Sunday 1 November 2015

Ajudan Soekarno Kaget Melihat Bendera Merah Putih Berkibar di Wina

Soekarno. ©2012 Merdeka.com/dok

Di setiap negara yang dikunjungi, sambutan untuk Presiden Soekarno selalu meriah. Apalagi Soekarno biasanya bersahabat secara pribadi dengan para presiden dan perdana menteri dari berbagai negara.

Namun saat mendampingi Presiden Soekarno ke tahun 1963, Kolonel Bambang Widjanarko benar-benar kagum. Di Wina, hampir setiap rumah mengibarkan bendera merah putih. Bambang sampai terkesima, kenapa warga Kota Wina begitu menghormati Bung Karno.

"Sungguh saya sangat terharu. Rasa bangga berkobar di dalam dada. Bendera merah putih berkibar di mana-mana," kata Bambang dalam biografi 'Sewindu Dekat Bung Karno' terbitan Kepustakaan Populer Gramedia.

Begitu sampai hotel, Bambang segera menemui Rusman, Konsul Jenderal Indonesia di Wina. Dia menyatakan kekagumannya.

"Wah, Pak Rusman hebat benar kota ini. Di mana-mana ada bendera merah putih berkibar menyambut Bung Karno."

Namun jawaban Rusman sungguh membuat Kolonel Bambang kaget. "Pak Bambang jangan salah paham. Di Austria ini setiap kota memiliki bendera sendiri-sendiri, dan untuk Kota Wina bendera kotanya merah putih. Kebetulan hari ini adalah hari besar bagi warga kota, karena itu mereka mengibarkan bendera merah putih," jawab Pak Rusman.

"Astaga! Saya kira mereka bergembira menyambut Presiden Republik Indonesia," kata Kolonel Bambang sambil tertawa.

Keduanya lalu tertawa terbahak-bahak menertawakan kekeliruan Bambang. Namun Kolonel Bambang mengaku Kota Wina tetap punya tempat di hatinya karena warna benderanya sama merah putih.

Jonan Minta PTDI Urus Sertifikasi N219 Sebelum Terbang Perdana

Proses perakitan N219 di assembly line PTDI

Menteri Perhubungan, Ignasius Jonan, menegaskan PT Dirgantara Indonesia (PTDI) harus mengurus sertifikasi kelaikkan pesawat terbarunya N219 dari lembaga-lembaga berkompeten di tingkat nasional maupun internasional.

Sertifikasi harus diurus sebelum pesawat melakukan penerbangan perdana (first flight) dan menjalani pengujian.

"Kami belum menerima uji kelayakan dari pesawat tersebut. Sebelum dilaksanakan uji layak terbang, harus ada sertifikasi dulu dari lembaga nasional dan internasional. Pesawat tidak bisa melakukan uji terbang tanpa sertifikasi terlebih dahulu. Semua pesawat tidak bersertifikasi tidak boleh mengudara,” kata Jonan kepada wartawan di Solo, Sabtu (31/10/2015).

Sertifikasi penerbangan, kata Jonan, memerlukan proses dan tahapan yang cukup‎ panjang. Semua tahapan itu harus ditempuh karena berkaitan aspek keselamatan penerbangan.

"Berkaitan dengan keselamatan tidak ada kemudahan sedikitpun, termasuk kepada PTDI. Kami akan memberi laporan kepada Bapak Presiden terkait pentingnya sertifikasi uji terbang sebelum dilaksanakan uji terbang oleh PTDI," lanjutnya.

Seperti diketahui, PTDI akan memunculkan wujud pesawat N219 secara perdana kepada publik (roll out) pada November 2015. Saat diluncurkan di hadapan Presiden Joko Widodo itu, pesawat belum bisa terbang.

Pesawat N219 yang merupakan 100% rancang-bangun putra putri Indonesia ini baru bisa terbang perdana, 6 bulan setelah diluncurkan ke publik. Sebelum proses first flight, N219 akan menjalani pengujian hingga perbaikan.

