Saturday 31 October 2015

Harapan Ilham Habibie Kepada Pemerintahan Jokowi

Ilham Habibie. ©2015 merdeka.com/muhammad luthfi rahman

Proyek pesawat terbang merupakan proyek strategis bagi satu negara, meski padat modal. Karena itu, proyek pesawat terbang membutuhkan dukungan semua pihak termasuk pemerintah.

Hal ini juga berlaku di proyek pesawat terbang mesin turbo propeller R-80 yang dirancang PT Regio Aviasi Indonesia, perusahaan milik keluarga BJ Habibie. Kabarnya proyek R-80 membutuhkan dana hingga US$ 700 juta, dengan harga jual per unit diperkirakan US$ 22 juta-25 juta.

Saat ini proyek pesawat R-80 masih dalam tahap pre-eliminary design alias desain tahap awal. Kata Ilham Habibie, Presiden Komisaris Regio Aviasi Indonesia, di fase ini perseroan belum menentukan komponen utama pesawat terbang, seperti mesin, kokpit, kaki pesawat, dan sistem pengendaliannya. Penentuan empat komponen utama itu akan dilakukan pada tahun depan (2016).

Menurut Ilham, proyek R-80 juga membutuhkan dukungan pemerintah Presiden Joko Widodo. Ini lima peran pemerintah yang diharapkannya:

  1. Pertama, pemerintah sebagai pemilik badan usaha milik negara (BUMN) yang bisa mendesain dan memproduksi pesawat, yakni PT Dirgantara Indonesia (DI).
  2. Kedua, pemerintah selaku regulator.
  3. Ketiga, pemerintah sebagai customer yang memiliki PT Garuda Indonesia Tbk dan Citilink. 
  4. Keempat, pemerintah sebagai tenaga pemasar/salesman atau ikut memasarkan.
  5. Kelima, pemerintah bisa menjadi pendukung, baik langsung atau tidak langsung di proyek ini. Misalnya, pemerintah mendanai PT DI menjadi mitra hingga menjadi pemegang saham. Caranya, sebagian pekerjaan dikerjakan oleh DI, tapi dengan dana dari Pemerintah.
Kalau diperhatikan, jika pabrikan Boeing menjual pesawat ke China, presiden Amerika Serikat ikut serta. Karena ini kebanggaan negara. Apalagi nilai pesawat terbang Boeing besar sekali. Contoh, pesawat Boeing 777 nilainya lebih dari US$ 200 juta per unit atau Airbus A380 di atas US$ 300 juta," kata Ilham Habibie saat wawancara khusus dengan merdeka.com belum lama ini.

"Jadi presiden di negara mana pun pasti akan selalu memperhatikan industri pesawat terbang. Sebab dia penghasil devisa dalam jumlah banyak. Sekaligus lambang negara, karena bisa mendemonstrasikan betapa canggih industri dan ekonominya, kata Ilham yang mengenyam ilmu pesawat terbang dari Technical University of Munich, Jerman.

Kopassus Borong Emas di Lomba Menembak

Kopassus juara menembak. ©2015 handout/Pen Kopassus

Tim Komando Pasukan Khusus (Kopassus) memborong emas dalam kejuaraan menembak bertajuk Lomba Tembak Piala Kasad TA 2015. Dalam pertandingan tersebut, Kopassus sukses menggondol 7 emas, 1 perak dan 4 perunggu.

Sukses dari pasukan yang dipimpin Danjen Kopassus Mayjen TNI M Herindra ini menyingkirkan rival terdekat mereka, yakni Divisi 1 Kostrad dengan 5 emas, 6 perak dan 2 perunggu dan juara tiga Divisi 2 Kostrad dengan 3 perak, 3 perunggu.

"Kemenangan ini jangan menjadikan kamu sombong, takabur atau lupa diri, tetapi kemenangan menjadi pemacu semangat agar ke depan pembinaan prestasi menembak khususnya di TNI AD akan lebih baik," pesan Herindra kepada anak buahnya saat menerima kedatangan Tim lomba tembak Kasad 2015 di Makopassus, dalam siaran pers yang diterima merdeka.com, Jumat (30/10). 


