Sunday 15 November 2015

Curhat KSAL Soal Alutsista

Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Ade Supandi

Di usianya yang ke-70, Korps Marinir TNI Angkatan Laut belum memiliki perlengkapan Alat Utama Sistem Pertahanan (Alutsista) yang diperbaharui. Rata-rata perlengkapan Alutsista yang dimiliki Korps Marinir TNI AL diproduksi 1960-an.

Menurut Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Ade Supandi, di usianya ke-70 tahun, Korps Marinir harus makin tegas dan matang kendati pembaharuan Alutsista baru akan dilakukan pada 2024.

“Dari sisi pemenuhan kekuatan Alutsista sejalan dengan usia Korps Marinir, kita masih memiliki Alutsista produksi era 1960-an. Tapi sudah dimasukkan ke rencana anggaran, tahun 2024 kembali Alutsista diperbaharui sesusai requirement,” kata Ade di Lapangan Apel Ksatrian Marinir Hartono, Cilandak, Jakarta Selatan, Minggu (15/11/2015).

Ade berharap, atraksi persenjataan yang disajikan dalam upacara militer kali ini dapat menjadi inspirasi bagi terpenuhinya kualitas Alutsista yang lebih baik ke depan.

“Paling tidak bisa memberikan inspirasi bahwa tiap-tiap fungsi bisa memenuhi Alutsista. Karena operasi amfibi Korps Marinir juga tergantung pada Alutsista,” lanjut dia.

Ade menambahkan, Marinir adalah pasukan pendarat di tubuh TNI AL, sehingga harus memiliki kompetensi amfibi dan kekuatan proyeksi dari laut ke darat. Terlebih Korps Marinir kerap ditugaskan untuk melakukan pengamanan di wilayah perbatasan di Indonesia.

“Kita sudah memiliki operasi TNI salah satunya pengamanan perbatasan, bagian dari operasi pengaman perbatasan,” kata Ade.

Selain menggelar upacara militer untuk memperingati hari jadi Korps Marinir TNI AL yang ke-70, turut pula diberikan penghargaan kepada sejumlah pihak yang mendukung gerakan “Save Our Litorary Life”, yakni gerakan penanaman bibit terumbu karang di 51 lokasi seluruh Indonesia. Berbagai kegiatan sosial juga digelar, tak hanya di Ibu Kota tetapi berbagai wilayah nusantara.

Saat Saat Terakhir Bung Karno Terusir Dari Istanah Negara

Saat Bung Karno terusir dari Istana

“Jadikan deritaku ini sebagai kesaksian, bahwa kekuasaan seorang presiden sekalipun ada batasnya. Karena kekuasaan yang langgeng hanyalah kekuasaan rakyat. Dan di atas segalanya adalah kekuasaan Tuhan Yang Maha Esa.” (Soekarno, 1967).

Tak lama setelah mosi tidak percaya parlemen bentukan Nasution di tahun 1967 dam MPRS menunjuk Suharto sebagai Presiden RI, Bung Karno menerima surat untuk segera meninggalkan Istana dalam waktu 2 X 24 Jam.
Bung Karno tidak diberi waktu untuk menginventarisir barang-barang pribadinya. Wajah-wajah tentara yang mengusir Bung Karno tidak bersahabat lagi.

“Bapak harus cepat meninggalkan Istana ini dalam waktu dua hari dari sekarang !”. Bung Karno pergi ke ruang makan dan melihat Guruh sedang membaca sesuatu di ruang itu.

“Mana kakak-kakakmu…” kata Bung Karno. Guruh menoleh ke arah Bapaknya dan berkata “Mereka pergi ke rumah Ibu”. Rumah Ibu yang dimaksud adalah rumah Fatmawati di Jalan Sriwijaya, Kebayoran Baru.

Bung Karno berkata lagi, “Mas Guruh, Bapak tidak boleh lagi tinggal di Istana ini lagi, kamu persiapkan barang-barangmu, jangan kamu ambil lukisan atau hal lain, itu punya negara”, Kata Bung Karno.
Bung Karno lalu melangkah ke arah ruang tamu Istana, di sana ia mengumpulkan semua ajudan-ajudannya yang setia. Beberapa ajudannya sudah tidak kelihatan karena para ajudan bung karno sudah ditangkapi karena diduga terlibat Gestapu.

