Ilustrasi. (Getty Images/Chris McGrath)
Kepala Dinas Penerangan Angkatan Udara Tentara Nasional Indonesia
Marsekal Pertama Dwi Badarmanto menyatakan pesawat asing yang tertangkap
radar menyusup di langit Tarakan, Kalimantan Utara, Senin siang (9/11),
dipiloti oleh tentara Amerika Serikat.
“Pesawat itu diawaki oleh
orang Amerika. Isinya satu pilot itu saja. Sekarang pesawat sudah
dipaksa turun dan pilot dimintai keterangan kenapa dia terbang di situ,
melanggar wilayah udara Indonesia,” kata Dwi kepada CNN Indonesia.
Pilot
tersebut bernama James Patrick Murphy. Dia adalah penerbang Angkatan
Laut AS. Saat ini Murphy sedang diinterogasi secara intensif oleh TNI AU
di Tarakan, sementara pesawat jenis propeller first engine Cessna yang dia terbangkan diparkir di Pangkalan Udara TNI.
“Masih dalam penyidikan,” ujar Dwi. Murphy akan diperiksa sesuai proses
hukum di Indonesia yang kemungkinan menghabiskan waktu satu-dua hari.
Dwi
menyatakan pelanggaran wilayah udara di Indonesia telah berulang kali
terjadi, termasuk di langit Tarakan. “Ini mungkin yang ke-19 sepanjang
tahun ini. Pokoknya kami tak mau ambil risiko. Begitu ada pelanggaran,
kami paksa dia turun,” kata Dwi.
Pelanggaran udara di wilayah Indonesia terjadi di saat konflik di Laut
China Selatan tengah memanas. AS belum lama ini mengirimkan kapal
perangnya berlayar di sekitar pulau reklamasi buatan China yang terletak
dekat Kepulauan Spratly yang menjadi sengketa sejumlah negara di Asia.
China mengklaim hampir seluruh Laut China Selatan sebagai miliknya, dan
mengabaikan keberatan dari Vietnam, Filipina, Taiwan, Malaysia, dan
Brunei Darussalam. Klaim ini terus menyulut ketegangan di kawasan
tersebut. (agk)
No comments:
Post a Comment