Sunday, 8 November 2015

Susi Dibalik Popularitas Rizal Ramli

Menko bidang Maritim dan Sumber Daya Rizal Ramli (keempat kiri) bersama Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti (kedua kanan) berfoto bersama di depan pesawat Boeing Maritime Surveillance Aircraft (MSA) N614BA di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, 4 November 2015. Saat ini pemerintah ingin mewujudkan Indonesia sebagai poros maritim dunia, salah satunya memperkuat pertahanan laut dan udara. ANTARA/M Agung Rajasa

Lembaga Survei Jakarta (LSJ) memasukkan Menteri Koordinator Kemaritiman dan Sumber Daya Rizal Ramli sebagai salah satu menteri yang paling berprestasi di Kabinet Kerja Joko Widodo dan Jusuf Kalla. Rizal Ramli yang belum genap tiga bulan menjadi menteri itu berhasil menduduki peringkat ketiga di sisi kinerja setelah Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan. Namun Ketua Departemen Politik dan Hubungan International Lembaga Survei Centre for Strategic and International Studies (CSIS), Philips Jusario Vermonte, menilai popularitas Rizal Ramli bukan murni dari kinerjanya. Pamor Rizal mencual prestasi Menteri Susi.

Philips berpendapat bahwa Rizal Ramli diuntungkan oleh posisinya sebagai Menteri Koordinator Kemaritiman dan Sumber Daya yang secara koordinasi membawahi Kementerian Kelautan dan Perikanan yang dipimpin oleh Menteri Susi. "Sehingga masyarakat lihatnya sebagai tim kerja," kata dia, Ahad, 8 November 2015.

Menurut Philips, saat ini Menteri Susi jawara di seluruh survey kinerja menteri. Prestasi Susi secara tidak langsung ikut mendongkrak penilaian prestasi terhadap Rizal Ramli.

Rizal Ramli menciptakan banyak polemik ketika baru menjabat sebagai Menteri Koordinator Kemaritiman dan Sumber Daya. Rizal Ramli terkenal dengan 'kepretan' melempar pernyataan panas ke berbagai pihak. Dia, misalnya, menilai megaproyek listrik 35 ribu megawatt yang dirancang pemerintah melalui Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral tak realistis. Dia juga mempersoalkan pengadaan pesawat oleh PT Garuda Indonesia Tbk. Rencana Pertamina membangun sarana penyimpanan minyak (storage) menggunakan dana negara juga tidak lepas dari kritiknya. Wakil Presiden Jusuf Kalla termasuk yang paling keras menolak kritik Rizal.

Philips memprediksi Rizal terus berpolemik dalam kabinet berdasarkan jejak rekam bekas kepala badan urusan logisitik itu. Perbedaan pendapat kabinet yang disuarakan Rizal, kata dia, malah memperlihatkan Presiden Jokowi tidak dapat mengatasi kisruh internal dalam pemerintahan. Untuk itu dia menyarankan Rizal supaya menyelesaikan perbedaan pendapat dalam rapat kabinet, bukan berpolemik di depan publik.

Philips juga meminta Rizal untuk berintrospeksi apakah prestasi yang ia peroleh berasal dari kinerja dirinya sendiri atau dari menteri bawahannya.

Sebelumnya survei Lembaga Survei Jakarta (LSJ), menempatkan Rizal Ramli berada di peringkat ketiga menteri yang memiliki kinerja dengan tingkat kepuasan tertinggi berdasarkan persepsi masyarakat. Rizal memliki poin 40,1 persen di bawah Menteri Susi Pudjiastuti yang menempati peringkat pertama dengan tingkat kepuasan sebesar 64,3 persen serta Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan berada di peringkat kedua dengan 42,5 persen.

Menurut Peneliti senior dari Lembaga Survei Jakarta (LSJ), Ikhsan Rosidi Menteri Susi dinilai paling populer karena rajin berkomunikasi dan terbuka dengan media massa. Kebijakan Menteri Susi juga dinilai berpihak kepada kepentingan nasional, misalnya kebijakan penenggelaman kapal-kapal asing pencuri ikan. Menteri Anies populer karena dianggap sebagai tokoh yang peduli masalah pendidikan. Anies juga rajin melakukan kunjungan ke daerah-daerah. Sedangkan Menteri Rizal Ramli populer karena gencar mengkritik para pejabat yang dinilai tidak bekerja rasional. Kritik tersebut dipersepsikan masyarakat sebagai komitmen dan keberpihakan terhadap kepentingan rakyat dan ekonomi nasional.

No comments:

Post a Comment