“Aku sudah tidak boleh tinggal di Istana ini lagi, kalian jangan mengambil apapun, Lukisan-lukisan itu, Souvenir dan macam-macam barang. Itu milik negara. Semua ajudan menangis saat tahu Bung Karno mau pergi.

“Kenapa bapak tidak melawan, kenapa dari dulu bapak tidak melawan…?” Salah satu ajudan separuh berteriak memprotes tindakan diam Bung Karno.

“Kalian tau apa, kalau saya melawan nanti perang saudara, perang saudara itu sulit jikalau perang dengan Belanda jelas hidungnya beda dengan hidung kita. Perang dengan bangsa sendiri tidak, wajahnya sama dengan wajahmu… keluarganya sama dengan keluargamu, lebih baik saya yang robek dan hancur daripada bangsa saya harus perang saudara”. tegas bung Karno kepada ajudannya.
Tiba-tiba beberapa orang dari dapur berlarian saat mendengar Bung Karno mau meninggalkan Istana.
“Pak kami memang tidak ada anggaran untuk masak, tapi kami tidak enak bila bapak pergi, belum makan.

Biarlah kami patungan dari uang kami untuk masak agak enak dari biasanya”. Bung Karno tertawa “Ah.., sudahlah sayur lodeh basi tiga itu malah enak, kalian masak sayur lodeh saja. Aku ini perlunya apa…?”

Di hari kedua saat Bung Karno sedang membenahi baju-bajunya datang perwira suruhan Orde Baru. “Pak, Bapak harus segera meninggalkan tempat ini”. Beberapa tentara sudah memasuki ruangan tamu dan menyebar sampai ke ruang makan.  Mereka juga berdiri di depan Bung Karno dengan senapan terhunus.

Bung Karno segera mencari koran bekas di pojok kamar, dalam pikiran Bung Karno yang ia takutkan adalah bendera pusaka akan diambil oleh tentara.

Lalu dengan cepat Bung Karno membungkus bendera pusaka dengan koran bekas, ia masukkan ke dalam kaos oblong, Bung Karno berdiri sebentar menatap tentara-tentara itu, namun beberapa perwira mendorong tubuh Bung Karno untuk keluar kamar.

Sesaat ia melihat wajah Ajudannya Maulwi Saelan (pengawal terakhir bung Karno) dan Bung Karno menoleh ke arah Saelan.

“Aku pergi dulu” kata Bung Karno dengan terburu-buru. “Bapak tidak berpakaian rapih dulu, Pak” Saelan separuh berteriak.

Bung Karno hanya mengibaskan tangannya. Bung Karno langsung naik VW Kodok, satu-satunya mobil pribadi yang ia punya dan meminta sopir diantarkan ke Jalan Sriwijaya, rumah Ibu Fatmawati. Di rumah Fatmawati, Bung Karno hanya duduk seharian saja di pojokan halaman, matanya kosong. Ia meminta bendera pusaka dirawat hati-hati.

Bung Karno ketika telah terusir dari Istana

Bung Karno kerjanya hanya mengguntingi daun-daun di halaman. Kadang-kadang ia memegang dadanya yang sakit, ia sakit ginjal parah namun obat yang biasanya diberikan sudah tidak boleh diberikan. Sisa obat di Istana dibuangi.
Suatu saat Bung Karno mengajak ajudannya yang bernama Nitri gadis Bali untuk jalan-jalan. Saat melihat duku, Bung Karno kepengen duku tapi dia tidak punya uang.

“Aku pengen duku, …Tru, Sing Ngelah Pis, aku tidak punya uang” Nitri yang uangnya pas-pasan juga melihat ke dompetnya, ia merasa cukuplah buat beli duku sekilo.

Lalu Nitri mendatangi tukang duku dan berkata “Pak Bawadukunya ke orang yang ada di dalam mobil”.

Tukang duku itu berjalan dan mendekat ke arah Bung Karno. “Mau pilih mana, Pak manis-manis nih ” sahut tukang duku dengan logat betawi kental.Bung Karno dengan tersenyum senang berkata “coba kamu cari yang enak”. Tukang Duku itu mengernyitkan dahinya, ia merasa kenal dengan suara ini. (bersambung).

