Friday 13 November 2015

Pesawat Mata-mata Legendaris Amerika Serikat

SR-71

Pada era perang dingin antara Amerika Serikat dan Uni Soviet, operasi pengintaian menjadi salah satu kegiatan paling vital. Salah satu operasi pengintaian yang dilakukan dengan memanfaatkan pesawat terbang, seperti pesawat intai supersonik SR-71 yang menjadi ikon era perang dingin. Bentuk SR-71 sangat unik dan terkesan menyeramkan, namun memiliki kemampuan yang sangat luar biasa. Bahkan hingga kini belum ada satupun pesawat yang mampu menyaingi ketenaranya dan kemisteriusan dari pesawat SR-71, dan juga pesawat U2 Dragon Lady. dspace.vutbr.cz


Pesawat SR-71 Black Bird dirancang oleh Lockheed Martin dari divisi Skunk Works, Clarence "Kelly" Johnson menjadi kepala perancang proyek strategic reconnaissance. Kelly juga merancang salah satu pesawat angkut paling legendaris di dunia, Hercules. SR-71 pertama kali terbang pada 22 Desember 1964, dan digunakan oleh USAF, namun sayang pesawat ini telah pensiun pada 1998 dan digantikan oleh satelit mata-mata dan drone pengintai. Tercatat USAF mengoperasikan 32 pesawat SR-71 untuk mengintai wilayah Uni Soviet. nasa.gov


Pesawat SR-71 Black Bird dipiloti oleh 2 orang yang terdiri dari pilot dan Reconnaissance Systems Officer (RSO). Pilot dan RSO diharuskan menggunakan baju seperti astronot, lantaran SR-71 beroperasi pada ketinggian 25 km dengan kecepatan terbang mencapai mach 3. SR-71 mampu memotret objek dari ketinggian 25 km berkat Operational Objective Cameras, dan Electro Magnetic Reconnaissance System yang menjadi jantung utama dalam operasi pengintaian. Sejak pertama kali beroperasi hingga masa pensiun, SR-71 mengantongi 17.300 sorti penerbangan. gizmodo.com

U-2


U-2 Dragon Lady merupakan pesawat intai warisan perang dingin. Pesawat ini tergolong dalam pesawat jet bermesin tunggal dan beroperasi di ketinggian. Dirancang oleh Lockheed Martin, yang juga merancang SR-71, dan diciptakan oleh maestro Clarence "Kelly" Johnson. Pesawat ini pernah beroperasi di wilayah Indonesia, saat operasi Trikora. Bahkan salah satu agen intel Indonesia yang beroperasi di Jepang, berhasil memperoleh hasil foto udara dari U-2 Dragon Lady. hufingtonpost.com


Keberadaan pesawat intai U-2 sangat misterius, tidak ada satu negara yang mengetahuinya hingga Uni Soviet berhasil menembak jatuh U-2 dengan rudal S-75 Divna, pada 1 Mei 1960 dan menawan pilotnya, Francis Gary Powers. Kemampuan U-2 tergolong sangat luar biasa pada zamannya, menggunakan mesin Pratt and Whitney J75, pesawat ini mampu mencapai kecepatan 0,67 mach pada ketinggian 25 km. Ditembaknya pesawat U-2 membuka mata Amerika bahwa untuk mengintai diperlukan pesawat yang tidak hanya mampu terbang tinggi tapi juga cepat, sehingga dirancanglah pembuatan SR-71. air-attack.com


Sama seperti pilot SR-71, pilot U-2 Dragon Lady menggunakan peralatan seperti astronot agar dapat tetap bertahan hidup di ketinggian ekstrim. U-2 ikut beroperasi di medan tempur Afghanistan dan Irak, tercatat USAF mengoperasikan 104 pesawat jenis ini. Pesawat ini pertama kali terbang pada 1 Agustus 1955, U-2 dilengkapi dengan kamera super besar untuk memotret di ketinggian. Raytheon ASARS-2 menjadi sistem utama ketika U-2 mengintai, didalamnya terdapat electro-optic dan radar imagery. youtube.com

Jepang Setuju Jual Pesawat Amfibi US2 ke Indonesia

Pesawat amfibi ShinMaywa US-2 (photo : militaryphotos)

Pemerintah Jepang memberikan lampu hijau terhadap penjualan kendaraan amfibi US2 buatan produsen Jepang Shin Maywa kepada Indonesia.


  "Tadi PM Jepang bertemu dengan Ketua DPR Indonesia dan salah satu pembicaraannya mengenai jual beli persenjataan militer (alutsista) kepada Indonesia," kata Sekretaris Kabinet, Yoshihide Suga dalam jumpa pers, Kamis (12/11/2015).
Suga mengatakan bahwa pada prinsipnya Jepang tidak keberatan dan terus berlanjut proses penjualannya kepada Indonesia.

"Pemerintah akan melanjutkan negosiasi dengan Indonesia dan melanjutkan tingkat administrasi untuk ekspor US2," tambahnya.

Selain itu Suga mengatakan pembicaraan Abe dengan Ketua DPR mengenai masalah Laut China Selatan yang ketegangannya semakin meningkat.

"Pada prinsipnya Jepang ingin perdamaian dan kestabilan kawasan Asia Pasifik. Oleh karena itu perlunya pula Indonesia bersama negara-negara di ASEAN untuk berbicara dengan suara yang sama mengenai keprihatinan ini," tambahnya lagi.