Setelah first flight, PTDI akan mengurus proses sertifikasi dalam negeri di Kementerian Perhubungan (Kemenhub). Proses ini memakan waktu 1-2 tahun. Sejalan dengan proses sertifikasi di dalam negeri, N219 juga akan didaftarkan oleh PTDI ke badan keselamatan penerbangan Uni Eropa (European Aviation Safety Agency/EASA). (mbr/feb)

Bikin Pesawat N219, Insinyur PTDI Kerja 24 Jam

Pesawat N219 merupakan pesawat berpenumpang 19 orang yang memiliki kelebihan bisa lepas landas dalam jarak yang pendek. N219 adalah proyek yang dikerjakan seluruhnya oleh anak bangsa yang mulai dirancang sejak 2007 lalu, oleh 300 insinyur Indonesia.

Pesawat karya anak bangsa N 219 rencananya diluncurkan oleh PT Dirgantara Indonesia (PT DI) pada November 2015 mendatang. Saat November nanti, N219 akan ditarik ke luar hanggar (aseembly line) untuk memperkenalkan wujud asli kepada publik.

Rencananya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) hadir dalama peluncuran wujud N219. Para insinyur PTDI harus bekerja 24 jam untuk menuntaskan proses perakitan pesawat berkapasitas 19 penumpang itu.

"Persiapan launching, kita bekerja 24 jam. Seperti jadi Sangkuriang," ujar Direktur Utama PT Dirgantara Indonesia Budi Santoso kepada wartawan di Kantor Pusat PTDI, Bandung, Sabtu (31/10/2015).

Budi menyebut ratusan insinyur lokal terlibat dalam proses perancangan, perakitan hingga pengujian N219.

"Sekarang ada 150 engineer di area design dan painting. Alhamdulillah semuanya orang Indonesia. Fresh enginer," ucap Budi.

Meski belum secara resmi diluncurkan, namun pesawat N-219 ini sudah banyak peminatnya. Sedikitnya, 75 unit N219 dilirik oleh calon pembeli. Rencananya, pesawat ini dipasarkan dengan harga sekitar US$ 5 juta.

"Peminat sudah ada 75 (unit). Kita nggak berani ngejar (promosi) terus sampai kita yakin pesawat kita seperti apa," ungkapnya.

Untuk pengembangan N219, PTDI menggandeng Lembaga Penerbangan Antariksa Nasional (LAPAN). LAPAN ikut andil mengirimkan insinyur hingga mendukung pembiayaan dan sertfikasi N219.

"Jadi LAPAN ini mengerjakan litbangnya, mulai dari perencanaan hingga sertifikasi. Untuk pesawat N 219 ini mulai tahun 2016-2017 kita mendanai sebesar Rp 450 milia. Itu yang nyata dalam kontrak," ujar Kepala LAPAN, Thomas Djamaluddin.

Selain N219, LAPAN bersama PTDI akan mengembangkan pesawat penumpang terbaru lainnya, seperti N245 berkapasitas 50 orang dan N270 berkapasitas 70 orang. Pengembangan ini, rencananya dimulai tahun 2016.

"Pesawat N 245 ini juga akan kami siapkan anggaran mulai dari perencanaan sampai sertifikasi. Dananya belum bisa diperkirakan. Yang pasti lebih besar karena pesawatnya juga besar," jelas Thomas. (feb/)