[Foto] Benteng Terbang Uni Soviet

Pada tahun 1930 tentara Uni Soviet atau Rusia terobsesi dengan gagasan untuk menciptakan pesawat besar yang bisa melintasi benua. Mereka menciptakan sebuah pesawat terbang super besar, tujuan utama untuk mengangkut pasukan perang dan logistik kemedan pertempuran denganjumlah besar, dibentuklah rancangan pesawat super besar yang dinamakan K7 Kalinin Dirancang oleh Konstantin Kalinin.


K7 merupakan pesawat terbang eksperimental berat yang dirancang dan diuji di Uni Soviet pada awal 1930.


Mirip seperti benteng besar yang bisa terbang lengkap dengan menara senapan mesin. K-7 dirancang sebagai pesawat sipil dan militer serbaguna.


Badan pesawat itu dilas dari chrome molybdenum baja. Dengan 6 mesin di sayap terdepan, K7 termasuk Pesawat terbesar bersama B-52  saat itu. The K-7 pertama kali terbang pada tanggal 11 Agustus 1933. Penerbangan pertama sangat singkat menunjukkan ketidakstabilan dan getaran serius yang disebabkan  oleh beresonansi badan pesawat dengan frekuensi mesin.



Sumper bomber K7 berhasil melakukan uji terbang sebanyak 6 kali. tanggal 21 November 1933 pernah mengalamai kecelakaan dan menewaskan 14 orang, ada juga spekulasi adanya sabotase karena masalah politik. Pada tahun 1938 Kalinin dieksekusi sebagai musuh negara selama pembersihan Stalinis.


K-7 adalah sayap elips raksasa airfoil sangat tebal (rentang 53m, luas 452m2) dengan dua booming segitiga bagian ekor, Sayap lurus (lebar 6m, panjang 10m, tinggi 2.33M) memiliki ruang untuk payload dan orang-orang. Konsol elips dengan 14 tangki bahan bakar yang melekat pada centroplane tersebut. pesawatterbang K7 tetap adalah proyek rahasia militer uni soviet.


Sebuah pemikiran besar dari orang orang dimasa lalu yang minim dukungan alat dan teknologi, yang terkadang juga belum terpikirkan oleh banyak orang termasuk zaman sekarang yang seharusnya lebih banyak penemuan hebat karena lebih mudah dengan bantuan technology yang sudah
ada saat ini.



Berbagai Sumber

Ratusan Tank Meriahkan HUT 70 Tahun Korps Marinir

HUT 70 Korps Marinir diikuti 2 ribu prajurit

Korps Marinir memperingati hari jadinya yang ke-70 di Markas Korps Marinir, Cilandak, Jakarta Selatan, Minggu, 15 November 2015. (VIVA/Foe Peace)
 
Korps Marinir TNI Angkatan Laut merayakan hari jadinya yang ke-70 di Lapangan Apel Ksatrian Marinir Hartono Cilandak, Jakarta Selatan, Minggu, 15 November 2015.

HUT ke-70 Marinir ini mengambil tema "Kuat Bersama Rakyat, Berkarakter Maritim". Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Ade Supandi bertindak sebagai inspektur upacara dalam acara tersebut.

Kepala Pusat Komando Pengendalian Angkatan Laut (Kapuskodal) Letkol (Mar) David mengatakan, sebanyak dua ribu pasukan diturunkan dalam upacara tersebut.


Sejumlah atraksi disuguhkan untuk memeriahkan HUT Korps Marinir ke-70, di antaranya terjun payung (free fall) oleh 70 penerjun TNI dan Polri, demo serangan kilat, wushu dan mixed martial art serta kolone senapan Marinir junior yang melibatkan anak-anak.


"Ada sekitar dua ribu pasukan. Tanknya banyak sekali, kalau dihitung sama di luar bisa ratusan jumlahnya," kata Letkol David.

