Tuesday, 20 October 2015

Tanggapan Panglima TNI soal ajakan Tiongkok untuk latihan gabungan

Sejumlah ranpur Scorpion jenis canon dan stormer dari Yonkav 1 Kostrad menuju Daerah Persiapan (DP) usai menghancurkan perkubuan musuh di Puslatpur Marinir, Asembagus, Situbondo, Jatim, dalam Latihan Gabungan TNI 2014. (ANTARA FOTO/Joko Sulistyo/Koz/pd/14) 

Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo menanggapi ajakan Menteri Pertahanan Tiongkok soal latihan perang gabungan di Laut China Selatan (LCS).

Menurut Panglima, TNI hanya akan melakukan kegiatan yang sejalan dengan kebijakan pemerintah.

"TNI harus segaris dan mematuhi apa yang menjadi kebijakan pemerintah," ujar Gatot di gedung parlemen, Jakarta, Senin.

Dia menjelaskan pemerintah RI secara tegas bertekad mewujudkan keamanan dan stabilitas. Pemerintah juga telah mengimbau semua elemen tidak melaksanakan kegiatan-kegiatan di Laut China Selatan yang dapat meningkatkan tensi stabilitas.

"Artinya diajak negara manapun (latihan gabungan) di Laut China Selatan, demi meningkatkan stabilitas di sana sebaiknya TNI tidak melaksanakan itu," ujar Gatot, menegaskan.

Sebelumnya Tiongkok mengajukan tawaran untuk latihan perang bersama di Laut China Selatan, ditengah tensi yang memanas akibat adanya saling klaim sejumlah negara ASEAN di wilayah tersebut.

Ajakan itu disampaikan Menteri Pertahanan Tiongkok dalam pertemuan informal dengan Menteri Pertahanan ASEAN di Beijing. Menurut Menhan Tiongkok Chang Wanquan, latihan perang ini ditujukan untuk penyelamatan maritim dan penanggulangan bencana.


Antara 

No comments:

Post a Comment