Thursday, 15 October 2015

Polemik Bela Negara

Masih ingatkah kita dengan tahun millennium? ya.. tahun millennium berawal dari tahun 2000 an atau abad ke 21, Dimana pada masa-masa itu perkembangan teknologi dan informasi begitu cepat berkembang hingga serentak bisa menembus hingga lapisan masyarakat paling bawah sekalipun dimana budaya-budaya modern dapat dengan mudah diakses oleh masyarakat berbagai umur. Abad ini adalah abad yang tidak bisa kita elakan karena sudah sifat dari pada manusia yang selalu dibekali rasa keingin tahuan dan selalu mencoba sesuatu yang baru akan tetapi sudah positifkah apa yang kita adopsi selama ini? Sudah bermanfaat kah bagi kelangsungan dimasa depan?
 

Tentu ada hal positif dan negative seperti halnya yin dan yang selalu hidup berdampingan agar selaras sebagai penyeimbang kehidupan. Saya disini ingin mengumbar dari segi negative dari kemudahan informasi dan budaya asing yang menyerang bangsa ini.

PERTAMA adopsi budaya asing. sudah tidak dipungkiri lagi saat ini kita lebih condong ingin mengadopsi budaya2 modern ketimbang budaya2 kuno yang terkadang terlalu jelimet atau ribet karena didalmnya mengandung unsur2 etika yang bisa membuat kita sesak nafas karena terlalu dianggap kurang bisa bebas mengekspresikan diri sehingga budaya asing yang negative pun tidak luput kita telan mentah2 apa jadinya ketika budaya asing yang negative tersebut dikonsumsi oleh anak2 kita yang belum dapat membedakan mana baik dan buruk untuk jangka panjang?

KEDUA adopsi informasi yang cepat. Dengan adanya informasi cepat ini bagaimana kita dapat terpengaruh oleh informasi2 sesat dan belum tentu kebenarannya yang dapat dengan cepat pula bisa merusak keharmonisan antara suku, ras dan beragama jika informasi tersebut sengaja disebar oleh tangan2 jahil yang tidak ingin kita kuat dan bersatu.

KETIGA adopsi yang salah menganai teknologi. Teknologi diciptakan tujuannya agar mempermudah pekerjaan kita tetapi apa yang terjadi saat ini saya ambil contoh gadget, bagaimana saat ini kita merasa begitu individualis dan merasa tidak membutuhkan orang lain dengan adanya gadget sehingga dikhawatirkan jiwa kebersamaan dan rasa senasib sepenanggungan akan hilang dengan sendirinya jika menyangkut hajat hidup orang banyak.
 

Saya sangat mendukung dengan adanya wacana undang2 yang akan mengatur tentang Bela Negara. Mengapa? Ada beberapa nilai positif yang dapat saya ambil dari kebijakan ini.

PERTAMA wajib militer. Memang tidak hanya wajib militer yang ditekan kan oleh kemenhan dalam berbela Negara disini tetapi masih ingatkah kita pada masa2 awal kita masuk kejenjang pendidikan? Disitu ada opspek/moswa yang tidak jarang ada didikan yang berbau hukuman fisik tetapi apa positifnya? Manusia akan kompak dan bersatu dimana kala saat kita sama2 merasa tertindas, tersakiti atau hanya karena kesalahan satu orang saja maka satu kelompok akan merasakan hukumannya itulah yang akan timbul jika kita sama merasa sama2 merasakan pada masa2 senasib dan sepenanggungan. itu dari tujuan wajib militer.

KEDUA tumbuhnya rasa cinta tanah air. Kehancuran suatu bangsa disebabkan oleh anak bangsa itu sendiri bukan dari factor eksternal. Dengan bekal kecintaan nanti yang lebih dititik beratkan oleh kemenhan maka akan merambat dalam berbagai bidang lainnya contoh : jika kita sudah cinta terhadap bangsa sendiri maka kita juga tidak rela juga menghancurkan ekonomi bangsa kita dengan cara tidak menghargai produk local, tidak mau memakai rupiah sebagai alat transaksi, cenderung keluar negeri jika berlibur, tidak menghargai Pancasila, UUD’45 sebagai kerangka dasar yang didalamnya sudah tertuang bagaimana kita mengarah menjadi bangsa yang besar.
 

Adakah cara lain untuk menumbuhkan rasa berbela negara jika tidak didukung oleh kepedulian pemerintah dan rakyat itu sendiri?

jakartagreater 

No comments:

Post a Comment