Pantauan VIVA.co.id, selain parade dan atraksi prajurit, Korps Marinir juga menampilkan sejumlah alat utama sistem persenjataan (alutsista) yang mereka gunakan. Dalam acara tersebut, Korps Marinir melibatkan anak-anak dalam salah satu atraksi.

"Ya ingin lebih surprise lagi kalau anak-anak yang bermain. Mereka dilatih teknis-teknisnya biar aman, kalau dari jauh memang tidak aman tapi sebetulnya dia tahu teknisnya supaya aman."
Peringatan HUT ke-70 Korps Marinir juga diadakan pengobatan gratis, donor darah, Marines Base Open Day, Kirab Prajurit dan Kendaraan Tempur Marinir. Bahkan, salah satu grup band ternama Slank akan ikut memeriahkan acara tersebut. Slank dipilih karena partisipasinya dalam kegiatan Korps Marinir terkait penanaman terumbu karang, di sejumlah pesisir pantai di Indonesia beberapa waktu lalu. (mus)
Viva 

Kopassus Ajak Mahasiswa Ekspedisi NKRI Papua Barat 2016

Tim Ekspedisi Komando Pasukan Khusus (Kopassus) mengajak Mahasiswa Sorong untuk menjadi peserta Ekspedisi NKRI Koridor Papua Barat 2016.

Tim Ekspedisi Komando Pasukan Khusus (Kopassus) mengajak Mahasiswa Sorong untuk menjadi peserta Ekspedisi NKRI Koridor Papua Barat 2016.

Hal tersebut disampaikan Kepala Bagian Operasi Ekspedisi NKRI Koridor Papua Barat 2016 Letkol Inf Rachmad PS, pada pelaksanaa sosialisasi Ekspedisi NKRI Koridor Papua Barat 2016 di Aula Kodim 1704/Sorong, Papua Barat, Sabtu (14/11/2015).

"Ekspedisi NKRI ini merupakan kolaborasi antara TNI AD,TNI AL,TNI AU ,Polri, Pemerintah Pusat dan pemerintah daerah, Perguruan Tinggi ,Mahasiswa dan seluruh elemen masyarakat dibawah koordinator Kementerian Pembangunan Manusia dan Kebudayaan," kata Rachmad.

Dia berharap mahasiswa Papua banyak yang ikut terlibat sebagai peserta ekspedisi NKRI 2016,karena ekspedisi ini selain sebagai silaturahmi nasional juga memberikan manfaat bagi mahasiswa dan kontribusi kepada pemerintah daerahnya.

Ekspedisi yang mengusung tema 'Peduli dan lestarikan alam Indonesia' bertujuan mendata dan memetakan semua potensi sumber daya alam dan sumber Daya manusia, mendorong peningkatan kesejahteraan sosial, menumbuhkan rasa cinta tanah air dan meningkatkan pertahanan keamanan nasional.

Ekspedisi NKRI Koridor Papua Barat 2016 dibuka untuk umum baik Mahasiswa maupun masyarakat umum sesuai dengan persyaratan yang telah ditentukan. Informasi pendaftaran dapat dilihat di website Ekspedisi NKRI www.ekspedisinkri.com , twitter @ekspedinkri atau kepada staf Posko Utama Ekspedisi NKRI : Kapten inf Fiktor 0813222244092, Pelda Ary Nugroho 081389028902, serka Aliki 081383367052.

[Dunia] Assad Sudah Peringatkan Jangan Ternak Terorisme, Perancis Tak Menggubrisnya


Bashar al Assad berkali-kali memperingatkan Barat jangan mendukung Teroris dalam hal apapun.

Mohon maaf jika tulisan saya kali ini memakai bahasa yang cenderung keras bahkan "vulgar" dengan apa yang terjadi di Perancis kemarin. Biar dunia tahu bahwa aksi terorisme yang terjadi kemarin bukanlah spontanitas, melainkan karena terorisme ini sudah dibesarkan oleh Rezim Francois Hollande sendiri, dan sialnya kali ini ia mesti kena batunya.

