Wednesday, 11 November 2015

Lanud Supadio Diperkuat Senjata Canggih

Senjata penangkis serangan udara Oerlikon Sky Shield MK-2 milik Detasemen Hanud 473 Paskhas Pontianak akhirnya tiba di Pelabuhan Dwikora Pontianak, Jl Pak Kasih, Pontianak, Kalimantan Barat, Selasa (10/11/2015) pukul 10.40 WIB. Senjata ini diklaim sebagai senjata tercanggih di dunia, bahkan Indonesia merupakan negara pertama yang membeli langsung dari pabrik Rheinmetall Air Defance dari Swiss. 

Komandan Detasemen Hanud 473 Paskhas Pontianak, Mayor Pas Anang Baskoro mengatakan senjata penangkis serangan udara (PSU) Oerlikon Skyshield baru memperkuat tiga pangkalan udara di Indonesia.

Ketiganya adalah Detasemen Hanud 471 Paskhas yang berkedudukan di Halim Perdana Kusuma, Detasemen Hanud 472 Paskhas di Makassar dan Detasemen Hanud 473 Paskhas yang berada di Pontianak.

"Alutsista ini sudah lama berada di jakarta, karena terdapat beberapa agenda diantarnya adalah peringatan HUT TNI beberapa waktu lalu di Cilegon dan kelengkapan adiminsitrasinya sehingga proses pengirimanya ke Pontianak ditunda dan baru sekarang bisa dikirim," katanya, Selasa (10/11/2015).

Sekitar pukul 10.40 WIB, senjata canggih buatan swiss tersebut tiba di Pelabuhan Dwikora Pontianak. Menurutnya alasan kenapa pertimbangan dipilihnya Kalbar sebagai lokasi diperkuat oleh Oerlikon Skyshield karena wilayah Kalbar merupakan daerah yang berbatasan langsung dengan beberapa negara ASEAN.

"Selain itu, Lanud Supadio memiliki skadron tempur taktis Hawk 100/20, dan skadron pesawat tanpa awak, ke depan juga barangkali akan kembali ada penambahan skadron udara lagi, ditambah lagi adanya peralihan Lanud dari tipe B menjadi tipe Adan kelak akan menjadi pangkalan induk dipandang perlu adanya alutsisa seperti Oerlikon Skyshield untu melindungi pangkalan milter dari serangan udara," katanya.

Anang menambahkan, jika sewaktu-waktu terjadi pelanggaran wilayah udara oleh pihak tertentu akan dilakukan tempur sergap. Paskhas merupakan pertahanan terakhir yang akan melindungi pangkalan dari serangan.

"Jikas semuanya sistem keamanan mampu ditembus dan jelas ingin menyerang, kami adalah pertahanan udara terakhir yang melindungi pangkalan militer berserta alutsistanya," ujarnya.

No comments:

Post a Comment