Soekarno. ©2012 Merdeka.com/dok
Presiden Jokowi mengadakan kunjungan ke Amerika Serikat. Jokowi diterima
dengan baik oleh Presiden Barack Obama. Pertemuan tersebut menghasilkan
beberapa komitmen tentang ekonomi, teknologi dan pendidikan.
Dulu ada kisah menarik bagaimana Presiden Soekarno marah saat berkunjung ke Amerika Serikat. Soekarno
merasa harga dirinya diinjak-injak oleh protokoler Presiden AS.
Peristiwa itu terjadi tahun 1950an. Soekarno dijadwalkan menemui
Presiden Eisenhower tepat pukul 10.00 pagi.
Cerita itu dituturkan
ajudan Soekarno, Bambang Widjanarko dalam buku 'Sewindu Dekat Bung
Karno' terbitan Kepustakaan Populer Gramedia.
Pukul 09.58 Soekarno sudah tiba di tempat pertemuan. Pukul 10.00, Soekarno tersenyum lebar menunggu Eisenhower.
Pukul
10.10 Soekarno masih tenang. Pukul 10.25, Eisenhower belum datang,
Soekarno mulai tegang dan tak mau bicara. Pukul 10.30 meledaklah
amarahnya. Protokoler Presiden AS dimarahi.
"Apa-apaan ini, kalian yang menetapkan pertemuan pukul 10.00, hingga pukul 10.30 Presiden kalian belum datang juga!"
"Apakah kalian memang bermaksud menghina saya. Sekarang juga saya pergi," ujar Soekarno dengan marah.
Para
pejabat AS pun kebingungan. Mereka sibuk meminta maaf dan meminta
Soekarno tinggal. Eisenhower pun segera keluar menemui Soekarno.
Pada
pertemuan berikutnya, Eisenhower mengubah sikapnya. Dia bahkan
menyambut Soekarno begitu keluar dari pintu mobil. Padahal Presiden yang
mantan jenderal perang dunia II ini biasanya sangat angkuh jika menemui
pemimpin negara dunia ketiga.
Namun tak semua Presiden AS
bersikap demikian. John F Kennedy adalah sahabat baik Presiden Soekarno.
Dia membuat Soekarno merasa dihargai sebagai seorang sahabat. Berkat
John F Kennedy, AS menekan Belanda agar tak meneruskan penjajahan di
Irian Barat.
Sayang Kennedy kemudian tewas ditembak. Kembali
hubungan Indonesia dan AS menjadi dingin karena pengganti Kennedy pun
tak menghargai Bung Karno.
No comments:
Post a Comment