Kali ini saya tidak akan main-main dan saya akan menyebut para teroris berjubah agama ini sebagai 'anjing gila', terserah anda suka atau tidak. Tulisan ini sudah saya posting di akun facebook saya Ahmed Zain Oul Mottaqin kemarin dan mendapat antusiasme besar. Dalam waktu 14 jam terakhir tulisan tersebut sudah dishare 588 kali dan di-like 1.343 orang. Berikut paparan saya:

PERANCIS, ASSAD SUDAH PERINGATKAN JANGAN TERNAK ANJING GILA, KAU TAK MENGGUBRISNYA!

Karma. Anda tahu apa itu karma? Karma itu apa yang terjadi di Perancis kemarin.

Insiden terorisme di sebuah Hall konser di Timur Paris, ratusan tewas. Presiden Perancis Francois Hollande menyatakan setidaknya 127 warga sipil tewas dan puluhan disandera. Apa belum pernah ada yang memperingatkan kalian soal ini?

Dialah Bashar al Assad, Presiden Suriah yang hendak kalian gulingkan itu. Ia sudah berkali-kali memperingatkan agar dunia tidak mensponsori para teroris asing yang "berjihad" di negaranya. Eropa tidak menggubrisnya ketika pada 28 November 2014 ia berkata:

"Prosentase terbesar dari para teroris Eropa yang datang ke negeri kami berasal dari Perancis. Dan kalian punya beberapa insiden terorisme di Perancis. Terorisme di Eropa tidak lagi tertidur, mereka telah dibangkitkan (oleh pemerintahnya sendiri)."

Assad sudah berkali-kali memperingatkan bahwa ribuan teroris asal Eropa yang "berjihad" di Suriah dan mendapat sokongan dari Rezim-rezim NATO itu suatu saat akan pulang dan membuat ulah di negaranya masing-masing.

Masih ingat kan pada 20 Januari 2014 Assad berkata: "Negara-negara Barat telah kehilangan kredibilitasnya. Mereka telah menjual prinsip-prinsip mereka demi kepentingan semata. Saya tidak mempercayai Eropa, khususnya Perancis, kecuali ia mengubah kebijakan luar negerinya." Masih ingat kan saat Assad mengatakan ini? "Kami telah menyeru Barat agar mereka tidak menyokong Terorisme (di negeri kami) dan memberikannya perlindungan politik. Karena ini pasti akan berdampak pada negara kalian dan rakyat kalian sendiri. Mereka tidak mendengarkan kami."

Eropa mengetahui industri Takfirisme dan Radikalisme itu sangat potensial. Demi menggulingkan Rezim Assad, NATO bersama USA dan Rezim-rezim Teluk menyirami bibit itu, menghabiskan Milyaran dollar untuk membesarkannya, menyokongnya, mempersenjatainya dan menyediakan kamp-kamp pelatihan untuknya di Jordania, Turki, Qatar dll lalu melepasnya di Suriah guna menggulingkan Rezim.

Tapi mereka lupa satu hal! Resiko beternak anjing gila, sang majikan pun bisa kena gigitannya. Karena hakikatnya anjing gila hanya tahu mengamuk. Para monster ini menganggap kafir, thoghut dan layak mati semua orang yang tak sejalan, meski terhadap tangan yang selama ini memberinya makan sekalipun.

Siapa yang menyuruh kalian memelihara teroris? Bukankah Assad sudah memperingatkan kalian dengan kalimat berikut: "Terorisme bukanlah sebuah kartu yang bisa anda mainkan dan anda masukan kembali ke dalam kantong. Seperti kalajengking, ia akan menyengat setiap saat."

Masih ingat kah anda saat Assad mengatakan ini? "Barat telah menghabiskan 10 tahun untuk memerangi Terorisme. Mereka telah membunuh jutaan manusia dengan dalih ini. Dan kini mereka menyokong para teroris yang sama di Suriah. Dan kini aku yang jadi penjahatnya?"

Saya tanya sekali lagi, siapa yang menyuruh kalian beternak teroris? Bukankah Assad sudah berkali-kali memperingatkan kalian!

Assad juga pernah berkata: "Barat telah bersepakat dengan para teroris dengan cara yang paling munafik. Mereka menyebutnya Terorisme jika aksi tersebut menghantam mereka, namun menyebutnya Revolusi, Pembebasan, Demokrasi dan HAM jika itu menghantam kami (Suriah)."

