Sunday, 11 October 2015

Rudal Panggul Igla

Senjata Penghancur Pesawat Tempur



MANPADS atau Man-portable air-defense systems, adalah rudal panggul pertahanan udara jarak pendek. Senjata ini bertugas menghancurkan pesawat, drone dan helikopter dengan sistim operasi yang sangat sederhana dan mudah dibawa. Rusia sebagai salah satu negara penghasil senjata terbesar, menelurkan salah satu MANPADS paling mematikan dan paling berbahaya di dunia, 9K310 Igla-1. Senjata ini diciptakan untuk menggantikan rudal panggul sebelumnya Strela-2/3 yang memiliki performa buruk. [sputniknews.com]



Igla dirancang oleh KBM Kolomna pada tahun 1970, Igla dirancang dengan tujuan agar rudal ini lebih kebal terhadap senjata anti rudal udara seperti chaff atau flare, dan memiliki wider engagement envelope atau daya serang yang luas. Igla digunakan oleh militer Soviet pada tahun 1983, dengan menggunakan rudal 9M39. Igla merupakan rudal udara paling laris dipasaran. [armyphotos.net]



Igla dirancang dengan beragam teknologi tinggi salah satunya adalah penambahan perangkat IFF (Identification Friend or Foe) agar rudal tidak salah tembak, roket pendorong yang lebih mumpuni, dan bodi yang lebih aerodinamis, serta daya ledak yang sangat tinggi. Rudal ini mencatatkan rekor combat proven, pesawat tempur F-16 Fighting Falcon dan pesawat pembom Tornado bertekuk lutut dihajar Igla pada perang teluk 1991. Selain itu pesawat tempur Prancis Mirage 2000N hancur berkeping-keping akibat disengat Igla pada perang Balkan di tahun 1995, sangat sulit bagi pesawat tempur menghindar dari serangan Igla. [news.zing.vn]


Igla digunakan oleh 23 negara selain mudah digunakan dan memiliki catatan rekor yang baik, soal harga tergolong paling murah dibandingkan dengan rudal udara sejenis. Igla mengunakan sistem pemandu infra merah pasif, dengan sistem sensor timbal sulfida dengan pendingin nitrogen cair, Indium antimon dengan pendingin cair. Pendingin tersebut digunakan ketika operator membidik target di udara, laser mengarahkan rudal menuju sasaran. [news.zing.vn]



Igla menggunakan hulu ledak 1,17 Kg directed-energy blast fragmentation dengan 20 gram peledak sekunder. Igla mampu meledak dengan mekanisme detonasi kombinasi dari delayed impact fuze dan grazing fuse. Artinya Igla harus menabrak tubuh pesawat agar dapat meledak, Igla menyasar target dan mengejarnya kemanapun target bergerak. [wikipedia.org]



Kemampuan Igla dalam menyasar target sangatlah luar biasa, kecepatan maksimal rudal ini mencapai 600 m/perdetik. Igla memiliki jangkauan mencapai 5,2 Km dengan ketinggian terbang mencapai 3.500 m. Rudal MANPADS QW-3 Tiongkok yang digunakan oleh TNI AU merupakan pengembangan dari versi Igla Rusia, dan memiliki karakteristik yang hampir mirip. [defence.pk]

Tempo

No comments:

Post a Comment