KRI CND-375 berhasil tangkap kapal ikan asing di Perairan Sabang
Setelah kapal kapal lain di di jajaran TNI AL berhasil menangkap kapal illegal fishing, kini giliran KRI Cut Nyak Dien-375 berhasil mengamankan sebuah Kapal Ikan Asing (KIA) asal Malaysia yang telah melintas perairan Indonesia tanpa dokumen yang sah. KRI CND-375 mendeteksi radar kapal sedang berada pada posisi 04 21 100 U-099 16 000 T di sekitar Perairan Sabang, NAD. Kapal yang diketahui bernomor KHF1868 GT itu sedang melakukan penangkapan ikan di ZEE Indonesia.
Pada posisi 04 22 100 U-099 17 010T, kapal berhasil dihentikan yang selanjutnya dilaksanakan pemeriksaan dan penggeledahan oleh para personel KRI CND-375. Usai pemeriksaan, kapal yang dinahkodai Mg Khin Win (Seorang berkebangsaan Myanmar) dengan ABK 3 orang WN Myanmar, atas nama MG Kyaw, Mir Mir Soe, Noi Oo itu telah memiliki beberapa pelanggaran.
Pelanggaran yang dilakukan oleh kapal itu antara lain melakukan pelanggaran batas negara dan menangkap ikan secara illegal/tanpa dokumen yang sah, melakukan penangkapan ikan di ZEEI dengan menggunakan alat tangkap yang tidak sesuai dengan ketentuan, kemudian Nahkoda dan ABK tidak mampu menunjukkan ID/passport/ijin kerja, dan tidak mengibarkan bendera kebangsaan.
Kapal tersebut telah menangkap ikan sebanyak 1,5 ton ikan dari berbagai jenis. Kemudian, kapal dikawal menuju Lantamal 1 Belawan untuk dilaksanakan proses hukum lebih lanjut.
Penangkapan ini menambah rentetan daftar keberhasilan TNI AL dalam melakukan penegakan hukum di laut, yakni dalam memberantas illegal fishing. KRI CND-375 yang dikomandani oleh Letkol Laut (P) Fajar TR itu merupakan sebuah kapal perang jenis korvet kelas Parchim yang dibuat untuk Volksmarine/AL Jerman Timur pada akhir 1970-an.
Menurut Pakta Warsawa penamaan kapal ini adalah Project 133 yang didesain untuk perang anti kapal selam diperairan dangkal atau pantai. Sebanyak enam belas kapal dibuat untuk Volksmarine (1997-1981) dan 12 kapal (versi modifikasi) dibuat untuk AL Soviet pada 1985-1990 oleh Peenewerft, Wolgast.
Pemerintah Soviet memesan kapal ini dengan tujuan untuk menolong industri kapal Jerman Timur, karena saat itu sebenarnya Soviet sudah mempunyai korvet Kelas Grisha yang lebih baik dibanding Parchim dalam semua aspek.Begitu keluar dari perairan dangkal keampuhan dari kapal ini menurun drastis.
No comments:
Post a Comment