Apa yang ingin kalian katakan sekarang wahai Hipokrit? Dengarkan! sekali lagi dengarkan wahai Rezim-rezim yang menghabiskan uangnya di jalan setan, apa yang lagi-lagi pernah dikatakan Pemimpin Syam ini.

"Para teroris hanya memiliki satu pesan. Yang mana dari ideologi gelap yang mereka bawa, bagi mereka semua siapapun yang tidak berpikir seperti mereka tidak layak untuk hidup."

Jangan menangis! Terlambat untuk menangis. Assad sudah 4,5 tahun menghadapi puluhan ribu teroris bersenjata binaan kalian dan sampai hari ini ia tetap tegar. Sedangkan kalian baru menghadapi beberapa teroris yang kalian biayai sendiri sudah kelabakan.

Jangan sampai setelah ini kalian kembali menyalahkan Rusia (seperti yang biasanya NATO lakukan) dengan berkata "Gara-gara Rusia mengamuk di Suriah, akhirnya para teroris binaan kami kabur pulang kampung ke Eropa dan membuat ulah."

Siapa suruh ternak anjing gila?


[Dunia] Senjata Perang Jepang Bergulat dengan Sejarah

Pesawat generasi kelima buatan Jepang

Setelah 70 tahun berakhirnya Perang Dunia II, berbicara tentang segala jenis ekspansi militer masih sangat sensitif di Jepang.

Seperti apa yang dikatakan Akifumi Arai, Presiden Trading Company Tamagawa di Nagano yang relatif kecil memasok sensor dan giroskop untuk memandu torpedo dan rudal pasukan pertahanan diri Jepang. Selama beberapa dekade, perusahaannya hanya memiliki segelintir pelanggan yang berhubungan dengan pertahanan, terbatas pada pasar Jepang dan pemain utamanya, seperti Mitsubishi dan Fuji Heavy Industries.

Sekarang, dengan pelonggaran aturan soal pertahanan – bagian dari upaya Perdana Menteri Shinzo Abe yang lebih luas untuk meninggalkan sejarah kelam Jepang dan kembali menjadi negara yang “normal” – perusahaan Jepang pembuat peralatan militer memiliki kesempatan untuk menjual produknya ke luar negeri.

Tapi apa yang seharusnya menjadi peluang bisnis yang baik tetap rumit di negara yang masih dihantui perang tersebut. “Senjata bukan untuk menyerang negara lain tetapi untuk melawan (jika diserang),” kata Arai.

Tamagawa punya yang mulai di industri pertahanan dengan membuat indikator bahan bakar untuk pesawat tempur, tapi bisnis ini menjadi kering ketika Jepang dilarang oleh Amerika membangun dari pesawat militer setelah Perang Dunia II.

Tujuh puluh tahun kemudian, prospek penjualan peralatan militer kembali menjadi dilema Jepang. Pejabat di perusahaan pertahanan besar enggan untuk bahkan membahas prospek memperluas ekspor pertahanan mereka dan hanya mengatakan mereka akan melakukannya jika pemerintah meminta.
Perubahan datang sebagai bagian dari dorongan yang lebih luas dari Abe, seorang konservatif yang telah mencoba untuk menjauhkan Jepang dari warisan agresi masa perang, sering membuat marah tetangga dan mantan korban dari Korea dan China.

Abe telah mengusulkan menafsirkan konstitusi pasifis Jepang untuk mengizinkan militer negara itu, secara resmi dikenal sebagai pasukan pertahanan diri, untuk mengirim bantuan ke negara sekutu yang diserang. Dia juga telah mencabut larangan ekspor pertahanan, meskipun pemerintah mengatakan Jepang akan terus mematuhi program yang telah diambil sampai saat ini sebagai negara yang cinta damai.

Kedua perubahan yang sangat kontroversial di negara di mana pasifisme telah menjadi posisi default. Ketika relaksasi pada penjualan pertahanan diumumkan April 2014 lalu, 77 persen orang yang disurvei oleh surat kabar Asahi Shimbun mengatakan mereka menentang perubahan, sementara hanya 17 persen mendukungnya.

