Menko bidang Maritim dan Sumber Daya Rizal Ramli (keempat kiri) bersama
Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti (kedua kanan) berfoto
bersama di depan pesawat Boeing Maritime Surveillance Aircraft (MSA)
N614BA di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, 4 November 2015. Saat ini
pemerintah ingin mewujudkan Indonesia sebagai poros maritim dunia, salah
satunya memperkuat pertahanan laut dan udara. ANTARA/M Agung Rajasa
Lembaga Survei Jakarta (LSJ) memasukkan Menteri Koordinator Kemaritiman
dan Sumber Daya Rizal Ramli sebagai salah satu menteri yang paling
berprestasi di Kabinet Kerja Joko Widodo dan Jusuf Kalla. Rizal Ramli
yang belum genap tiga bulan menjadi menteri itu berhasil menduduki
peringkat ketiga di sisi kinerja setelah Menteri Kelautan dan Perikanan
Susi Pudjiastuti dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan.
Namun Ketua Departemen Politik dan Hubungan International Lembaga Survei
Centre for Strategic and International Studies (CSIS), Philips Jusario
Vermonte, menilai popularitas Rizal Ramli bukan murni dari kinerjanya.
Pamor Rizal mencual prestasi Menteri Susi.
Philips berpendapat
bahwa Rizal Ramli diuntungkan oleh posisinya sebagai Menteri Koordinator
Kemaritiman dan Sumber Daya yang secara koordinasi membawahi
Kementerian Kelautan dan Perikanan yang dipimpin oleh Menteri Susi.
"Sehingga masyarakat lihatnya sebagai tim kerja," kata dia, Ahad, 8
November 2015.
Menurut Philips, saat ini Menteri Susi jawara di
seluruh survey kinerja menteri. Prestasi Susi secara tidak langsung ikut
mendongkrak penilaian prestasi terhadap Rizal Ramli.
Rizal Ramli
menciptakan banyak polemik ketika baru menjabat sebagai Menteri
Koordinator Kemaritiman dan Sumber Daya. Rizal Ramli terkenal dengan
'kepretan' melempar pernyataan panas ke berbagai pihak. Dia, misalnya,
menilai megaproyek listrik 35 ribu megawatt yang dirancang pemerintah
melalui Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral tak realistis. Dia juga
mempersoalkan pengadaan pesawat oleh PT Garuda Indonesia Tbk. Rencana
Pertamina membangun sarana penyimpanan minyak (storage) menggunakan dana
negara juga tidak lepas dari kritiknya. Wakil Presiden Jusuf Kalla
termasuk yang paling keras menolak kritik Rizal.
Philips
memprediksi Rizal terus berpolemik dalam kabinet berdasarkan jejak rekam
bekas kepala badan urusan logisitik itu. Perbedaan pendapat kabinet
yang disuarakan Rizal, kata dia, malah memperlihatkan Presiden Jokowi
tidak dapat mengatasi kisruh internal dalam pemerintahan. Untuk itu dia
menyarankan Rizal supaya menyelesaikan perbedaan pendapat dalam rapat
kabinet, bukan berpolemik di depan publik.
Philips juga meminta
Rizal untuk berintrospeksi apakah prestasi yang ia peroleh berasal dari
kinerja dirinya sendiri atau dari menteri bawahannya.
Sebelumnya
survei Lembaga Survei Jakarta (LSJ), menempatkan Rizal Ramli berada di
peringkat ketiga menteri yang memiliki kinerja dengan tingkat kepuasan
tertinggi berdasarkan persepsi masyarakat. Rizal memliki poin 40,1
persen di bawah Menteri Susi Pudjiastuti yang menempati peringkat
pertama dengan tingkat kepuasan sebesar 64,3 persen serta Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan berada di peringkat kedua
dengan 42,5 persen.
Menurut Peneliti senior dari Lembaga Survei
Jakarta (LSJ), Ikhsan Rosidi Menteri Susi dinilai paling populer karena
rajin berkomunikasi dan terbuka dengan media massa. Kebijakan Menteri
Susi juga dinilai berpihak kepada kepentingan nasional, misalnya
kebijakan penenggelaman kapal-kapal asing pencuri ikan. Menteri Anies
populer karena dianggap sebagai tokoh yang peduli masalah pendidikan.
Anies juga rajin melakukan kunjungan ke daerah-daerah. Sedangkan Menteri
Rizal Ramli populer karena gencar mengkritik para pejabat yang dinilai
tidak bekerja rasional. Kritik tersebut dipersepsikan masyarakat sebagai
komitmen dan keberpihakan terhadap kepentingan rakyat dan ekonomi
nasional.
No comments:
Post a Comment