Sementara itu Ketua DPR RI Setya Novanto khusus kepada Tribunnews.com mendukung jual beli persenjataan militer tersebut, asalkan sesuai dengan anggaran yang telah dialokasikan selama ini.
"Peralatan militer tersebut baik dan semoga bisa diterima kementerian pertahanan kita nantinya.

DPR mendukung tetapi tentu saja asal sesuai dengan anggaran yang telah dialokasikan untuk itu serta untuk kepentingan masyarakat luas Indonesia, sebagai bagian dari pertahanan negara kita," katanya.
Produsen Shin Maywa baru pertama kali melakukan penjualan ke luar Jepang dan jika rencana ini berhasil, maka yang pertama ke luar negeri adalah ke Indonesia.

Sumber Tribunnews.com mengungkapkan saat ini masih terus melakukan negosiasi harga dan meminta lebih lanjut penjelasan teknis amfibi tersebut dengan pihak Shin Maywa.

"Kalau semuanya bisa sesuai dengan kesanggupan Indonesia, tentu saja akan segera dilakukan jual beli amfibi US2 kepada Indonesia, apalagi kedua pemerintahan telah menyetujuinya," tambah sumber itu lagi.(*)

Pilih Jadi Pelatih Bola, RD Pensiun Dini dari TNI AL


Pelatih kondang Indonesia, Rahmad Darmawan resmi mengajukan pensiun dini dari Tentara Nasional Indonesia (TNI) Angkatan Laut. Fokus ke lapangan hijau menjadi alasan utama mantan pelatih Persija Jakarta ini.

RD resmi melepas atribut militer pada 1 November 2015 lalu dengan pangkat terakhir Mayor (L). Mantan pelatih Sriwijaya FC itu mengungkapkan, bukan karena melatih di Malaysia dia meninggalkan TNI. Sebenarnya, RD sudah lama mengajukan pensiun dini dari Dinas Militer. Namun, niat tersebut baru dikabulkan oleh atasannya baru-baru ini.

“Yang pasti, buat saya ini bagian dari perjalanan hidup di mana terkadang harus memilih,” ujar pelatih 48 tahun ini. 

Pelatih kelahiran Metro, Lampung tersebut sudah berdinas selama 24 tahun di TNI. Sekarang, menurutnya waktu yang tepat untuk mengambil sikap. “Sekarang, saya bisa menyebut diri sebagai pelatih profesional. Kini saya fokus di sepakbola,” sambung eks-arsitek Timnas U-23 Indonesia ini.
RD masuk dalam korps tentara ketika membela PS ABRI pada 1990-an.

Ketika itu, dia mendapat tawaran bermain di klub milik TNI tersebut. Setelah itu, RD masuk sekolah perwira militer wajib di Matra Laut. Pelatih yang meroket bersama Sriwijaya FC ini pun sempat menangani tim sepakbola Angkatan Laut. Rahmad memiliki pekerjaan rangkap. Menjadi TNI sekaligus melatih tim sepakbola profesional.

Karier yang terus melejit di Tanah Air membawa RD melatih di Liga Malaysia. Dia menangani klub Divisi 2 Malaysia, T-Team. Targetnya runner-up agar promosi ke Malaysia Super League. 

4 Pesawat Tempur Andalan TNI AU Saat ini


Setelah sempat menjadi kekuatan yang ditakuti di Asia, kekuatan udara Indonesia tergerus secara signifikan. Pemberontakan PKI yang menjadikan Indonesia akhirnya menjauh dari Soviet menjadikan banyak pesawat yang akhirnya tidak bisa lagi digunakan. Ketika hendak bangkit dengan beralih ke Amerika, Indonesia kemudian diganjal dengan embargo.

Setelah melalui beberapa masa kelam, krisis moneter hingga embargo militer yang dilancarkan AS sempat melemahkan kekuatan udara yang dimiliki Indonesia. Setelah perekonomian mulai membaik, Indonesia lantas menjajaki sejumlah pembelian alutsista baru.

Dengan tetap mempertahankan F-16, Indonesia kembali melirik ke Rusia dengan sejumlah pesawat tempur. Berikut 4 jet tempur yang jadi andalan TNI AU saat ini:
1. F-16 Fighting Falcon
TNI AU memiliki 12 unit jet tempur F-16 Fighting Falcon Block 15 A/B OCU. Jumlah ini bertambah dengan datangnya tiga dari 24 pesawat F-16 varian C/D 52ID yang dibeli dalam program Peace Bima Sena pada 2015 lalu. Secara kasat mata, fisik dan berat kotor maksimum hingga mesin kedua varian pesawat ini tidak jauh berbeda.
Perbedaan itu nampak ketika kedua pesawat ini beradu kecepatan, di mana F-16 C/D Blok 52 memiliki daya dorong yang lebih besar, mampu senjata lebih berat dan terbang lebih jauh. Namun dalam close combat atau pertempuran udara jarak pendek maka pesawat F-16 Block 15 A/B OCU memiliki kelincahan yang lebih baik dari F-16 Blok 52.