Tanggulangi Bencana Asap, BPPT dan TNI AU Bikin Hujan Buatan


Tim dari Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) dan TNI AU melakukan persiapan modifikasi cuaca (hujan buatan) untuk penanggulangan bencana asap kebakaran hutan dan lahan di Bandara Halim Pedana Kusuma, Jakarta, Minggu (1/11). Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) menyiapkan satu unit pesawat Hercules C-130 dengan daya jelajah lebih dari delapan jam dan bahan semai empat ton sekali penerbangan sebagai armada modifikasi cuaca (Hujan Buatan).  ANTARA/Reno Esnir/ip


metrotvnews

WN Malaysia Ilegal Kembali Ditangkap di Sebatik

Sejumlah prajurit Satgas Pamtas batalion lintas udara 433/Julu Siri Kostrad dari Pos Sei Ular dan Pos Kanduangan Desa Sekaduyan Taka, Seimanggaris, Nunukan, Kaltara, melakukan patroliJumat (2/1). (ANTARA FOTO/M Rusman)

Tiga warga negara Malaysia yang menyusup secara ilegal ke wilayah NKRI kembali ditangkap aparat kepolisian di Pulau Sebatik Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara.

Kepala Kepolisian Sektor Sei Nyamuk Pulau Sebatik, Iptu Oman Purnama di Sebatik, Minggu membenarkan penangkapan WN Malaysia yang tidak memiliki dokumen keimigrasian yang sah sebagai pendatang asing ke daerah itu.

"Kami tangkap lagi tiga warga Malaysia yang masuk ke wilayah NKRI melalui Pulau Sebatik tanpa memiliki paspor," sebut dia melalui pernyataan tertulis kepada Antara di Nunukan.

Penangkapan ketiga WN Malaysia itu ketika dilakukan pemeriksaan terhadap penumpang yang baru tiba di Pelabuhan Sei Nyamuk menggunakan speedboat dari Tawau (Malaysia), Sabtu (31/10) sekitar pukul 16.30 waktu setempat.

Oman Purnama menjelaskan, sesuai identitas kependudukan yang dimiliki ketiga warga negara asing tersebut masing-masing bernama Abidin bin Lamba kelahiran Lahad Datu (1976) yang beralamat Kampung Jaya Baru Batu 51/2 Lahad Datu, Mark Feberis kelahiran 1997 beralamat Lot IIB 6162 Taman Semarak Kuhara Tawau dan Allan Ivan kelahiran Sandakan (1997) beralamat TB 4636 Taman May Flower Kuhara Tawau.

Ia menyatakan, pemeriksaan yang dilakukan aparat kepolisian terhadap penumpang dan barang bawaan dari Malaysia secara rutin tersebut telah berhasil menangkap sejumlah warga negara asing asal Malaysia yang tidak memiliki dokumen keimigrasian.

Aparat kepolisian menyita tanda pengenal dan raket badminton milik ketiganya untuk dijadikan barang bukti yang akan diserahkan kepada Kantor Imigrasi Kabupaten Nunukan untuk proses hukum selanjutnya.

"Ketiga warga Malaysia ini akan diserahkan kepada Kantor Imigrasi Pulau Sebatik untuk proses hukum selanjutnya," kata Oman Purnama seraya menambahkan, sesuai hasil pemeriksaan ketiganya mengaku akan mengikuti pertandingan bulutangkis di Pulau Sebatik.

Namun lanjut Oman Purnama, masuk ke wilayah itu tanpa menggunakan paspor sehingga dikategorikan pendatang asing secara ilegal dan tentunya melanggar peraturan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia. 

Dandivif Srilanka Tinjau Pos Kontingen Garuda


Komandan Divisi Infanteri 58 Vijayababu Srilanka, Mayor Jenderal KC Gunawardena didampingi Wakil Komandan Sektor Timur Kolonel Kav Yontanabey meninjau Pos Prajurit TNI yang tergabung dalam Kontingen Garuda misi PBB di Lebanon. Kedatangan Jenderal asal Srilanka beserta rombongan disambut oleh Dansatgas Indobatt Kontingen Garuda XXIII-I/Unifil Letkol Inf Andreas Nanang Dwi Prasetyo, S.I.P., di Markas Indobatt UN Posn 7-1 Adshit Al-Qusayr, Lebanon Selatan, Sabtu (31/10/2015).

