Tuesday, 27 October 2015

Jokowi Diajak Mampir ke Kediaman Obama di Gedung Putih

Dalam pertemuan bilateral kedua kepala negara juga membicarakan soal penanganan bencana asap. (Reuters/Jonathan Ernst)

Menteri Luar Negeri RI Retno LP Marsudi dalam jumpa pers di Blair House Washington DC, pada Senin (26/10) memaparkan bahwa Presiden Amerika Serikat, Barrack Obama sempat mengajak Presiden Joko Widodo mampir ke kediamannya di Kompleks Gedung Putih.

Sesaat setelah pertemuan bilateral Presiden Jokowi dan Obama rampung, Retno memaparkan terdapat satu hal yang tidak biasa dilakukan oleh Obama kepada Jokowi.

"Presiden Jokowi diundang untuk berjalan sepanjang Rose Garden masuk ke residen tempat kediaman Presiden Obama," kata Retno.

Setelah itu, Retno menyebutkan bahwa Jokowi diajak oleh Obama berjalan dari lorong kediamannya menuju ke Oval Office atau ruang kerja Presiden.

Keakraban kedua pemimpin negara ini juga terlihat saat Obama mengantar Jokowi masuk ke salah satu mobil ketika akan meninggalkan Gedung Putih. 

"Ini menunjukkan kedekatan Obama terhadap Indonesia. Catatan kami termasuk untuk bagian yang diajak masuk ke residen beliau itu tidak pernah diberikan kepada kepala negara lain," kata Retno.

Ia memaparkan telah ada empat nota kesepahaman yang ditandatangani secara terpisah pada tingkat antar pemerintah, yakni soal maritim, energi, pertahanan, dan bahan bakar. Meski demikian, Retno tidak merinci masing-masing nota kesepahaman tersebut.

Retno menyatakan bahwa Obama mengucapkan bela sungkawa atas meninggalnya nenek Jokowi, Sani Wirorejo sebelum keberangkatan kunjungan kerja Jokowi ke AS.
Obama juga memaklumi keputusan Jokowi untuk membatalkan rencana kunjungannya ke San Fransisco setelah dari Washington DC, meski pembatalan ini tidak dibicarakan secara langsung ketika kedua pemimpin negara ini bertemu.

"Tidak dibicarakan secara resmi tapi disinggung sedikit dan Presiden Obama sangat memaklumi. Sangat mengerti," kata Retno.

Dalam pertemuan bilateral kedua kepala negara juga membicarakan soal penanganan bencana asap.

"Dalam nada yang sangat positif, Presiden Obama memahami betul mengenai masalah asap yang tidak bisa dipadamkan begitu saja," katanya.

AS juga menawarkan komitmen bantuan senilai 2,7 juta dolar AS kepada Indonesia, menurut Retno.

Pada Minggu (25/10), Retno memaparkan bahwa pembicaraan Jokowi dengan Obama akan meliputi empat hal, terkait demokrasi Indonesia dengan jumlah Muslim terbesar di dunia, soal ekonomi, pasar digital di Indonesia, dan isu perubahan iklim.

"Goal-nya karena Indonesia adalah negara besar maka kita berharap bahwa pertemuan ini membawa manfaat bagi kedua belah pihak dan dunia," kata Retno. (ANTARA)

No comments:

Post a Comment