PT Pindad (Persero) sebagai
perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak di bidang manufaktur alat utama sistem
persenjataan dan industri komersial, memiliki keinginan untuk terus melakukan
sinergi dengan perusahaan BUMN lain untuk mewujudkan kemandirian industri
pertahanan nasional. Oleh karena itu, pada 9 Oktober 2015, Pindad menyepakati
kerjasama dengan salah satu perusahaan industri pertahanan yang bergerak di bidang
rekayasa dan manufaktur dalam bidang elektronika pertahanan, navigasi,
perkeretaapian, renewable energy,
information technology, dan telekomunikasi, PT LEN Industri (Persero).
Kerjasama tersebut tertuang dalam
sebuah Nota Kesepahaman antara PT Pindad (Persero) dan PT LEN Industri
(Persero) dalam kerjasama dan sinergi alat komunikasi Ranpur Anoa dan Rantis
Komodo. Silmy Karim, Direktur Utama PT Pindad (Persero) dan Abraham Mose selaku
Direktur Utama PT LEN Industri (Persero) menandatangani Nota Kesepahaman ini
dari masing-masing pihak. Penandatanganan ini dilakukan di sela-sela perayaan
Hari Ulang Tahun yang ke-24 PT LEN Industri (Persero) yang juga dihadiri oleh
Menteri BUMN Rini Soemarno, para Direktur BUMN, dan kepala dari beberapa
institusi pemerintahan.
Silmy Karim mengatakan bahwa
kerjasama ini merupakan salah satu usaha lain untuk mencapai cita-cita luhur
industri pertahanan nasional. “Kerjasama ini adalah suatu bentuk lain dari
sinergi antar perusahaan BUMN dengan harapan mampu menciptakan kemandirian
industri pertahanan nasional. Selain itu, kami ingin produk kendaraan khusus
produksi Pindad didominasi dengan komponen-komponen dalam negeri agar kandungan
lokalnya bertambah, sesuai dengan arahan pemerintah,” tuturnya.
Semangat kemandirian tersebut
disambut baik oleh Abraham Mose dalam kata sambutannya, yang menyatakan bahwa
kemandirian teknologi sudah tertuang dalam nilai-nilai perusahaan yang dianut
PT LEN. “Kompetensi kita adalah berinovasi dalam menciptakan sistem maupun
produk yang inovatif. Semangat itu tertera dalam corporate value dari PT LEN yaitu inovasi yang menciptakan
kemandirian teknologi yang berdaya saing,” ujarnya.
Rini Soemarno juga menambahkan
bahwa sinergi antar BUMN sangat diperlukan untuk membawa Indonesia selangkah
lebih maju dari negara-negara lain. “BUMN harus berpikir besar. Saya harapkan
BUMN bisa menjadi mesin penggerak dan Indonesia adalah bangsa besar dan bisa
melakukan apa yang tidak bisa bangsa lain lakukan. Saya yakin BUMN bisa
melebarkan sayapnya jika dapat terus berkembang serta dapat terus bersinergi
secara mendalam dan terus-menerus dengan BUMN lainnya,” ujar Rini.
Diharapkan sinergi yang dilakukan
PT Pindad dan PT LEN Industri ini dapat membawa industri pertahanan selangkah
lagi menuju kemandirian yang dicita-citakan bersama. (Anggia)
No comments:
Post a Comment