Liaoning, kapal induk pertama milik AL China.
Ketika pecah Perang Korea, kekuatan militer China bertumpu pada
besarnya jumlah pasukan. Jumlahnya kala itu disebut-sebut luar biasa
dibandingkan negara lain.
Tetapi dalam tiga decade terakhir, negara tersebut telah mengubah
strategi militernya.
Pasukan besar dengan senjata usang warisan Soviet
ditinggalkan. Tentara Pembebasan Rakyat China tampil sebagai kekuatan
modern yang tidak terlalu besar jumlahnya tetapi penuh dengan pesawat ,
kapal selam, kapal perang hingga kapal induk.
Bahkan setelah pada 2012, mereka meluncurkan Liaoning, kapal induk
pertama mereka, kini negara komunis itu menyatakan tengah membangun satu
lagi kapal serupa. Dan target yang dicanangkan tidak main-main, yakni
enam kapal induk hingga 2020.
Kapal induk baru itu tengah dibangun galangan kapal Darlian. Tempat
yang sama untuk membangun Lianoing. Direncanakan dalam enam tahun kapal
itu sudah bisa beroperasi. China menyebut sampai 2020 pihaknya
membutuhkan total empat kapal induk.
Dengan itung-itungan satu kapal selesai selama enam tahun, maka pada
tahun ini pula kemungkinan dua kapal yang lain juga akan segera dimulai.
Kengototan inilah yang membuat Amerika Serikat tak bisa menganggap
remeh. Percepatan pembangunan militer pada 2020 dinilai Amerika sebagai
bagian dari rencana China untuk mengobarkan perang di kawasan Laut China
Selatan. Dan hal itu sudah dilakukan dalam beberapa waktu terakhir.
Larry Wortzel , anggota senior Komisi Ekonomi dan Keamanan AS- China
mengatakan Amerika harus serius memantau gerak-gerik China” Ini adalah
salah satu tujuan untuk mewujudkan rencana China untuk menguasai lebih
efektif Laut China Selatan ,” katanya.
Pada bulan November 2013 China memang menegaskan hak untuk melakukan
lebih banyak pengawasan dan kontrol atas Laut Cina Timur dengan zona
identifikasi pertahanan udara. Dan perkiraan sejumlah pihak untuk zona
Laut China Selatan akan dinyatakan China pada tahun 2014 ini.
Mengutip pernyataan Senior Capt Li Jie yang mengatakan kapal induk
kedua yang tengah dibangun ini akan menjadi kapal menengah di kisaran
53.000 ton , sejajar dengan Liaoning.
No comments:
Post a Comment