Mungkin karena tahu anggaran pertahanan TNI dalam RAPBN 2016
ditambahkan Rp120 triliun, plus Kementerian Pertahanan dan TNI AL yang
masih maju mundur menggolkan pengadaan kapal selam tambahan diluar
Changbogo Class, mendorong manufaktur kapal selam asal Perancis, DCNS
mulai melobi pemerintah RI untuk membeli Scorpene 1000 SSK, yakni salah
satu varian baru dari keluarga kapal selam diesel listrik Scorpene
Class.
Terjadinya pembicaraan terkait penawaran dan pengadaan kapal selam diungkapkan oleh pihak DCNS kepada Janes.com
(7/10/2015) dalam ajang Pacific 2015 international maritime exhibition
and conference di Sydney, Australia. “Pembicaraan terjadi di level government to government
untuk kebutuhan AL Indonesia. Sejauh ini pihak Indonesia telah
mengidentifikasi kebutuhan untuk armada kapal selam pelengkap yang dapat
mengisi kekosongan dalam proses pengadaan kapal selam baru mereka, dan
pihak Indonesia saat ini tengah mempertimbangkan Scorpene 100,” ujar
sumber dari DCNS.
Seperti diketahui TNI AL saat ini hanya mengoperasikan dua unit kapal
selam Type 209/1300, yakni KRI Cakra 401 dan KRI Nanggala 402. Kini
sedang dalam proses kedatangan, tiga unit kapal selam Changbogo Class
(Type 209/1400) buatan Daewoo Shipbuilding and Marine Engineering
(DSME), Korea Selatan. Bila tak ada kendala, unit perdana Changbogo
Class akan diterima TNI AL pada awal tahun 2017. Bila dijumlahkan,
nantinya TNI AL akan mempunyai lima unit kapal selam, sementara bila
berkaca pada kebutuhan, minimal Indonesia setiknya punya 12 unit kapal
selam.
Atas dorongan beberapa pihak, tengah diusulkan pengadaan Kilo Class
dari Rusia, meski prosesnya telah berjalan maju mundur, dan belum ada
tanda-tanda penandatanganan kontrak. Sementara kubu DCNS, menyatakan
Scorpene 1000 adalah kapal selam yang idel untuk Indonesia, dirancang
untuk beroperasi di perairan dangkal dan pesisir (littoral).
Scorpene 1000 merupakan kebalikan dari Scorpene 2000 (CM-2000) yang
dirancang untuk beroperasi di laut dalam (samudera). Sebelumnya Scorpene
1000 disebut sebagai Andrasta Class, yakni konsep kapal selam yang
digadang DCNS pada tahun 2008. Dari informasi yang didapat, Scorpene
1000 punya bobot 855 ton (di permukaan), panjang 48,8 meter dan diawaki
19 personel.
Scorpene 1000 dibekali enam tabung peluncur torpedo 533 mm.
Selain torpedo, juga dapat diluncurkan rudal anti kapal SM-39 Exocet.
Dengan kecepatan 15 knots, Scorpene 1000 dapat menjelajah sejauh 5.600
km. Untuk endurance penyelaman bisa sampai lima hari. Bicara kedalaman
menyelam, Scorpene Class bisa tahan hingga kedalaman 200 meter. Dengan
spesifikasi diatas, Scorpene 1000 bisa disebut sebagai verian ‘mini’
dari Scorpene Class.
Bila kelak Indonesia mengamini tawaran kapal selam yang masih sebatas
konsep ini, maka TNI AL bakal menjadi pengguna Scorpene Class kedua di
Asia Tenggara setelah Malaysia. AL Malaysia (TLDM) diketahui
mengoperasikan dua unit Scorpene CM-2000 (varian dasar) tanpa dukungan
teknologi (Air Independent Propulsion), yakni KD Tunku Abdul Rahman dan
KD Tun Razak.
RBTH
No comments:
Post a Comment