Masih ingatkah kita dengan tahun millennium? ya.. tahun millennium
berawal dari tahun 2000 an atau abad ke 21, Dimana pada masa-masa itu
perkembangan teknologi dan informasi begitu cepat berkembang hingga
serentak bisa menembus hingga lapisan masyarakat paling bawah sekalipun
dimana budaya-budaya modern dapat dengan mudah diakses oleh masyarakat
berbagai umur. Abad ini adalah abad yang tidak bisa kita elakan karena
sudah sifat dari pada manusia yang selalu dibekali rasa keingin tahuan
dan selalu mencoba sesuatu yang baru akan tetapi sudah positifkah apa
yang kita adopsi selama ini? Sudah bermanfaat kah bagi kelangsungan
dimasa depan?
Tentu ada hal positif dan negative seperti halnya yin dan yang selalu
hidup berdampingan agar selaras sebagai penyeimbang kehidupan. Saya
disini ingin mengumbar dari segi negative dari kemudahan informasi dan
budaya asing yang menyerang bangsa ini.
PERTAMA adopsi budaya asing. sudah tidak dipungkiri
lagi saat ini kita lebih condong ingin mengadopsi budaya2 modern
ketimbang budaya2 kuno yang terkadang terlalu jelimet atau ribet karena
didalmnya mengandung unsur2 etika yang bisa membuat kita sesak nafas
karena terlalu dianggap kurang bisa bebas mengekspresikan diri sehingga
budaya asing yang negative pun tidak luput kita telan mentah2 apa
jadinya ketika budaya asing yang negative tersebut dikonsumsi oleh anak2
kita yang belum dapat membedakan mana baik dan buruk untuk jangka
panjang?
KEDUA adopsi informasi yang cepat. Dengan adanya
informasi cepat ini bagaimana kita dapat terpengaruh oleh informasi2
sesat dan belum tentu kebenarannya yang dapat dengan cepat pula bisa
merusak keharmonisan antara suku, ras dan beragama jika informasi
tersebut sengaja disebar oleh tangan2 jahil yang tidak ingin kita kuat
dan bersatu.
KETIGA adopsi yang salah menganai teknologi.
Teknologi diciptakan tujuannya agar mempermudah pekerjaan kita tetapi
apa yang terjadi saat ini saya ambil contoh gadget, bagaimana saat ini
kita merasa begitu individualis dan merasa tidak membutuhkan orang lain
dengan adanya gadget sehingga dikhawatirkan jiwa kebersamaan dan rasa
senasib sepenanggungan akan hilang dengan sendirinya jika menyangkut
hajat hidup orang banyak.
Saya sangat mendukung dengan adanya wacana undang2 yang akan mengatur
tentang Bela Negara. Mengapa? Ada beberapa nilai positif yang dapat saya
ambil dari kebijakan ini.
PERTAMA wajib militer. Memang tidak hanya wajib
militer yang ditekan kan oleh kemenhan dalam berbela Negara disini
tetapi masih ingatkah kita pada masa2 awal kita masuk kejenjang
pendidikan? Disitu ada opspek/moswa yang tidak jarang ada didikan yang
berbau hukuman fisik tetapi apa positifnya? Manusia akan kompak dan
bersatu dimana kala saat kita sama2 merasa tertindas, tersakiti atau
hanya karena kesalahan satu orang saja maka satu kelompok akan merasakan
hukumannya itulah yang akan timbul jika kita sama merasa sama2
merasakan pada masa2 senasib dan sepenanggungan. itu dari tujuan wajib
militer.
KEDUA tumbuhnya rasa cinta tanah air. Kehancuran
suatu bangsa disebabkan oleh anak bangsa itu sendiri bukan dari factor
eksternal. Dengan bekal kecintaan nanti yang lebih dititik beratkan oleh
kemenhan maka akan merambat dalam berbagai bidang lainnya contoh : jika
kita sudah cinta terhadap bangsa sendiri maka kita juga tidak rela juga
menghancurkan ekonomi bangsa kita dengan cara tidak menghargai produk
local, tidak mau memakai rupiah sebagai alat transaksi, cenderung keluar
negeri jika berlibur, tidak menghargai Pancasila, UUD’45 sebagai
kerangka dasar yang didalamnya sudah tertuang bagaimana kita mengarah
menjadi bangsa yang besar.
Adakah cara lain untuk menumbuhkan rasa berbela negara jika tidak didukung oleh kepedulian pemerintah dan rakyat itu sendiri?
jakartagreater
No comments:
Post a Comment