Pertemuan Wien di Austria hasilkan beberapa poin terkait krisis Suriah (Foto: Brendan Smialowski/REUTERS)
Amerika Serikat (AS), sejumlah
negara Eropa Barat dan Arab, Turki, Rusia serta Iran, saling adu
pernyataan dan pendapat soal krisis Suriah. Selama delapan jam pertemuan
di Wien, Austria itu digelar dan akhirnya keluar beberapa poin
keputusan bersama.
Soal masa depan Suriah, memang AS dkk belum terdapat titik temu,
terutama terkait rezim Presiden Bashar al Assad. Padahal rakyat Suriah
bak sudah sangat menunggu solusi terbaik demi mengakhiri krisis selama
empat setengah tahun terakhir.
Sebelumnya, AS dkk mendesak Presiden Assad segera mundur sebelum
digelarnya Pemilu dan Assad tak dibolehkan menjadi bagian dari transisi
politik.
Sementara Rusia dan Iran, tak kalah bersikeras bahwa Assad mesti
diberi kesempatan enam bulan ke depan untuk bertahan, sebelum terjadi
transisi politik dan menyerahkan pada rakyat Suriah soal nasib mereka
via pemilu.
Kendati demikian, ada beberapa poin yang akhirnya bisa dihasilkan
selama delapan jam dialog antar Menteri Luar Negeri (Menlu) tersebut. Di
antara poin-poin itu, mereka mendesak keterlibatan (Perserikatan
Bangsa-Bangsa) PBB di Suriah.
Berikut Empat Poin Keputusan Pertemuan Wien, Seperti Dilansir BBC, Sabtu (31/10/2015):
1. Mengundang PBB untuk menggelar sidang soal pemerintahan Suriah dan
oposisi melakukan proses politik baru yang kredibel, inklusif dan
non-sektarian.
2. Konstitusi baru dan pemilu yang disokong PBB, di mana semua rakyat
Suriah harus dilibatkan, termasuk anggota diaspora dan semua etnis.
3. Mengembangkan akses kepada bantuan kemanusiaan untuk rakuat Suriah di dalam dan di luar negeri.
4. Bekerja sama dengan PBB untuk mengembangkan wacana dan impelementasi gencatan senjata secara luas. (raw)
No comments:
Post a Comment