Kejuaraan ini digelar di Divisi I Kostrad, Cilodong, Jawa Barat. Lomba Tembak ini sebelumnya ditutup secara resmi oleh Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) Jenderal TNI Mulyono di Cilodong.

Sementara itu, Komandan latihan Tim Lomba Tembak Kopassus Letkol Inf Aulia Dwi Nasrulah mengaku bersyukur tim yang dipimpinnya mampu merebut kembali piala bergilir lomba tembak Kasad 2015.

"Saya sangat bersyukur bisa membawa tim lomba tembak Kopassus meraih juara umum, ini semua berkat kerja keras seluruh pelatih, pendukung dan atlet petembak sendiri yang penuh semangat dan pantang menyerah, serta doa dari seluruh warga Kopassus," ujar Nasrulah.

19 Fakta Indonesia Berada Dekat Pusat Perang Dunia

Asia Maritime Transparency Initiative, partners dari the Center for Strategic and International Studies, memaparkan sejumlah isu yang menyebabkan wilayah Laut China Selatan menjadi sumber konflik dan bisu memicuk perang dunia berikutnya, jika tidak ditangani dengan benar. Apa saja yang menyebabkan Laut China Selatan menjadi wilayah mendidih yang bisa setiap saat meledak :

1. Peta Politik

Wilayah IndoPasifik terdiri dari lebih dari 20 negara. Ini mencakup wilayah dari Rusia di Utara ke Australia dan Selandia Baru di Selatan, dan dari India di Barat ke Papua Nugini di Timur.


2. Populasi di Asia

Asia adalah wilayah yang hidup dan dinamis dengan 4,3 miliar penduduk 60% dari populasi global. China adalah negara yang paling padat penduduknya di wilayah ini dengan 1,4 miliar orang. India diproyeksikan untuk mengalahkan jumlah penduduk China dalam waktu sekitar 15 tahun, menjadi negara yang paling padat penduduknya di dunia dengan 1,5 miliar penduduk.


3. Rute Perdagangan dan Straits

Lebih dari setengah dari pelayaran komersial dunia melewati perairan wilayah IndoPasifik. Selat Malaka, khususnya, adalah salah satu jalur pelayaran paling penting di dunia.

Selat menghubungkan Samudra Hindia dan Pasifik dan membawa sekitar 25% dari semua barang yang diperdagangkan. Hal ini juga membawa sekitar 25% dari semua minyak yang bergerak melalui laut. Pada titik tersempit hanya selatan Singapura, Selat Malaka hanya 1,5 mil laut yang luas, membuatnya menjadi salah satu chokepoints strategis yang paling penting di dunia.


4. Laut Cina Selatan Arus dari LNG

Sepertiga dari gas alam cair di dunia melewati Selat Malaka dan ke Laut Cina Selatan, dengan sebagian besar berasal dari Teluk Persia. LNG juga mengalir ke wilayah dari Asia Tenggara dan Oseania. Banyak dari LNG impor ini terikat untuk Jepang dan Korea Selatan.

4

5. Sumber Daya Alam di Laut Cina Selatan

Laut Cina Selatan mengandung cadangan minyak yang telah terbukti dan kemungkinan berjumlah signifikan, dan negara-negara di kawasan itu sangat ingin untuk mengekstrak ini.
Terutama jumlah besar terletak pada ZEE dari Vietnam, Malaysia, dan Filipina. Laut Cina Timur juga rumah bagi ladang gas, tetapi sejauh mana cadangan tidak diketahui.

china5-1.png

6. Arus Perdagangan Asia

Selain menyediakan bagian untuk komoditas yang masuk, negara-negara dari Asia Maritime juga memiliki hubungan dagang sangat saling tergantung antara mereka sendiri.
China dan ASEAN (Asia Tenggara), Cina dan Jepang, dan Jepang dan ASEAN negara memiliki hubungan dagang yang kuat. Hubungan perdagangan ChinaASEAN sangat kuat.

