Perkembangan teknologi pesawat tempur saat ini sudah semakin canggih. Salah satunya produsen perusahaan industri pertahanan Amerika Serikat yang memproduksi pesawat F-16 Fighting Falcon.
Dari generasi ke generasi kecanggihan fitur maupun teknologi terus ditingkatkan. Namun intinya pesawat ini mempunyai ketepatan perbandingan antara berat pesawat dan tenaga yang dihasilkannya.
Diantaranya adalah kemampuan menanjak dan radius putarnya serta ditambah sistem kontrol kemudi fly-by wire. Bentuk canopy yang menggelembung memungkinkan sang pilot mendapatkan ruang pandang luas dan baik. Sebagai informasi generasi pertama (blok 15) pesawat ini mempunyai panjang mencapai 15 meter dan lebar sayap 9 meter ini mampu membawa rudal AIM-9 Sidewinder. Sedangkan untuk F-16 generasi terakhir (blok 50) hampir semua rudal anti pesawat dapat dibawa termasuk AIM-120 AMRAAM.
Keunggulan F-16 dibanding pesawat tempur yang lainnya diantaranya pertama adalah bentuknya yang tak terlalu besar. Bentuknya yang mungil membuatnya sulit terlacak radar dan pesawat musuh kesulitan untuk menembaknya. Pada air intake dan sirip tegaknya yang besar serta banyaknya pengait persenjataan (pylon) pada sayap membuatnya tidak stealth. Tapi kekurangan ini sedikit teratasi dengan bentuk punggung dan sayap utama yang melengkung menyatu.
Bentuk hidung F-16 mengecil ini memperkecil ruang radar namun General Dinamic berhasil mensiasati dengan menempatkan radar ukuran kecil berkekuatan dasyat, yakni APG-66 buatan Westinghouse. Radar yang memanfaatkan prosesor sinyal digital ini mampu menyapu sasaran dibawah radius 35 mil laut dan sasaran di depan hingga sejauh 84,1 kilometer. Sedangkan keunggulan lainnya yang merupakan ciri khasnya adalah kaca kokpit yang menggelembung hingga belakang kursi pilot.
Desain seperti ini agar pilot leluasa melihat sasaran, termasuk ke arah belakang dan ke bawah. Beberapa negara yang menggunakan F-16 generasi C/D yang telah memperkenalkan kemajuan dalam hal avionik, radar kokpit dan mesin pesawat adalah Amerika Serikat, Bahrain, Indonesia, Korea Selatan, Turki, Israel, Mesir dan Yunani. Bahkan belum lama ini telah muncul generasi F-16 Viper yang mempunyai kemampuan dedicated untuk misi intai maritim. Keunggulan dari jet tempur generasi keempat ini, seperti hadirnya radar AESA (active electronically scanned array) dan digital flight control & auto GCAS (Ground Collision Avoidance System).
Radar dapat mempertahankan lebih dari 20 target musuh. Radar ini setipe dengan radar yang digunakan di pesawar siluman F-35 hanya saja beda versi. Jenis radar Viper sedikit lebih canggih dan memiliki kemampuan untuk membidik 3 sasaran baik di darat, udara, dan laut. Untuk menunjang misi tempur, F-16 V yang dilengkapi conformal fuel tanks ini juga punya payload senjata lebih besar dibanding seri sebelumnya, bahkan weapon carriage lebih banyak. (Berbagai sumber/dol)
No comments:
Post a Comment