Untuk urusan pertempuran udara dengan rudal jarak pendek AIM-9 Sidewinder P-4/L/M dan IRIS-T (NATO) serta rudal jarak sedang AIM-120 AMRAAM-C jelas pesawat F-16 C/D 52ID TNI AU tidak kalah dengan pesawat F-16 C/D Block 50/52. Sedangkan serangan darat dan perairan, F-16 ID mampu menggotong persenjataan kanon 20 mm, bomb standar MK 81/82/83/84, Laser Guided Bomb, JDAM (GPS Bomb), rudal AGM-65 Maverick, rudal AGM-84 Harpoon (anti kapal), rudal AGM-88 HARM (anti radar).

Pesawat ini juga mampu menggunakan navigation dan targeting pod untuk operasi malam hari serta misi Supression Of Enemy Air Defence (SEAD) menghancurkan pertahanan udara musuh. Improved Data Modem memungkinkan penerbang melakukan komunikasi tanpa suara hanya menggunakan komunikasi data dengan pesawat lain dan radar darat, radar laut atau radar terbang.

TNI AU mengklaim upgrade Pesawat F-16 C/D 52ID tidak main-main karena mengejar kemampuan setara dengan Block 52. Semua pesawat F-16 C/D 52ID TNI AU juga menjalani modifikasi struktur rangka pesawat dengan program Falcon STAR (Structural Augmentation Roadmap) sehingga umur rangka pesawat menjadi lebih dari 10.000 jam.

Hal ini memungkinkan pesawat dipakai selama 10 tahun lagi sebelum menjalani Dervice Life Extension Program (SLEP) yang mampu menambah umur rangka pesawat sekitar 2000 jam atau 10 tahun masa pakai.
2. Sukhoi Su-27 Flanker
Selain F-16, TNI AU diperkuat 2 unit Su-27 SK dan 3 unit Su-27 SKM. Su-27 SK merupakan varian yang dibuat ketika Uni Soviet masih berdiri. Pesawat berkursi satu ini memiliki peningkatan mesin berupa AL-31F turbofans yang terpasang di kedua sisinya. Dengan demikian, jet ini mampu melesat dengan kecepatan maksimal 2.500 km per jam.
Sementara, Su-27 SKM merupakan varian teranyar yang merupakan perbaikan dari Su-27 SK, dengan beberapa peningkatan di dalam kokpit, serta self-defense electronic countermeasures (ECM) dan bisa melakukan pengisian ulang di udara.

Dibanding pendahulunya, Su-27 SKM tidak lagi hanya berkemampuan air to air, tetapi juga air to ground. Sejumlah panel kuno di dalam kokpit juga digantikan dengan avionik layar kaca berupa tiga MLD (Multifunction Liquid-crystal Displays) serta HUD (Head-Up Displays).

Sistem navigasi mengalami peningkatan dan diintegrasi dengan sistem satelit GLONASS dan NAVSTAR. Varian ini juga menggunakan Sistem Peringatan Radar untuk memandu rudal antiradiasi KH31P.

Peningkatan IRST (Infrared Search and Track Devise) dengan penjejak laser untuk melepaskan rudal laser-beam riding juga dilakukan. Su-27 SKM ini dapat membawa rudal air to air RVV-AE active radar homing, rudal air to ground Kh-29T(TE), Kh-29L, Kh-31P, Kh-31A, serta bom berpemandu KAB-500Kr dan KAB-1500Kr.
3. Sukhoi Su-30MK/MK2 Super Flanker
Sukhoi Su-30 merupakan pesawat tempur yang dikembangkan oleh Rusia sejak 1996. Sejumlah pengamat penerbangan menyebut pesawat ini bisa dibandingkan dengan F/A-18E/F Super Hornet and F-15E Strike Eagle buatan Amerika Serikat.
Secara fisik, pesawat ini merupakan pengembangan dari Su-27UB di antaranya seri Su-30K dan Su-30MK. Konsep awal pembuatan pesawat ini tak lepas dari upaya Uni Soviet untuk menyaingi F-14 Tomcat, F-15 Eagle, F-16 Fighting Falcon, dan F/A-18 Hornet.

Saat ini, TNI AU telah memiliki dua unit Su-30MK dan sembilan unit Su-30MK2. Su-30MK2 memiliki peran multifungsi dan dirancang untuk mendapatkan keunggulan udara, termasuk dalam pertempuran jarak menengah dan dogfights, dan menghancurkan target dengan semua jenis senjata.
Untuk sistem senjata, dua varian ini dilengkapi built-in GSH-301 30-mm automatic single-barrel dengan beban amunisi dari 150 putaran. Termasuk membawa 12 jenis persenjataan yang terdiri dari rudal, roket dan bom yang dipasang secara eksternal di bawah sayap dan bodi pesawat. Pesawat ini bisa memuat rudal jarak menengah, rudal permukaan, bom udara, hingga bom nuklir.
 4. KAI T-50 Golden Eagle
KAI-50 Golden Eagle sebelumnya dipakai sebagai pesawat latih supersonik canggih, kini ditingkatkan menjadi jet tempur multiperan. Di Indonesia, pesawat ini diberi nama resmi T-50i, di mana fungsinya adalah untuk pesawat latih tempur. TNI AU saat ini memiliki 16 unit KAI T-50.
Di sisi persenjataan, pesawat ini bisa dilengkapi kanon 20 mm General Electric M61 Vulcan dengan 205 peluru. Kemudian rudal udara ke udara pencari panas AIM-9 Sidewinder yang dipasangkan pada setiap rel di ujung sayap, serta rudal-rudal yang lain bisa dipasang di bawah sayap.
Merdeka