Selanjutnya, Komandan Divisi Infanteri (Divif) 58 Vijayababu Srilanka beserta rombongan meninjau Pos-Pos Kontingen Garuda di Lebanon Selatan, diantaranya Pos Kontingen Garuda Panorama Point, TP 37 dan sepanjang Blue Line area Markas Indobatt yang letaknya di perbatasan antara dua negara Lebanon dengan Israel.

Menurut Jenderal KC Gunawardena, tujuan kunjungan kali ini selain untuk mendapatkan informasi mengenai perbatasan Lebanon-Israel juga untuk memberikan informasi kepada prajurit Srilanka yang akan disiapkan untuk menggantikan kontingen Srilanka yang sekarang bertugas di Lebanon serta memberikan dorongan moril kepada prajuritnya dalam melaksanakan tugas di Lebanon.

“Sebagai seorang pimpinan, saya harus turun ke lapangan, dengan mengunjungi para prajurit yang bertugas dan mengetahui secara langsung bagaimana para prajurit perdamaian dunia ini bertugas apalagi seperti kontingen dari Indonesia yang diberikan kehormatan dan kepercayaan dari PBB untuk menjaga perbatasan langsung antara Israel dan Lebanon, dan diharapkan dapat memberi dorongan moril dan semangat bagi pasukan perdamaian dunia asal Srilanka dalam melaksanakan tugasnya”, ujar Jenderal Gunawardena.

“Kami juga harus mengetahui kendala-kendala apa saja yang dihadapi dilapangan, agar nantinya dapat mengetahui dan mencari solusi pemecahan permasalahan apabila suatu saat nanti kami diberikan kehormatan dan dipercaya oleh PBB menjaga perbatasan seperti Kontingen Indonesia mampu melaksanakan tugas dengan optimal”, pungkas Komandan Divif 58 Srilanka.

Sebelum kembali ke Unifil Head Quarter di Naqoura, Mayor Jenderal KC Gunawardena mengucapkan rasa terima kasih kepada seluruh jajaran Kontingen Garuda dan Wakil Komandan Sektor Timur Unifil yang memberikan wawasan sangat bermanfaat bagi dirinya dan negaranya.

Perwira Penerangan Konga XXIII-I/Unifil
Kapten Laut (KH) Ahmad Suberlian, S.H.

Kontingen Garuda Terima Penghargaan PBB

FOTO: DOK.Penerangan Kontingen Garuda di Lebanon

Dua hal yang menjadikan kekaguman dan sorak sorai tepuk tangan penonton adalah pada saat seorang Wanita TNI mampu melumpuhkan dua orang musuh sekaligus dengan kemampuan beladiri militernya serta seorang Wanita TNI mampu mematahkan besi dragon. 

Acara selanjutnya adalah Kolone Senapan yang menampilkan gerakan-gerakan indah dalam ketrampilan menggunakan senapan laras panjang, dilanjutkan kesenian Reog Ponorogo, Tari Jaipong, Tari Tradisional perang Suku Papua, dan Tari Maumere.

Hal yang paling berkesan dan menjadikan acara Medal Parade selalu ditunggu-tunggu oleh seluruh personel Unifil adalah interaksi tamu undangan dengan para pengisi acara melalui tarian bersama saat di penghujung acara yaitu Tari Maumere. 

Wakil Panglima Unifil / Deputy Force Commander Brigjen Sandeep Singh Bajaj, Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh (LBBP) RI untuk Lebanon Achmad Chozin Chumaidy, Komandan Unifil Sektor Timur / Sector East CO  Brigjen Conde de Arjona, Komandan Kontingen Garuda Unifil tahun 2014-2015 Kolonel Inf Danni Koswara beserta para Komandan Satgas di jajaran Kontingen Garuda, COS MTF Kolonel Laut (P) Dato Rusman Sutan dan DCO Sector East Kolonel Kav Yotanabey A.M, para Komandan Kotingen negara-negara yang bertugas di Lebanon Garuda beserta seluruh prajurit Kontingen Garuda Unifil tahun 2014-2015 turut larut dalam kegembiraan dan keceriaan tarian tradisional Flores tersebut. Kegiatan diakhiri Yel-Yel prajurit Kontingen Garuda.

