Friday, 13 November 2015

Pesawat Mata-mata Legendaris Amerika Serikat

SR-71

Pada era perang dingin antara Amerika Serikat dan Uni Soviet, operasi pengintaian menjadi salah satu kegiatan paling vital. Salah satu operasi pengintaian yang dilakukan dengan memanfaatkan pesawat terbang, seperti pesawat intai supersonik SR-71 yang menjadi ikon era perang dingin. Bentuk SR-71 sangat unik dan terkesan menyeramkan, namun memiliki kemampuan yang sangat luar biasa. Bahkan hingga kini belum ada satupun pesawat yang mampu menyaingi ketenaranya dan kemisteriusan dari pesawat SR-71, dan juga pesawat U2 Dragon Lady. dspace.vutbr.cz


Pesawat SR-71 Black Bird dirancang oleh Lockheed Martin dari divisi Skunk Works, Clarence "Kelly" Johnson menjadi kepala perancang proyek strategic reconnaissance. Kelly juga merancang salah satu pesawat angkut paling legendaris di dunia, Hercules. SR-71 pertama kali terbang pada 22 Desember 1964, dan digunakan oleh USAF, namun sayang pesawat ini telah pensiun pada 1998 dan digantikan oleh satelit mata-mata dan drone pengintai. Tercatat USAF mengoperasikan 32 pesawat SR-71 untuk mengintai wilayah Uni Soviet. nasa.gov


Pesawat SR-71 Black Bird dipiloti oleh 2 orang yang terdiri dari pilot dan Reconnaissance Systems Officer (RSO). Pilot dan RSO diharuskan menggunakan baju seperti astronot, lantaran SR-71 beroperasi pada ketinggian 25 km dengan kecepatan terbang mencapai mach 3. SR-71 mampu memotret objek dari ketinggian 25 km berkat Operational Objective Cameras, dan Electro Magnetic Reconnaissance System yang menjadi jantung utama dalam operasi pengintaian. Sejak pertama kali beroperasi hingga masa pensiun, SR-71 mengantongi 17.300 sorti penerbangan. gizmodo.com

U-2


U-2 Dragon Lady merupakan pesawat intai warisan perang dingin. Pesawat ini tergolong dalam pesawat jet bermesin tunggal dan beroperasi di ketinggian. Dirancang oleh Lockheed Martin, yang juga merancang SR-71, dan diciptakan oleh maestro Clarence "Kelly" Johnson. Pesawat ini pernah beroperasi di wilayah Indonesia, saat operasi Trikora. Bahkan salah satu agen intel Indonesia yang beroperasi di Jepang, berhasil memperoleh hasil foto udara dari U-2 Dragon Lady. hufingtonpost.com


Keberadaan pesawat intai U-2 sangat misterius, tidak ada satu negara yang mengetahuinya hingga Uni Soviet berhasil menembak jatuh U-2 dengan rudal S-75 Divna, pada 1 Mei 1960 dan menawan pilotnya, Francis Gary Powers. Kemampuan U-2 tergolong sangat luar biasa pada zamannya, menggunakan mesin Pratt and Whitney J75, pesawat ini mampu mencapai kecepatan 0,67 mach pada ketinggian 25 km. Ditembaknya pesawat U-2 membuka mata Amerika bahwa untuk mengintai diperlukan pesawat yang tidak hanya mampu terbang tinggi tapi juga cepat, sehingga dirancanglah pembuatan SR-71. air-attack.com


Sama seperti pilot SR-71, pilot U-2 Dragon Lady menggunakan peralatan seperti astronot agar dapat tetap bertahan hidup di ketinggian ekstrim. U-2 ikut beroperasi di medan tempur Afghanistan dan Irak, tercatat USAF mengoperasikan 104 pesawat jenis ini. Pesawat ini pertama kali terbang pada 1 Agustus 1955, U-2 dilengkapi dengan kamera super besar untuk memotret di ketinggian. Raytheon ASARS-2 menjadi sistem utama ketika U-2 mengintai, didalamnya terdapat electro-optic dan radar imagery. youtube.com

No comments:

Post a Comment