TNI AU Rancang Dua Skadron Pemburu

Kohanudnas merencanakan punya sendiri dua skadron tempur sergap (photo : Lysenko Sergey)

Kebutuhan skadron tempur pemburu sangat dirasakan oleh Kohanudnas untuk bisa melakukan intersepsi pesawat asing secara cepat. 

kurangnya armada pesawat tempur strategis di TNI AU jadi kendala mengapa selama ini para pelanggar kedaulatan udara di Indonesia banyak yang lolos.
Panglima Komando Pertahanan Udara Nasional (Kohanudnas) Marsda TNI Hadiyan Sumintaatmadja menyatakan, Kohanudnas butuh minimal dua skadron tempur strategis (pemburu) secara mandiri. Artinya, skadron tempur berada di bawah naungan Kohanudnas agar penggelaran kekuatannya tidak terganggu oleh misi-misi lain yang juga diemban TNI AU (Koopsau I dan II).

"Dulu Kohanudnas punya Wing 300 yang memang kekuatannya didedikasikan khusus untuk tugas pertahanan udara nasional. Ide memiliki lagi skadron tempur sendiri ini sebenarnya sudah digulirkan sejak lama menyusul penonaktifan Wing 300 tahun 1985,"ujarnya.

Saat ini Kohanudnas sering terkendala ketika mau menempatkan kekuatan pesawat pemburu di enam pangkalan udara terdepan dan di jantung ibukota negara. "Istilahnya, kami kalau mau pakai pesawat itu kan pinjam ke Koopsau. Kohanudnas memang diberi kewenangan penuh untuk meng-airborne-kan pesawat setiap saat. Tapi Koopsau juga kan punya program sendiri yang juga butuh pesawat. Akan ideal kalau Kohanudnas juga punya armada sendiri." ujar Hadiyan menjelaskan.
 
Tujuh pangkalan udara di luar pangkalan induk pesawat tempur (lanud Iswahjudi, Lanud Abdulrachman Saleh, Lanud Sultan Hasanuddin, Lanud Supadio, dan Lanud Roesmin Nurjadin) yang dimaksud Pangkohanudnas, memiliki posisi strategis dalam menangkal berbagai pelanggaran wilayah udara dan pengamanan. Ketujuh lanud tersebut adalah Medan, Natuna, Tarakan, Biak, Merauke, Kupang, dan Jakarta. Mengapa Jakarta masuk? Karena ini adalah ibukota negara yang setiap saat harus terjaga. Serangan 11 September di Amerika Serikat memberikan pelajaran. Bahkan Pentagon pun jadi sasaran.

Pangkohanudnas menjabarkan, bila di tujuh pangkalan di luar pangkalan induk pesawat tempur itu harus ditempatkan satu flight pesawat pemburu (minimal tiga pesawat), maka kebutuhan untuk itu adalah 21 pesawat yang harus siap setiap saat. "Saat ini masih sulit tercapai. Jumlah F-16 dan Su-27/30 yang siap saja masih kurang untuk mendukung misi itu karena pesawat melaksanakan program lain dari Koopsau,"ujarnya.

Dicontohkan, misalnya ada sasaran terdeteksi radar melakukan pelanggaran wilayah udara di suatu tempat, namun karena pesawat yang dibutuhkan sedang tidak berada di posisi terdekat dan sedang melaksanakan misi lain, maka upaya intersepsi pun tidak bisa dilaksanakan. "Makanya, saya ingin agar setiap hari ada pesawat yang ditempatkan di wilayah-wilayah strategis yang sering terjadi pelanggaran itu," kata Hadiyan.

KSAL China Terima Bintang Jalasena Utama

Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo menyematkan tanda kehormatan Bintang Jalasena Utama dari Pemerintah Republik Indonesia pada upacara militer di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Kamis (12/11/2015). FOTO: DOK.Puspen TNI for JPNN.com

Commander of the Chinnese PLA Navy atau Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) China,  Admiral Wu Seng Li menerima tanda kehormatan Bintang Jalasena Utama dari Pemerintah Republik Indonesia.
Tanda kehormata tersebut disematkan langsung oleh Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo dalam upacara militer di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Kamis (12/11/2015) melalui siaran pers Pusat Penerangan TNI.

Pemberian bintang tersebut, berdasarkan Surat Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 83/TK/2014 sebagai penghargaan atas jasa-jasanya dalam meningkatkan kerja sama yang telah terjalin dengan baik antara kedua negara, terutama kemajuan Angkatan Laut.

Turut hadir dalam acara tersebut, diantaranya KSAL Laksamana TNI Ade Supandi, para Asisten Panglima TNI dan Kapuspen TNI Mayjen TNI Tatang Sulaiman.(fri/jpnn)

 jpnn

Indonesia - Australia Jalin Kerja Sama Militer Sejak 1990

Perwakilan TNI AL dan Angkatan Laut Australia saat acara penutupan dengan penutupan di Lounge Room KRI Diponegoro yang sedang sandar di dermaga Koarmatim, Surabaya. FOTO: DOK.Penerangan Koarmatim for JPNN.com

Latihan bersama (Latma) antara TNI Angkatan Laut dan Angkatan Laut Australia, Royal Australian Navy (RAN), telah berakhir. Latihan yang diberi nama Latma New Horizon 2015, ditandai dengan penutupan di Lounge Room KRI Diponegoro.

