Satu-satunya negara di Asia Tenggara hanya Singapura yang memiliki
pesawat tangguh ini. Ya, F-15E, pesawat superioritas udara yang masih
menjadi tulang punggung kekuatan udara Amerika dan tidak pernah absent
dalam setiap konflik di berbagai dunia.
Di Angkatan Udara Singapura, Eagle menjadit unit yang unik dengan
misi khusus, yakni unit pelatihan Singapore Air Force (RSAF) pilot dan
WSO. Pesawat ini menjadi bagian dari 366 Fighter Wing di Mountain Home
AFB. , Fighter Squadron 428 Buccaneers mengoperasikan Boeing F-15SG
Strike Eagle, sebuah versi dari F-15 yang hanya diterbangkan oleh
Amerika.
Fighter Squadron 428 sendiri telah memiliki panjang bahkan akarnya
telah ada sejak 1943 ketika unit mulai mengoperasikan Lockheed P-38
Lighting di bawah Angkatan Udara 9 di Eropa, dan mengambil bagian dalam
invasi D-Day ke Prancis yang diduduki Jerman.
Setelah Perang Dunia II
unit ini dinonaktifkan sekitar tujuh tahun.
Diaktifkan kembali selama Perang Korea, FS 428 sibuk untuk beberapa
decade kemudian dengan beberapa penyebaran ke Vietnam saat terbang
dengan F-111 Aardvark. Skuadron menemukan rumah pada tahun 1975 dan
beralih dari F-111 ke F-4 Phantom II untuk waktu yang singkat.
Pada tahun 1980 pertama F-16 telah tiba di Mountain Home, dan 428FS
mengoperasionalkan Viper sampai mereka dipindahkan ke Cannon AFB pada
tahun 1990 dan beralih kembali ke F-111 sampai pensiun jenis ini pada
tahun 1995.
Pada tahun 1998 FS 428 diaktifkan kembali sebagai bagian dari
Perdamaian Carvin III dan mulai hubungan dengan RSAF, pelatihan awak
pesawat dalam pengoperasian blok F-16 52. Pengaturan ini ditambah dengan
FS 425 sudah di Luke AFB yang memiliki F-16 tua pada saat itu. Pada
tahun 2005, inisiatif perdamaian Carvin III selesai, dan dengan transfer
Cannon AFB atas ke AFSOC, FS 428 mundur.
Hingga raksasa F-15SG datang. Diaktifkan menjelang akhir akhir tahun
2008 dan sekali lagi kembali di Mountain Home. FS 428mengoperasikan
selusin pesawat mendukung pelatihan RSAF bawah program Peace Carvin V.
Aircrew RSAF dan pengelola melekat pada Buccaneers, sepenuhnya
mengintegrasikan dengan rekan-rekan Amerika mereka, untuk jangka waktu
dua tahun sebelum kembali pulang ke Singapura dan bergabung dengan Unit
F-15SG milik Squadron 149 di Paya Lebar Air Base.
Sebagaimana ditulis Fightersweep.com Jet itu sendiri dikemas dnegan
avionik upgrade, sensor, dan kemampuan senjata. Di hidung mereka
diinstal radar AESA AN / APG-63v3, sebuah radar paling canggih yang
ditawarkan AS ke negara lain. Untuk menambahkan kesadaran situasional
juga dipasang versi Link 16 dan Sistem isyarat Joint Helmet
Mounted-(JHMCS).
F-15SG juga dilengkapi serangkaian sensor termasuk
Lockheed Sniper penargetan dan navigasi pod Tiger Eyes Infra-Red Search
and Tracking (IRST) sistem. Sementara mesin menggunakan General Electric
F110-GE-129 afterburning turbofan yang masing-masing menawarkan daya
dorong 29.000 pounds. Ini memberikan kekuatan lebih dari rekan-rekan
F-15E di Mountain Home.
Semua ini membuat F-15SG menjadi jet tempur tangguh dan sangat
mematikan. Kedua skuadron pelatihan RSAF adalah peserta aktif dalam
setiap latihan besar di seluruh Amerika Utara Maple dan Red Flag. Tahun
lalu Buccaneers membuat debut mereka di Nellis untuk Red Flag.
jejaktapak
No comments:
Post a Comment