Stadion Kanjuruhan (c) Bola
Pekatnya malam dan tebalnya mendung langit Kanjuruhan tak membuat hati
para peterjun pasukan Tentara Nasional Indonesia dan Polri gentar.
Mereka tetap melakukan aksi terjun free-fall membawa bendera klub-klub
peserta Piala Jenderal Sudirman.
Para penerjun ini menumpang pesawat CN-235 dari Pangkalan Udara Abdulrahman Saleh Malang. Karena cuaca sekitar lokasi pendaratan berawan pekat, penerjunan ini harus dilakukan dari ketinggian di atas 5000 kaki.
Tepat
pukul 19.10, peterjun pertama mendarat di tengah lapangan Stadion
Kanjuruhan Kabupaten Malang. Prajurit pertama yang mendarat adalah
Sersan Satu Sutrisna. Prajurit TNI Angkatan Udara ini membawa bendera
klub Pusamania Borneo FC.
Usai Sertu Sutrisna, berturut-turut
mendarat belasan penerjun dari berbagai kesatuan, termasuk kesatuan elit
Intai Amfibi Marinir dan Komando Pasukan Katak TNI Angkatan Laut.
Tepat
pukul 19.38, penerjun terakhir mendarat di Stadion Kanjuruhan. Prajurit
Intai Amfibi ini membawa bendera Merah Putih. Begitu mendarat, bendera
disambut beberapa prajurit Pasukan Khas Angkatan Udara.
Dari
informasi yang didapat, tim peterjun beranggotakan 26 peterjun ini
dikomandani Mayor Marinir Hafid. Mereka dipilih dari peterjun-peterjun
terbaik dari tiap korps. Mereka disebut memiliki minimal 500 kali
pengalaman terjun. (den/asa)
No comments:
Post a Comment