Menurut Kadispenarmatim Letkol Laut (KH) Maman Sulaeman dalam siaran persnya, Jumat (13/11), penutupan latihan bersama ini dipimpin oleh Komandan KRI Usman harun-359 Kolonel Laut (P) Didong Rio Duta, S.T., M.A.P. selaku Komandan Satgas Latma New Horizon 2015 sekaligus sebagai pelaku latihan.

Kedua angkatan laut antara, Indonesia dan Autralia telah menjalin kerja sama sejak tahun 1990.


Asops KSAL Laksamana Muda TNI Ari Soedewo, S.E., dalam amanat tertulis dibacakan Komandan Satgas mengatakan, Latma New Horizon dilaksanakan selama empat hari merupakan aktualisasi kerja sama di sektor militer dalam rangka meningkatkan hubungan antara Indonesia dan Australia.
Menurutnya, Latma New Horizon tahun 2015 mempunyai banyak keuntungan bagi kedua negara. Karena itu, program latihan ini harus dilakukan terus-menerus dalam rangka menjalin kerja sama dan hubungan baik antara dua angkatan laut.

“Latihan bersama ini didasari rasa saling memahami, saling menghormati, dan bermanfaat untuk kedua negara, Indonesia-Australia,” kata Asops KSAL.

Asops KSAL juga mengapresiasi keberhasilan pelaksanaan Latma New Horizon 2015. Keberhasilan tersebut merupakan hasil kerjas keras, keseriusan dan kerja sama tim yang baik.
“Atas nama Pimpinan TNI Angkatan Laut, saya ingin mengucapkan terima kasih kepada semua peserta latihan ini,” katanya.

Hadir pada penutupan Latihan tersebut Komandan KRI Diponegoro-366 Letkol Laut (P) Daru Cahyo Sumirat, Komandan HMAS Arunta-151 Commander Cameron Steil dan Komandan HMAS Sirius-266 Commander Darren Grogan serta seluruh perwira peserta latihan.(fri/jpnn)

 jpnn

KRI Cut Nyak Dien-375 Tangkap Kapal Asing Pencuri Ikan

KRI CND-375 berhasil tangkap kapal ikan asing di Perairan Sabang

Setelah kapal kapal lain di di jajaran TNI AL berhasil menangkap kapal illegal fishing, kini giliran KRI Cut Nyak Dien-375 berhasil mengamankan sebuah Kapal Ikan Asing (KIA) asal Malaysia yang telah melintas perairan Indonesia tanpa dokumen yang sah. KRI CND-375 mendeteksi radar kapal sedang berada pada posisi 04 21 100 U-099 16 000 T di sekitar Perairan Sabang, NAD. Kapal yang diketahui bernomor KHF1868 GT itu sedang melakukan penangkapan ikan di ZEE Indonesia.

Pada posisi 04 22 100 U-099 17 010T, kapal berhasil dihentikan yang selanjutnya dilaksanakan pemeriksaan dan penggeledahan oleh para personel KRI CND-375. Usai pemeriksaan, kapal yang dinahkodai Mg Khin Win (Seorang berkebangsaan Myanmar) dengan ABK 3 orang WN Myanmar, atas nama MG Kyaw, Mir Mir Soe, Noi Oo itu telah memiliki beberapa pelanggaran.

Pelanggaran yang dilakukan oleh kapal itu antara lain melakukan pelanggaran batas negara dan menangkap ikan secara illegal/tanpa dokumen yang sah, melakukan penangkapan ikan di ZEEI dengan menggunakan alat tangkap yang tidak sesuai dengan ketentuan,  kemudian Nahkoda dan ABK tidak mampu menunjukkan ID/passport/ijin kerja, dan tidak mengibarkan bendera kebangsaan.
Kapal tersebut telah menangkap ikan sebanyak 1,5 ton ikan dari berbagai jenis. Kemudian, kapal dikawal menuju Lantamal 1 Belawan untuk dilaksanakan proses hukum lebih lanjut.

Penangkapan ini menambah rentetan daftar keberhasilan TNI AL dalam melakukan penegakan hukum di laut, yakni dalam memberantas illegal fishing. KRI CND-375 yang dikomandani oleh Letkol Laut (P) Fajar TR itu merupakan sebuah kapal perang jenis korvet kelas Parchim yang dibuat untuk Volksmarine/AL Jerman Timur pada akhir 1970-an.

Menurut Pakta Warsawa penamaan kapal ini adalah Project 133 yang didesain untuk perang anti kapal selam diperairan dangkal  atau pantai. Sebanyak enam belas kapal dibuat untuk Volksmarine (1997-1981) dan 12 kapal (versi modifikasi) dibuat untuk AL Soviet pada 1985-1990 oleh Peenewerft, Wolgast.

Pemerintah Soviet memesan kapal ini dengan tujuan untuk menolong industri kapal Jerman Timur, karena saat itu sebenarnya Soviet sudah mempunyai korvet Kelas Grisha yang lebih baik dibanding Parchim dalam semua aspek.Begitu keluar dari perairan dangkal keampuhan dari kapal ini menurun drastis.

