Prajurit TNI Satgas Kizi (Satuan Tugas Kompi Zeni) Kontingen Garuda
XXXVII-B/Minusca (Multi-Dimensional Integrated Stabilization Mission in
Central African Republic) dibawah pimpinan Letkol Czi Denden Sumarlin,
S.E. selaku Komandan Satgas (Dansatgas) yang tengah melaksanakan misi
perdamaian PBB di Central Africa Republic (CAR), juga mengajarkan cara
bercocok tanam kepada masyarakat lokal di Afrika Tengah. FOTO: DOK.TNI
for JPNN.com
Benua Afrika dikenal dengan suhunya yang sangat ekstrem serta tumbuhan Kaktus yang menjadi ciri khas di daerah gurun. Namun, dengan metode dan tata cara tanam yang benar, tanaman sayuran dapat juga tumbuh dengan subur, seperti yang dilakukan oleh Prajurit TNI Satgas Kizi (Satuan Tugas Kompi Zeni) Kontingen Garuda XXXVII-B/Minusca (Multi-Dimensional Integrated Stabilization Mission in Central African Republic) dibawah pimpinan Letkol Czi Denden Sumarlin, S.E. selaku Komandan Satgas (Dansatgas) yang tengah melaksanakan misi perdamaian PBB di Central Africa Republic (CAR).
Menurut Letkol Czi Denden Sumarlin,
jenis sayuran yang telah dikembangkan di Kota Bangui, Afrika Tengah
diantaranya tomat, cabe, kangkung, kacang panjang dan ubi kayu.
“Selain sebagai tambahan sumber protein
nabati, menanam sayuran tersebut juga menjadi kegiatan yang bermanfaat
guna mengisi waktu luang anggota Kontingen Garuda pada sore hari, yang
mana dari pagi hingga siang melaksanakan aktivitas,” ujar Letkol Czi
Denden Sumarlin seperti siaran pers Perwira Penerangan Konga
XXXVII-B/Minusca, Mayor Marinir Daulat Situmorang melalui Pusat
Penerangan TNI, Jumat (13/11).
Letkol Czi Denden Sumarlin, juga
menyampaikan bahwa kegiatan bercocok tanam yang dilakukan oleh personel
Satgas Kizi TNI dengan memanfaatkan area atau tanah kosong yang berada
di dalam Camp Bumi Garuda Indoengcoy, Mpoko Bangui. Kegiatan tersebut
tidak hanya sampai disitu saja, akan tetapi ilmu cara bercocok tanam
yang dimiliki anggotanya juga diberikan kepada masyarakat lokal yang
berada di sekitar Camp Garuda.
“Masyarakat lokal diajari bagaimana
menyiapkan lahan sebelum ditanam, proses penanaman, pemupukkan serta
perawatan sayuran tersebut. Hal ini dilakukan juga pada sore hari
sebelum melaksanakan olah raga,” ujarnya.
Dengan bekal ilmu bercocok tanam yang
telah diperoleh, Dansatgas Kizi TNI Letkol Czi Denden Sumarlin,
mengharapkan masyarakat setempat dapat mempraktekkan sendiri
dikampungnya masing-masing, dimana masih terdapat banyak lahan kosong.
“Selain dapat memenuhi kebutuhan
keluarga mereka, juga dapat menambah penghasilan, yaitu dengan menjual
hasilnya dipasar,” katanya.(fri/jpnn)
No comments:
Post a Comment