Tuesday, 3 November 2015

Harus Diakui, F-15 Singapura Salah Satu Eagle Terbaik di Dunia

Satu-satunya negara di Asia Tenggara hanya Singapura yang memiliki pesawat tangguh ini. Ya, F-15E, pesawat superioritas udara yang masih menjadi tulang punggung kekuatan udara Amerika dan tidak pernah absent dalam setiap konflik di berbagai dunia.

Di Angkatan Udara Singapura, Eagle menjadit unit yang unik dengan misi khusus, yakni unit pelatihan Singapore Air Force (RSAF) pilot dan WSO. Pesawat ini menjadi bagian dari 366 Fighter Wing di Mountain Home AFB. , Fighter Squadron 428 Buccaneers mengoperasikan Boeing F-15SG Strike Eagle, sebuah versi dari F-15 yang hanya diterbangkan oleh Amerika.

 Fighter Squadron 428 sendiri telah memiliki panjang bahkan akarnya telah ada sejak 1943 ketika unit mulai mengoperasikan Lockheed P-38 Lighting di bawah Angkatan Udara 9 di Eropa, dan mengambil bagian dalam invasi D-Day ke Prancis yang diduduki Jerman.

Setelah Perang Dunia II unit ini dinonaktifkan sekitar tujuh tahun.
Diaktifkan kembali selama Perang Korea, FS 428 sibuk untuk beberapa decade kemudian dengan beberapa penyebaran ke Vietnam saat terbang dengan F-111 Aardvark. Skuadron menemukan rumah pada tahun 1975 dan beralih dari F-111 ke F-4 Phantom II untuk waktu yang singkat.

Pada tahun 1980 pertama F-16 telah tiba di Mountain Home, dan 428FS mengoperasionalkan Viper sampai mereka dipindahkan ke Cannon AFB pada tahun 1990 dan beralih kembali ke F-111 sampai pensiun jenis ini pada tahun 1995.

Pada tahun 1998 FS 428 diaktifkan kembali sebagai bagian dari Perdamaian Carvin III dan mulai hubungan dengan RSAF, pelatihan awak pesawat dalam pengoperasian blok F-16 52. Pengaturan ini ditambah dengan FS 425 sudah di Luke AFB yang memiliki F-16 tua pada saat itu. Pada tahun 2005, inisiatif perdamaian Carvin III selesai, dan dengan transfer Cannon AFB atas ke AFSOC, FS 428 mundur.

Hingga raksasa F-15SG datang. Diaktifkan menjelang akhir akhir tahun 2008 dan sekali lagi kembali di Mountain Home. FS 428mengoperasikan selusin pesawat mendukung pelatihan RSAF bawah program Peace Carvin V.

Aircrew RSAF dan pengelola melekat pada Buccaneers, sepenuhnya mengintegrasikan dengan rekan-rekan Amerika mereka, untuk jangka waktu dua tahun sebelum kembali pulang ke Singapura dan bergabung dengan Unit F-15SG milik Squadron 149 di Paya Lebar Air Base.

Sebagaimana ditulis Fightersweep.com Jet itu sendiri dikemas dnegan avionik upgrade, sensor, dan kemampuan senjata. Di hidung mereka diinstal radar AESA AN / APG-63v3, sebuah radar paling canggih yang ditawarkan AS ke negara lain. Untuk menambahkan kesadaran situasional juga dipasang versi Link 16 dan Sistem isyarat Joint Helmet Mounted-(JHMCS).

F-15SG juga dilengkapi serangkaian sensor termasuk Lockheed Sniper penargetan dan navigasi pod Tiger Eyes Infra-Red Search and Tracking (IRST) sistem. Sementara mesin menggunakan General Electric F110-GE-129 afterburning turbofan yang masing-masing menawarkan daya dorong 29.000 pounds. Ini memberikan kekuatan lebih dari rekan-rekan F-15E di Mountain Home.

Semua ini membuat F-15SG menjadi jet tempur tangguh dan sangat mematikan.  Kedua skuadron pelatihan RSAF adalah peserta aktif dalam setiap latihan besar di seluruh Amerika Utara Maple dan Red Flag. Tahun lalu Buccaneers membuat debut mereka di Nellis untuk Red Flag.

jejaktapak

No comments:

Post a Comment