Pemerintah Berencana Tambah Anggaran TNI

Prajurit TNI AD membawa pompa usai membasahkan lahan gambut di sekat kanal Pulang Pisau, Kalteng, Sabtu (31/10). Pembasahan gambut itu guna mencegah terjadinya kebakaran di lahan tersebut. (ANTARA FOTO/Saptono)

Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan pemerintah akan terus memperbesar anggaran sektor pertahanan. Pemerintah mengambil langkah tersebut sebagai persiapan menjadi salah satu negara dengan kekuatan ekonomi yang besar.

Luhut memaparkan, dalam jangka pendek pemerintah menargetkan anggaran pertahanan meningkat 0,8 hingga satu persen setiap tahun."Ini (peningkatan anggaran) bagus untuk ke depan. Kalau Indonesia berkembang menjadi satu dari tujuh kekuatan ekonomi dunia, pada saat yang sama kita sudah mempunyai TNI yang bagus," ucapnya di kantor Kemenko Polhukam, Jakarta, Rabu (11/11).

Meski alokasi anggaran pertahanan meningkat, Luhut berkata, pemerintah tetap bertekad mengembangkan industri pertahanan dalam negeri yang tangguh. Menurutnya, jika industri dalam negeri sudah mampu menyediakan pelbagai peralatan militer bagi TNI, Indonesia tidak akan lagi bergantung pada industri asing.Pada tahun 2015, dana pertahanan pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara mencapai Rp102 triliun. Sementara itu, sebelum rancangan APBN 2016 disetujui DPR, alokasi dana pertahanan turun menjadi Rp96,7 triliun.

Di sisi lain, Indonesia telah memiliki Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2012 tentang Industri Pertahanan. Beleid itu mengamanatkan pemerintah untuk mengembangkan industri pertahanan menjadi kuat, mandiri dan berdaya saing.

Industri pertahanan yang dimaksud undang-undang itu mencakup industri alat utama, komponen utama dan penunjang, perbekalan hingga industri bahan baku.

Untuk mewujudkan cita-cita industri pertahanan dalam negeri yang mandiri, beleid itu mengharuskan pemerintah membentuk Komite Kebijakan Industri Pertahanan.

Dalam nomenklaturnya, komite itu diketuai oleh presiden. Sementara itu, Menteri Pertahanan dan Menteri Badan Usaha Milik Negara masing-masing berfungsi sebagai ketua dan wakil ketua harian KKIP.

TNI diperbolehkan membeli persenjataan dari luar negeri, namun dengan tujuh syarat, antara lain industri dalam negeri tidak mampu memproduksi peralatan senjata itu, adanya alih teknologi, serta adanya imbal dagang dan kandungan lokal paling rendah 85 persen. (utd)


CNN 

[Dunia] Tak Sengaja, Stasiun TV Ungkap Persenjataan Nuklir Rahasia Rusia

Live Leak/Mirror Inilah dokumen rahasia pengembangan sistem persenjataan nuklir Rusia yang tanpa sengaja disorot, direkam dan kemudian disiarkan dua stasiun televisi milik pemerintah Rusia.

Kremlin, Rabu (11/11/2015), mengakui bahwa sebuah stasiun televisi Rusia tanpa sengaja mengungkap rencana rahasia terkait pengembangan sebuah sistem peluru kendali nuklir.

Dua stasiun televisi pemerintah, NTV dan Channel One, memperlihatkan seorang perwira militer tengah membaca sebuah dokumen rahasia.

Dokumen itu berisi foto, gambar, dan rincian sebuah sistem persenjataan yang diberi nama Status-6 yang dirancang oleh Rubin, perusahaan produsen kapal selam yang berbasis di St Petersburg.

"Peluru-peluru kendali nuklir yang ditembakkan kapal selam akan menciptakan sebuah zona kontaminasi nuklir ekstensif yang membuat semua kegiatan militer dan ekonomi di daerah itu terganggu untuk waktu lama," demkian isi dokumen yang terpampang jelas selama beberapa detik.

Dokumen rahasia itu terekam kamera televisi dalam sebuah pertemuan antara Presiden Vladimir Putin dan para perwira militer di kota Sochi di tepi Laut Hitam, Senin lalu.

Rekaman itu disiarkan pada Selasa (10/11/2015) dan kemudian dihapus oleh stasiun televisi itu. Namun, sejumlah situs berita masih memuat foto dan berita tentang hal tersebut.

"Benar, sejumlah data rahasia terekam kamera dan disiarkan secara luas sehingga rekaman itu harus dihapus," ujar juru bicara Presiden Putin, Dmitry Peskov.

"Pada masa depan kami akan melakukan langkah-langkah preventif agar hal semacam ini tak terjadi lagi," tambah Peskov.

Sejauh ini tidak diperoleh penjelasan bagaimana gambar berisi dokumen rahasia seperti itu bisa lolos dari proses penyuntingan di dua stasiun televisi yang dikendalikan pemerintah itu. 


Panglima TNI Inspeksi Kapal Perang

Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo didampingi Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) Jenderal TNI Mulyono, Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Ade Supandi dan Wakil Kepala Staf Angkatan Udara (Wakasau) Marsdya TNI Hadiyan Suminta Atmadja melakukan inspeksi terhadap Kapal Perang Republik Indonesia, yaitu KRI Karang Pilang-981, KRI Karang Tekok-982 dan KRI Teluk Ratai-509 di Koarmatim Dermaga Ujung Surabaya.

