Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti (ANTARA FOTO/Rosa Panggabean
Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti bertekad terus
mereformasi sektor perikanan demi melakukan perubahan sebagaimana
diminta Presiden Joko Widodo yang juga menjadi alasan dia mau bergabung
dalam kabinet Jokowi.
"Bapak Presiden bilang kita perlu perubahan
dan mengubah.. itu kata-kata yang paling menarik bagi saya untuk mau
bergabung dengan kabinet," kata Susi dalam acara Kinerja Satu Tahun
Kelautan dan Perikanan di Kantor KKP, Jakarta, Jumat.
Susi
mengaku datang dengan kepala kosong saat bergabung dalam kabinet menjadi
Menteri Kelautan dan Perikanan, namun dia meyakini amanat yang
diembannya akan menjadi aktivitas yang sangat menarik dan dinamis.
Ia
mengenang saat pertama memegang jabatan Menteri Kelautan dan Perikanan,
hal awal yang banyak dibicarakan adalah mengenai penampilannya yang
unik.
Sejak awal, berdasarkan masukan dari berbagai pihak, Susia
menilai kelemahan Indonesia di mata kalangan investor internasional
adalah kurangnya penegakan hukum.
"Karena itu langkah pertama yang ingin saya tunjukkan adalah Indonesia bagus dalam penegakan hukum," kata Susi.
Untuk
itu, dia juga tegas dalam fokus pada pemberantasan kapal asing yang
mencuri ikan di perairan Indonesia, sampai-sampai mengundang duta besar
sejumlah negara tetangga untuk menjelaskannya.
Dengan
pemberantasan pencurian ikan itu, Susi mengklaim telah berhasil
menghemat BBM dari Indonesia yang digunakan kapal asing itu. "Kami
amankan BBM nasional sampai 36 persen yang nilainya ratusan triliun,"
katanya.
Susi menegaskan bahwa sumber daya kelautan dan perikanan
seharusnya diberikan kepada masyarakat sendiri agar mereka juga bisa
merasakan hasil laut, selain memberikan pangan laut berupa perikanan dan
komoditas lainnya demi mengamankan sumber protein.
"Target kita yang utama mencukupi kebutuhan ikan dalam negeri, bila ada lebihnya baru kita ekspor," katanya.
Dirjen
Penguatan Daya Saing KKP Nilanto Perbowo menyebut Menteri Kelautan dan
Perikanan telah memulai gerakan yang disebutnya "fisheries reform" atau
reformasi perikanan.
No comments:
Post a Comment