Selesai rangkaian demonstrasi, kegiatan dilanjutkan dengan ramah tamah yang dilaksanakan di Rub Hall Markas Batalyon Mekanis TNI Kontingen Garuda XXIII-I/Unifil UN Posn 7-1 Adshit Al Qusayr, sambil menikmati jamuan makan siang yang menyajikan makanan khas nusantara. Untuk memeriahkan acara, para prajurit Kontingen Garuda Unifil tahun 2014-2015 menunjukkan kebolehannya dalam menampilkan Band dengan lagu-lagu yang sangat menghibur sampai dengan acara penutup.

Kegiatan Medal Parade prajurit Kontingen Garuda Unifil tahun 2014-2015 merupakan kegiatan bersejarah dan sebagai motivas bagi para prajurit TNI yang saat ini bertugas di Lebanon.(fri/jpnn)
jpnn 

Alasan Pembagian Grup Piala Jenderal Sudirman Belum Ditetapkan

Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo. Foto: dok.JPNN
Rencananya, laga perdana turnamen Piala Jenderal Sudirman akan digelar pada 14 November mendatang. Meski begitu, pihak panitia belum juga merilis jadwal serta pembagian grup dari turnamen untuk memperingati hari ulang tahun Tentara Nasional Indonesia (TNI) itu.

Ketua pelaksana turnamen, Hasani Abdulgani mengatakan, bahwa pembagian grup turnamen tersebut sejatinya sudah dilakukan. Hanya saja, mereka belum bisa mempublikasikan pembagian grup itu lantaran masih menunggu persutejuan dari Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo sebagai penanggung jawab tertinggi turnamen tersebut.

’’Semua sudah beres, begitu juga dengan pembagian grup. Namun, kami harus meminta pendapat Panglima TNI dulu sebelum mempublikasikannya,” tegas Gatot.

’’Kalau ini Piala Presiden, saya mungkin bisa langsung mengumumkannya. Tapi, di turnamen ini, ada pemegang kekuasaan tertinggi,” tambahnya.

Meski Hasani masih mencoba tertutup, namun sudah beredar pembagian grup dari turnamen yang akan digelar di Surabaya, Malang – Jawa Timur serta Gianyar-Bali itu. Dari total 15 tim yang akan berpartisipasi, di grup Surabaya ada  Surabaya United sebagai tuan rumah, bersama Persib Bandung, Persiba Balikpapan, PSM Makassar dan Mitra Kutai Kartanegara.

Sementara di Malang, selain Arema Cronus, ada Gresik United, PBR, Persija Jakarta dan PS TNI. Kelima tim tersebut akan bertarung di Stadion Kanjuruhan Malang. Sementara di Gianyar- Bali, ada Bali United Pusam FC, Persela Lamongan, Persipura Jayapura, Pusamania Borneo FC dan Sriwijaya FC.

Terkait beredarnya pembagian grup tersebut, Hasani tidak membantah, namun juga tidak mengiyakan. Namun, CEO Mahaka Sports and Entertainment itu mengatakan bahwa pembagian grup tersebut masih sebatas rumor.

’’Dan itu bukan dari kami. Kami baru akan mengumumkan semuanya secara resmi pada pekan depan,” ucapnya.  (dik/ko)
 jpnn

DPR Dukung Bangun Pangkalan Militer di Biak, Papua

Sebuah kapal memberikan garis pembatas antarkapal perang negara pada KRI Banda Aceh-593

Keberadaan pangkalan militer Indonesia di Kabupaten Biak perlu ditingkatkan dan diperbesar. Keberadaan pangkalan militer tersebut dapat mengantisipasi terjadinya gangguan keamanan di kawasan Indonesia Timur.