Inspeksi yang dilakukan Panglima TNI adalah dalam rangka mengecek kesiapsiagaan seluruh alutsista dan personel TNI, untuk selalu siap dalam melaksanakan setiap kegiatan operasi yang akan digelar oleh TNI. “Rawatlah persenjataan kita dengan baik, sehingga siap operasional. Sehebat apapun kapal-kapal yang kita miliki, tetapi apabila kita tidak bisa merawatnya maka tidak siap operasional”, tegas Jenderal TNI Gatot Nurmantyo.

Usai melakukan inspeksi KRI, Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo memberikan pengarahan kepada 972 Prajurit TNI AL di Aula Koarmatim Surabaya, diantaranya mengatakan bahwa kepercayaan rakyat kepada TNI lambat laun semakin meningkat dan kepercayaan rakyat terhadap TNI pada tahun 2015 menempati urutan tertinggi dibanding instansi dan lembaga negara lainnya. Profesionalisme prajurit TNI itu telah meningkatkan kepercayaan rakyat Indonesia kepada TNI.

Oleh karena itu, Panglima TNI mengingatkan untuk menghindari tindakan yang menyakiti hati rakyat demi kepentingan pribadi. Panglima TNI mengaku telah berkomitmen dengan para Kepala Staf Angkatan untuk tidak melakukan pembelaan sedikit pun bagi prajurit yang melakukan pelanggaran tertentu, bahkan akan diberikan hukuman tambahan, pemecatan. Alasannya, Panglima TNI lebih mencintai prajuritnya yang berjumlah 400.000 lebih daripada orang perorang yang demi kepentingan pribadinya rela mengorbankan nama baik TNI.

“Yang sangat penting adalah TNI harus unggul, solid, kuat, baik Angkatan Darat, Laut, Udara dan Kepolisian. TNI dan Polri hanya dipisahkan karena reformasi tetapi kita harus kompak bersatu demi NKRI”, tegas Panglima TNI.

Kabidpenum Puspen TNI
Kolonel Czi Berlin G. S.Sos., M.M

Amankan Perbatasan, 4 Senjata Penangkis Serangan Udara Disiagakan

Senjata penangkis serangan udara Oerlikon Skyshield Mark II yang disiagakan di Lanud Supadio, Pontianak, Kalimantan Barat (11/11/2015)

 TNI Angkatan Udara menambah kekuatan 4 unit senjata penangkis serangan udara Oerlikon Skyshield Mark II untuk memperkuat alutsista Detasemen Hanud 473 Paskhas Pontianak.

Komandan Detasemen Hanud 473 Paskhas Mayor Pas Anang Baskoro mengatakan, senjata buatan Swiss tahun 2014 tersebut diklaim sebagai yang tercanggih di dunia dan dimiliki Indonesia saat ini.

Bahkan Indonesia juga disebut sebagai pembeli pertama senjata tersebut yang dibeli langsung dari pabrik Rheinmetall Air Defance Swiss.

“Oerlikon Skyshield MK2 yang didatangkan di Detasemen Hanud 473 Paskhas Pontianak, sebanyak 2 satuan tembak. Setiap satu satuan tembak terdiri dua meriam kaliber 35 mm, satu sensor unit atau radar mobile dan satu Camend Pos yang berfungsi pengedali tembakan  dan satu pembantu radar secara visual,” kata Anang.

Senjata penangkis udara ini dapat bekerja efektif sejauh empat kilomoter, dan mampu menghancurkan sasaran udara berupa pesawat apapun, menghancurkan rudal, roket dan mortir yang datang menyerang.

“Di dalam prinsip kerjanya, senjata ini yang mampu mendeteksi benda apapun yang berada di angkasa untuk menyerang obyek sasaran yang dilindungi sejauh 30 kilometer. Ketika obyek sasaran yang telah di-lock, meriam akan ditembakkan akan terus mengikuti sasaran hingga sasaran hancur,” katanya.

Detasmen Hanud 473 Paskhas Pontianak bertugas untuk menjaga pangkalan TNI AU, mengingat adanya keberadaan skadron tempur di Lanud Supadio.

Selain itu, juga bertugas untuk melindungi obyek vital selain pangkalan militer atas kebijakan dari Panglima Komanda Pertahanan Nasional. 

Senjata penangkis serangan udara, dengan jarak efektif 4 km. Dilengkapi dengan sensor unit dan mampu mengunci target 20 unit sekaligus dengan 1.050 meter/detik.

Dalam 1 menit, Oerlikon Shield bisa menembakkan 1000 butir peluru, dan setiap butirnya akan pecah menjadi 152 butir peluru lagi.

Komandan Lanud Supadio, Marsma Tatang Harlyansyah mengatakan, salah satu alasan pertimbangan dipilihnya Kalbar sebagai lokasi diperkuat oleh Oerlikon Skyshield karena merupakan daerah yang berbatasan langsung dengan beberapa negara ASEAN.  

