Satuan Tugas Penanggulangan Kebakaran Hutan dan Lahan di Sumatera Selatan bakal ditarik Markas Besar Tentara Nasional Indonesia. Penarikan dilakukan setelah hujan mulai turun di wilayah itu. Sejak turun hujan, jumlah titik api semakin berkurang dan asap hampir menghilang dari wilayah itu.
Kepala Penerangan Kodam II Sriwijaya Kolonel Arh Syaepul Mukti Ginanjar mengatakan personel akan dikembalikan ke kesatuan asal. "Senin nanti akan dilepas langsung oleh Bapak Pangdam," ucap Syaepul Mukti, Sabtu, 21 November 2015.
Menurut dia, pada gelombang kedua ini, terdapat seribu prajurit TNI dari Mabes TNI yang terdiri atas 2 SSY personel TNI Angkatan Darat (kostrad) dengan kekuatan 660 orang, 1 SSY dari marinir dengan kekuatan 330 orang, dan 10 personel Pokko TNI AD. Direncanakan, Satgas Karhutla yang sudah bertugas sejak 22 Oktober lalu akan dilepas dan dikembalikan ke induk pasukan pada Senin pekan depan di Pelabuhan Boom Baru, Palembang.
Penarikan Satgas dilakukan menyusul sudah turunnya hujan dan semakin menurunnya jumlah titik api di Sumatera Selatan, khususnya di Kabupaten Ogan Komering Ilir dan Musi Banyuasin. Walaupun demikian, sambil melaksanakan konsolidasi dan menunggu waktu kembali, Satgas Karhutla yang sudah bertugas di wilayah Sumatera Selatan sekitar sebulan ini masih terus bekerja.
Komandan Satgas Karhutla Sumatera Selatan Kolonel Inf Tri Winarno menuturkan seribu prajurit yang akan mengakhiri tugas pemadaman ini menggantikan 1.059 personel, yang juga berasal dari kostrad dan marinir pada September 2015. Selanjutnya tugas operasi akan diserahkan kepada pihak Kodam II Sriwijaya. "Ada personel dari Kodam II Sriwijaya, termasuk dari Korem Gapo, yang masuk pos," ucap Tri Winarno, yang juga menjabat Danrem Garuda Dempo.
Tempo
No comments:
Post a Comment