah aspek dalam kebijakan China mengklaim nyaris keseluruhan teritorial Lauta China Selatan berdasarkan data historis yang tidak kokoh.

“Kedua, untuk memproses pembuatan pulau-pulau di atas terumbu karang,” katanya.
Sejauh ini Menlu Julie Bishop belum mengeluarkan pernyataan terkait kemungkinan Australia bergabung dalam operasi kapal perang AS yang akan menantang klam China secara langsungh.
“AS menyatakan akan bertindakn menurut hukum internasional di Laut China Selatan,” kata Menlu Bishop.

Sumber ABC menyebutkan bahwa tiga kapal perang Australia berada di sekitar kawasan Laut China Selatan.

Kapal Perang HMAS Stuart berlabuh di Japan, sedangkan HMAS Arunta dan HMAS Sirius baru saja menyelesaikan latihan gabungan dengan AL Singapura di Laut China Selatan.

 jakartagreater

No comments:

Post a Comment