"Selain itu, Lanud Supadio memiliki skadron tempur taktis Hawk 100/20, dan skadron pesawat tanpa awak. Ke depan juga barangkali akan kembali ada penambahan skadron udara lagi, karena rencananya Supadio kelak akan menjadi pangkalan induk sehingga dipandang perlu adanya alutsisa seperti Oerlikon Skyshield untu melindungi pangkalan milter dari serangan udara," ujar Tatang. 


Pemimpin Chechnya Sindir Indonesia dan Negara Islam Soal ISIS

Pemimpin Chechnya, Ramzan Kadyrov menyindir negara-negara dengan penduduk mayoritas Muslim, termasuk di dalamnya Indonesia soal usaha perlawanan terhadap ISIS. (Sputnik)

Pemimpin Chechnya, Ramzan Kadyrov menyindir negara-negara dengan penduduk mayoritas Muslim, termasuk di dalamnya Indonesia soal usaha perlawanan terhadap ISIS. Dirinya menilai, negara-negara Muslim tersebut tidak terlalu banyak bertindak untuk mengalahkan ISIS.

"Saya menganggap ini adalah tugas saya untuk menyerukan langsung kepada para pemimpin Arab Saudi, Qatar, Kuwait, Bahrain, Oman, Uni Emirat Arab, Yordania, Maroko, Aljazair, Turki, Iran, Malaysia, Indonesia dan Pakistan," ucap Kadyrov. seperti dilansir Sputnik pada Rabu (11/11).

"Berapa lama Anda akan duduk dan menonton umat Nabi Muhammad Hancur? Mengapa Anda tidak bersatu dan mendiskusikan masalah ini? Mengapa Anda tidak membuat langkah-langkah untuk melawan ISIS? Mengapa Anda tidak mengatakan kepada Amerika Serikat (AS) dan sekutunya: "Sudah cukup!?" tanya Kadyrov.

Dirinya menuturkan, persatuan negara-negara Muslim adalah kunci untuk memecahkan semua masalah yang ada di dunia, termasuk di dalamnya ISIS. Sedangkan, menurutnya keterlibatan AS dan sekutunya dalam semua konflik, hanya semakin memperburuk situasi.

"Ada 1,5 miliar dari kita (Muslim) yang tinggal di luar sana! Kami muda, sehat dan berani dan jika kita bertindak bersama-sama kita tak terkalahkan! Dalam nama Allah SWT, saya meminta Anda untuk berpikir tentang apa yang terjadi, menemukan cara untuk rekonsiliasi dan bekerja di luar mekanisme untuk melawan musuh bersama," tambahnya. (esn)


Tingkatkan Kemampuan Dukung Pemenuhan ALUTSISTA

Pembangunan Kapal Tunda 2400 HP

Mementum hari Pahlawan tahun ini, terasa sangat istimewa bagi PT PAL INDONESIA (Persero). Terdapat pemenuhan kebutuhan Kapal baru untuk TNI Angkatan Laut menjalankan tugas operasional. Melalui pemotongan plat pertama kapal tunda 2400 HP yang dilakukan oleh Sekretaris Dinas Pengadaan Angkatan Laut (SEKDISADAL), Kolonel Laut (T) Udyatmoko, turut mendampingi Direktur Produksi PT PAL INDONESIA, dan Kepala Perwakilan Biro Klasifikasi Indonesia (BKI) di Bengkel Fabrikasi Kapal Perang.

Direktur Produksi PT PAL INDONESIA (Persero), Edy Widarto menuturkan rasa terima kasih atas kembali dipercaya untuk mengerjakan pembangunan kapal dalam pemenuhan kebutuhan TNI Angkatan Laut. Pembangunan 1 unit Kapal Tunda 2400 HP ini berdasar pada Kontrak 3 Agustus 2015 dengan nomor KTR/106/02-51/VIII/2015/DISADAL. Kapal ini akan melengkapi TNI Angkatan Laut dalam menjalankan tugas oprasional sehari-hari. Pembangunan kapal tunda pertama pesanan TNI Angkatan Laut di tahun ini dikerjakan sebagai salah satu bentuk penugasan sebagai kapal bantú pemenuhan Alat Utama Sistem Senjata (ALUTSISTA)

Kapal Tunda ini berkemampuan layaknya kapal tunda yang telah diserahkan 2013 lalu, KRI Galunggung dan KRI Anjasmoro. Dengan kekuatan mesin 2x1200 HP dan berbeban tarikan 30 Ton, kapal ini memiliki kecepatan hingga 12 knots. Kapal dengan panjang 29 Meter dan lebar 9 meter ini mampu menampung hingga 8 ABK dan 2 Penumpang. Berkapasitas 7 tangki penampung, mampu berlayar selama 7 hari.

Pembangunan kapal tunda baru ini akan difungsikan untuk membantu dan mendukung tugas operasional TNI Angkatan laut dalam menjaga dan mengamankan NKRI. Sekaligus memperingati Hari Pahlawan, Insan PAL INDONESIA siap dan sedia dalam mendukung dan membantu untuk pemenuhan kebutuhan Perjuangan TNI Angkatan Laut.

Spesifikasi Kapal Tunda 2400 HP :
- Panjang = 29 m
- Lebar = 9 m
- Draft = 3,5 m
- Ketahanan = 7 hari
- Mesin = 2 x 1200 HP
- Beban tarikan = 30 Ton
- Kapasitas Penumpang = 8 ABK + 2 Penumpang 

 PAL