Sejumlah ranpur Scorpion jenis canon dan stormer dari Yonkav 1 Kostrad
menuju Daerah Persiapan (DP) usai menghancurkan perkubuan musuh di
Puslatpur Marinir, Asembagus, Situbondo, Jatim, dalam Latihan Gabungan
TNI 2014. (ANTARA FOTO/Joko Sulistyo/Koz/pd/14)
Panglima TNI Jenderal TNI
Gatot Nurmantyo menanggapi ajakan Menteri Pertahanan Tiongkok soal
latihan perang gabungan di Laut China Selatan (LCS).
Menurut Panglima, TNI hanya akan melakukan kegiatan yang sejalan dengan kebijakan pemerintah.
"TNI harus segaris dan mematuhi apa yang menjadi kebijakan pemerintah," ujar Gatot di gedung parlemen, Jakarta, Senin.
Dia menjelaskan pemerintah RI secara tegas bertekad mewujudkan
keamanan dan stabilitas. Pemerintah juga telah mengimbau semua elemen
tidak melaksanakan kegiatan-kegiatan di Laut China Selatan yang dapat
meningkatkan tensi stabilitas.
"Artinya diajak negara manapun (latihan gabungan) di Laut China
Selatan, demi meningkatkan stabilitas di sana sebaiknya TNI tidak
melaksanakan itu," ujar Gatot, menegaskan.
Sebelumnya Tiongkok mengajukan tawaran untuk latihan perang bersama
di Laut China Selatan, ditengah tensi yang memanas akibat adanya saling
klaim sejumlah negara ASEAN di wilayah tersebut.
Ajakan itu disampaikan Menteri Pertahanan Tiongkok dalam pertemuan
informal dengan Menteri Pertahanan ASEAN di Beijing. Menurut Menhan
Tiongkok Chang Wanquan, latihan perang ini ditujukan untuk penyelamatan
maritim dan penanggulangan bencana.
Antara
No comments:
Post a Comment