Ilustrasi: ASEANfta.govt.nz
Pemerintah Indonesia dan Asosiasi
Negara-Negara Asia Tenggara atau ASEAN, menggelar acara dialog
perdamaian dan rekonsiliasi konflik internal di negara-negara kawasan
Asia Tenggara.
Acara yang bertajuk "Dialogue on Developing Peace and Reconciliation in the Southeast Asia Region: Indonesia's Perspective", digelar hari ini, Kamis (29/10/2015) di Hotel JW Marriot, Jakarta, untuk mendukung implementasi cetak biru atau blueprint komunitas politik dan keamanan ASEAN.
"Kami percaya proses perdamaian di wilayah ini akan dipandu oleh
cetak biru komunitas politik dan keamanan ASEAN," kata Direktur
Direktorat Hubungan Eksternal Sekretariat ASEAN, Bala Kumar Palaniappan
di Hotel JW Marriot, Kuningan, Jakarta, Kamis (29/10/2015).
"Dialog ini akan memperkuat usaha ASEAN untuk rekonsiliasi dan
perdamaian menurut AIPR (ASEAN Institute for Peace and Reconciliation),"
tambahnya.
Dalam acara ini dibahas mengenai elemen-elemen penting dalam proses rekonsiliasi dan perdamaian konflik di ASEAN, seperti capacity building, kestabilan dan pendidikan.
Selain itu dibahas juga mengenai perkembangan dari AIPR dan komunitas
politik keamanan ASEAN. ASEAN memang masih memiliki banyak konflik
internal di antara negara-negara anggotanya.
Dan melihat perkembangan geopolitik di kawasan Asia Tenggara dan
dunia saat ini, ASEAN wajib meningkatkan kapasitasnya untuk menjaga
perdamaian, keamanan dan kestabilan, termasuk manajemen konflik
potensial dan resolusi konflik.
Perspektif Indonesia dirasa cocok untuk digunakan mengingat negara
ini telah memiliki pengalaman dalam rekonsiliasi konflik, seperti yang
diperlihatkan dalam penyelesaian konflik antara Filipina dan Kelompok
Moro, konflik di Timor Timur, dan konflik Kamboja dan Thailand. (raw)
No comments:
Post a Comment