Batik Air tergelincir di Yogyakarta. ©2015 merdeka.com
Menteri Perhubungan Ignasius Jonan meminta supaya PT Angkasa Pura I
membantu proses evakuasi pesawat Batik Air yang tergelincir di Bandara
Adi Sucipto, Yogjykarta.
"Saya minta apa AP I membantu supaya
pesawat yang tergelincir bisa dievakuasi secepatnya. Yang saya dapat
laporan sekarang runwaynya tidak terpengaruh jadi saya kira oke. Supaya
bisa digeser semaksimal mungkin dan secepat mungkin," ujar Jonan di
Kantor Kementerian Perhubungan, Jakarta Pusat, Jumat (6/11).
Selain itu, lanjutnya, ia juga meminta agar KNKT segera menyelidiki penyebab tergelincirnya maskapai Lion Air Group itu.
"Yang
lain, Saya sudah minta KNKT untuk investiogasi ini penyebabnya apa.
Kita akan panggil pilotnya segala macam untuk ditanya kenapa bisa
tergelincir," tegasnya.
Mantan Dirut PT KAI ini menilai jika
peristiwa tersebut merupakan persoalan serius yang memerlukan
penyelidikan lebih jauh. Untuk itu ia akan membekukan sementara izin
terbang si pilot.
"Kalau hari ini yang tergelincirnya 10 boleh
diskusi, tetapi kalau satu saya kira kita akan panggil pilotnya kenapa
bisa tergelincir dan lain sebagainya," jelasnya.
"Akan kita
periksa (pilotnya). Izin terbangnya akan kita suspend untuk sembilan
puluh hari maksimum lalu akan kita lihat kenapa sampai tergelincir,"
tambah Jonan.
Jonan mengakui masih diperlukan banyak perbaikan
terhadap seluruh bandara di dalam negeri. Apalagi, di saat menghadapi
musim penghujan.
"Kalau hari ini hujan gitu ada sepuluh
tergelincir itu kita cek. Apa runwaynya terlalu licin atau apa. Memang
harus diperbaiki dibanyak airport alat mengukur air yang ada di atas
Runway. Itu yang harus disediakan, tapi itu bukan alasan pesawat
tergelincir atau tidak tergelincir. Masa harus tergelincir tiap hari,
sehari saja ada 800 penerbangan dengan 1.800 movement," jelasnya.
"Kita lagi cek. Saya masih tanya Dirjen Perhubungan Udara," tandasnya.
No comments:
Post a Comment