“Saya mendukung militer Indonesia membangun pangkalan yang lebih besar untuk menjaga wilayah NKRI. Kalau kita bisa melihat potensi Asia Pasific ini lebih baik, maka kita akan memobilisir persenjataan kita disini, maka wibawa Pasific bisa didapatkan ,” kata Wakil Ketua DPR RI, Fahri Hamzah saat melakukan kunjungan kerja ke Biak Numfor, Papua, Sabtu.

Pembangunan pangkalan militer yang lebih besar tentunya juga untuk mengingatkan Amerika Serikat dan sekutunya.

“Pasti itu (untuk mengingatkan). Amerika Serikat akan tahu diri siapa yang akan bermain dan dominan di kawasan kita,” kata dia.

Ia menyebutkan, negara-negara yang berada di kawasan Asia Pasific sepert Fiji, Solomon, Vanuatu mungkin sudah memiliki hubungan dengan AS.

 “Tapi dengan membangun Pangkalan Militer di Biak, maka kita memberikan sinyal kepada mreka dan juga pebisnis bahwa Indonesia Timur aman untuk berinvestasi,” kata politisi PKS itu.


Selain itu, ia juga mengusulkan kepada TNI untuk menggelar latihan militer di Biak meskipun secara akomodasi akan sulit.

“Saya mengusulkan misalnya latihan militer. Kalau kita tarik latihan militer ke timur, itu kan lebih positif Memang kita punya kawasan vital seperti Jakarta yang ada di pulau Jawa, tapi kalau kita bicara latihan, kita tidak bisa latihan di wilayah barat, tapi daerah yang tidak banyak penduduk dan lahannya luas. saya juga usulkan kepada HUT TNI di Biak, Papua,” katanya.

BNPB Kembali Tabur Garam Untuk Hujan Buatan

Teknologi Modifikasi Cuaca Petugas menarik konsul garam usai melakukan Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) di Lapangan Udara Palembang, Sumsel, Kamis (6/11). Hercules milik TNI AU yang diperbantukan untuk melakukan penyemaian awan atau hujan buatan langsung menebarkan empat ton garam di beberapa titik penyebab kabut asap terutama Ogan Komering Ilir Sumsel. (ANTARA FOTO/Feny Selly)

Badan Nasional Penanggulangan Bencana kembali menaburkan garam untuk mengintensifkan operasi hujan buatan di wilayah kebakaran hutan dan lahan.

"Sebanyak 284,9 ton garam ditaburkan untuk hujan buatan," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho di Jakarta, Sabtu.

Dia menambahkan sesuai dengan prediksi BMKG bahwa 26 hingga 31 Oktober 2015 intensitas hujan dan awan-awan potensial mulai meningkat di Sumatera dan Kalimantan.

"Untuk mempercepat dan meningkatkan intensitas hujan, Pemerintah mengintensifkan operasi hujan buatan," katanya.

Presiden Joko Widodo, kata dia, telah memerintahkan operasi hujan buatan terus ditingkatkan.

"Khususnya disaat banyak awan seperti sekarang ini," katanya.

Pemerintah, kata dia, berharap pertumbuhan awan terus meningkat di wilayah Sumatera dan Kalimantan guna mengoptimalkan upaya pemadaman.

Sementara itu, berdasarkan pantauan Satelit Himawari diketahui bahwa sebaran asap di Indonesia semakin menipis. "Termasuk di wilayah Papua," katanya.

Citra satelit tersebut, kata dia, berdasarkan informasi dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG).

Laporan mengenai perkembangan kebakaran hutan dan lahan tersebut, tambah dia, telah dilaporkan kepada Presiden Joko Widodo.

"BNPB sudah melaporkan setiap perkembangan terbaru terkait kebakaran hutan dan lahan serta kabut asap kepada presiden," katanya.