Super Flanker Rusia [Business insider]
Rusia belum menerima permintaan resmi dari Indonesia mengenai pembelian
pesawat tempur generasi 4++ Su-35 dan kendaraan infanteri BMP-3F.
Keputusan mengenai pembelian akan diumumkan segera setelah penetapan
APBN. Demikian hal tersebut dikabarkan Kepala Hubungan Eksternal
Rosoboroneksport Viktor Brakunov selama pameran Defense & Security
2015 kepada RIA Novosti, Kamis (5/11).“Militer Indonesia tertarik memperoleh senjata baru dan peralatan militer buatan Rusia, termasuk pesawat tempur dan kendaraan infanteri. Namun, sejauh ini kami belum menerima permintaan resmi dari pihak Indonesia karena saat ini sedang ditetapkan anggaran negara untuk lima tahun ke depan. Bila hal tersebut telah ditetapkan dan permintaan disetujui, akan segera dilaksanakan negosiasi yang substansial,” kata Brakunov.
Pada saat yang sama, juru bicara sekaligus perwakilan
senior dari AU Indonesia mengatakan selama pameran dirgantara MAKS-2015
yang diselenggarakan pada bulan Agustus lalu di Zhukovsky, bahwa
pembelian Su-35 untuk mendukung Angkatan Udara negara adalah prioritas.
Pada bulan September lalu, Menteri Pertahanan Indonesia Ryamizard Ryacudu mengumumkan niatnya untuk membeli satu skuadron Su-35 untuk menggantikan pesawat tempur F-5 Tiger milik Amerika yang usianya sudah mencapai empat dekade.
Pada bulan Maret 2015, Dirjen Rosoboroneskport Anatoly Isaikin mengabarkan bahwa Indonesia tengah mempersiapkan penandatanganan kontrak
penyediaan pasokan baru kendaraan infanteri BMP-3F yang sekarang
berhasil digunakan dalam Korps Marinir Angkatan Bersenjata Republik
Indonesia. Pasokan pertama
dari 17 kendaraan dikirimkan dalam rangka perjanjian pinjaman Indonesia
senilai satu miliar dolar AS dari Rusia, yang ditandatangani pada bulan
September 2007 silam ketika Presiden Vladimir Putin datang berkunjung
ke Jakarta.
Pameran Defense & Security diadakan sejak tahun 2003.
Tema pameran ini adalah seputar senjata dan peralatan militer untuk
Angkatan Darat, Angkatan Laut dan Angkatan Udara, senjata nonmematikan,
perkembangan terbaru dalam peperangan melawan terorisme, dan isu-isu
lainnya. Acara tahun ini akan dikunjungi oleh lebih dari 100 delegasi
dari 45 negara.
No comments:
Post a Comment