Kementerian Pertahanan mengatakan perubahan dipandu oleh tiga prinsip. Pertama, pemerintah akan melarang penjualan yang melanggar perjanjian atau sanksi internasional, mengesampingkan ekspor ke Korea Utara dan Iran secara khusus, dan ke negara-negara yang terlibat dalam konflik.

Kedua, kementerian akan melakukan penjualan peralatan perang yang akan mendukung perdamaian dunia dan keamanan Jepang. Dan akhirnya, ia akan menjual hanya untuk negara-negara yang dapat tetap mengontrol teknologi, berusaha untuk membatasi transfer ke pihak ketiga.

“Tujuan utamanya adalah untuk tidak membawa lebih banyak pendapatan atau menjual senjata kami, tetapi untuk memberikan kontribusi bagi perdamaian dan keamanan internasional,” kata Masanori Kegoya divisi kebijakan peralatan Kementerian Pertahanan. “Posisi mendasar adalah bahwa Jepang harus tetap sebagai bangsa yang cinta damai yang tidak menimbulkan konflik.”

JEPANG LANGSUNG MEMBUKA PASAR

Kapal selam Jepang

Pemerintah Jepang telah menyetujui menjual giroskop yang akan digunakan dalam rudal pencegat Patriot AS diproduksi dan telah meluncurkan program penelitian dengan Inggris pada teknologi rudal udara-ke-udara untuk jet tempur.

Sekarang dalam pembicaraan tentang menjual kapal selam kelas Soryu ke Australia. Negosiasi yang selama mana kapal selam akan dibangun. Namun negosiasi masih macet akrena Australia menginginkan kesepakatan 20 miliar Dollar Amerika itu dibuat di Australia sementara Mainichi Shimbun, sebuah surat kabar Jepang, melaporkan bahwa Tokyo telah mengusulkan membangun bersama-sama.

Para pejabat Amerika mendukung gagasan Australia membeli kapal selam Soryu Jepang, yang akan dilengkapi dengan sistem tempur AS, mengatakan akan membuat lebih mudah bagi militer AS jika sekutunya menggunakan peralatan yang sama.

Ada peningkatan koordinasi militer oleh Amerika Serikat, Australia dan Jepang dalam menghadapi kenaikan China.

“Australia adalah negara khusus bagi kita,” kata Kegoya. “Kami memiliki hubungan khusus dengan mereka dan AS, dan hubungan kerja sama trilateral yang lebih baik akan memberikan kontribusi besar terhadap keamanan kawasan Asia-Pasifik.”

Reuters baru-baru ini melaporkan bahwa Jepang berusaha untuk menjual P-1 pemburu kapal selam jet ke Inggris dalam sebuah kesepakatan yang bisa mencapai  1 miliar Dollar, meskipun belum keputusan yang telah dibuat.

Para pejabat Jepang juga telah bertemu dengan perwakilan dari perusahaan pertahanan Amerika, termasuk Lockheed Martin dan Boeing, dan telah berbicara tentang menjual pesawat amfibi ke India dan tank ke Turki.

“Bagi pemerintah Jepang, ini bukan hanya tentang penawaran ekspor,” kata Kegoya dari Departemen Pertahanan. “Ini memiliki banyak hubungannya dengan diplomasi luar negeri kita sehingga kita membuat kemajuan hanya secara bertahap.”

Untuk sebagian besar perusahaan yang terlibat dalam industri pertahanan, ini hanya akan berpengaruh pada sebagian kecil dari bisnis mereka secara keseluruhan. Untuk Mitsubishi Heavy Industries, misalnya, alutsista hanya 5 persen dari bisnis, dan selebihnya adalah produk-produk lain seperti AC dan kapal pesiar membuat sisanya.

Jadi sebenarnya perusahaan takut reaksi terhadap ekspor pertahanan yang akan mempengaruhi produk mereka yang lain.

Selama di Tamagawa, Arai merespons keadaan ini dengan sempurna, mengatakan ia “sangat gembira, tapi sangat gugup” tentang perubahan. “Saya sangat senang untuk memberikan senjata kami di seluruh dunia,” katanya. “Sayangnya, senjata ini akan digunakan untuk membunuh orang, dan aku benar-benar benci ini.”

Washington Post