Monday, 16 November 2015
Kendaraan TNI Kecelakaan di Poso, Lima Orang Meninggal
Rombongan Batalyon Infanteri Lintas Udara (Linud) 433/JS Komando Strategis Angkatan Darat mengalami kecelakaan di Padeha, Desa Sedoa, Lore Utara, Poso, Minggu (15/11) pagi. Rencananya rombongan tersebut akan menggelar latihan rutin.
Kepala Pusat Penerangan TNI Mayor Jenderal Tatang Sulaiman menuturkan kecelakaan terjadi karena salah satu kendaraan pengangkut berisikan pasukan dari Lanud 433/JS Kostrad berusaha menyalip kendaraan di depannya.
"Sementara informasi yang diterima, kecelakaan terjadi ketika akan melakukan latihan. Rencananya besok Panglima TNI akan meninjau langsung ke lokasi," ujar tanag kepada CNN Indonesia, Minggu (15/11).
Tatang mengatakan evakuasi sudah selesai dilakukan dan korban luka telah dilarikan ke rumah sakit. Sementara, korban meninggal disemayamkan di markas komando Linud 433/JS Kostrad.
"Bila sudah selesai semuanya, korban akan diserahkan kerumah duka masing-masing untuk disemayamkan. Prosesi pemakaman akan dilakukan oleh satuan teritorial atau komando daerah militer yang berada di tempat tinggal anggota yang meninggal," ujar Tatang.
Tatang menceritakan kornologi kecelakaan bermula ketika Satuan Tugas Operasi Camar Maleo 4 dari Batalyon Linud 433/JS Kostrad dengan menggunakan lima unit truk yang salah satunya dikemudikan oleh Kapten Yustianto berangkat dari Markas Yonif 711/RKS menuju sektor 4 yang berada di kawasan Napu, Poso. Sekitar pukul 04.30 WITA, Minggu (15/11), konvoi pasukan tersebut mampir ke Markas Kepolisian Sekitar (Polsek) Palolo, Kabupaten Sigi untuk beristirahat dan kemudian melanjutkan kembali perjalanan menuju Napu sekitar pukul 08.00 WITA.
"Pada pukul 10.00 WITA di daerah Padeha, kendaraan yang dikemudikan oleh Kapten Yustianto brusaha menyalip kendaraan yang barada di depannya yang dikemudikan oleh Letnan Satu Syarif. Saat menyalip kendaraan tersebut, terjadi kecelakaan yang menyebabkan mobil terbalik dan para penumpang masuk ke jurang," ujar Tatang.Tatang menyampaikan kecelakaan tersebut menyebabkan lima orang meninggal dunia, di antaranya Prajurit Kepala (Praka) Ahmad Darman, Praka Sulaiman, Praka Mukhtar, Praka Makmur dan Sersan Dua (Serda) Junaedi.
Sementara itu, 16 korban yang mengalami kondisi luka-luka, di antaranya Kapten Yuskaryanto, Prajurit Satu (Pratu) Arnol, Kopral Dua (Kopda) Ridwan, Sersan Mayor (Serma) Rohani, Praka Efendi, Pratu Sainal, Praka Dedi, Praka Salam, Prajurit Dua (Prada) Abdul Aziz, Sersan Satu (Sertu) Asalaudi, Kopda Sulaiman, Kopral Kepala (Kopka) Risman, Praka Rismani, Sertu Hagani, Kopda Ruslin dan seorang supir dari kalangan sipil bernama Syaiful. (gir/gir)
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment