Pemerintah pusat memastikan akan memulai proses evakuasi warga yang terdampak kabut asap di sembilan provinsi. Pemerintah, melalui TNI Angkatan Laut, akan mengerahkan dua kapal jenis landing dock platform.
Kepala Staf Angkatan Laut, Laksamana Ade Supendi, mengatakan dua kapal tersebut adalah KRI Banda Aceh dan KRI Teluk Jakarta. Pada operasi selain perang, dua kapal tersebut biasa digunakan untuk misi kemanusiaan.
"Kami menyiapkan dua LPD, khusus untuk penanganan ISPA (penyakit infeksi pernfasan akut). Panglima TNI juga menyuruh kami mempersiapkan KRI Soeharso," ujarnya di kantor Kementerian Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan, Jakarta, Jumat (23/10).
Secara teknis, pasukan TNI AL akan menjemput warga dari dermaga-dermaga terdekat menggunakan kapal kecil yang mampu menampung 100 orang. Kapal itu akan membawa warga ke KRI yang berada di laut.
Warga yang sakit nantinya akan langsung mendapatkan penanganan medis setibanya di KRI. Ade mengatakan, ketika kondisi kesehatan warga tersebut mulai membaik, dia akan dikembalikan ke darat untuk bergantian dengan mereka yang terkena ISPA dan belum mendapatkan perawatan.
Ade memaparkan, satu KRI dapat menampung sekitar 600 hingga seribu orang. Sedangkan untuk tujuan pertama kapal kemanusiaan TNI AL tersebut adalah ibu kota Kalimantan Selatan, Banjarmasin.
"Kami akan menyesuaikan, tergantung BNPB dan BMKG. Yang jelas ke daerah membutuhkan evakuasi dan menuju daerah udaranya cukup segar," ujar Ade.
Di tempat yang sama Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi, Muhammad Nasir, mengatakan kementeriannya telah berkoordinasi dengan para dekan fakultas kedokteran di sejumlah perguruan tinggi. Natsir mengambil langkah itu untuk mendukung proeses evakuasi.
"Hari ini mereka sudah action dan besok sudah harus langsung mengambil tindakan ke lapangan dengan menggunakan peralatan kesehatan yang ada di daerah," ucapnya.
"ITB dan Undip sudah ada air purifier. Kami sudah suruh mereka memproduksi sebanyak-banyaknya," kata Nasir. (meg)
No comments:
Post a Comment