chian6.png
 
7. TPP dan  Keanggotaan RCEP

Saat ini ada dua perjanjian perdagangan bebas dalam proses negosiasi di Asia Timur. Saat ini, Trans Pacific Partnership negosiasi mitra termasuk Australia, Brunei, Kanada, Chile, Jepang, Malaysia, Meksiko, Selandia Baru, Peru, Singapura, Amerika Serikat, dan Vietnam.

Kemitraan Ekonomi Komprehensif Regional negosiasi mitra termasuk Australia, Cina, India, Jepang, Korea, Selandia Baru, dan semua negara anggota ASEAN. Kedua perjanjian, dan fakta bahwa beberapa negara (Australia, Selandia Baru, Brunei, Jepang, Malaysia dan Singapura) adalah pihak kedua, menggambarkan saling ketergantungan ekonomi di wilayah yang padat.

7
 
8. Keanggotaan Multilateral

Ada banyak forum-forum multilateral di kawasan ini, dan negara-negara Asia bervariasi secara substansial dalam partisipasi mereka dalam organisasi ini. China, Jepang, Korea Selatan, dan Australia adalah negara yang paling partisipatif di wilayah ini dalam forum multinasional.

8


9. Konvensi PBB tentang Hukum Laut

Kebanyakan negara di Asia maritim telah menandatangani dan meratifikasi konvensi  PBB tahun 1982 tentang Hukum Laut. UNCLOS mendefinisikan hak dan tanggung jawab negara terhadap lautan di dunia, menetapkan pedoman penggunaan sumber daya alam, lingkungan, dan untuk urusan komersial. UNCLOS mulai berlaku pada tahun 1994.

Amerika Serikat tidak menandatangani perjanjian itu, meskipun berikut ketentuan sebagai hukum kebiasaan internasional.

9


10. Kontrol Teritorial

Fakta bahwa negara yang mengklaim wilayah tertentu tidak berarti bahwa ia mengendalikan wilayah itu. Beberapa negara memiliki kontrol fisik atas banyak pulau yang mereka klaim, sementara yang lainnya tidak.

Lima negara yang berbeda mengontrol beberapa fitur di Kepulauan Spratly, sementara hanya satu negara mengontrol Kepulauan Kuril, Liancourt Rocks, Kepulauan Senkaku, dan Kepulauan Paracel.


11. Zona Ekonomi Eksklusif

Di bawah Konvensi PBB tahun 1982 tentang Hukum Laut, negara pantai dapat mengklaim Zona Ekonomi Eksklusif” hingga 200 mil laut. Negara memiliki hak tunggal untuk ekstraksi sumber daya alam dalam ZEE mereka sendiri, tetapi juga harus memungkinkan untuk adanya lintas damai melalui zona ini, sesuai aturan UNCLOS. Karena kedekatan mereka, beberapa negara di Asia maritim mengklaim ZEE yang tumpang tindih.

Laut Cina Selatan adalah situs beberapa perselisihan ZEE yang sedang berlangsung antara tetangga. Lebih jauh ke utara, Jepang, China dan Korea Selatan juga memiliki sengketa batas ZEE. Di daerah berbayang kuning, namun, negara telah sepakat untuk bersama-sama menangkap ikan atau mengembangkan daerah meskipun sengketa ZEE sedang berlangsung.

10


12. The Nine-Dash Line

Satu klaim unik dari China, adalah The Nine-Dash Line , yang menggambarkan klaim Beijing di Laut Cina Selatan. Peta awalnya berisi 11 strip dan dikeluarkan oleh pemerintah China Nasionalis pada tahun 1947. Pemerintah Komunis mengadopsinya ketika mengambil alih kekuasaan pada tahun 1949, dan kemudian menghilangkan dua strip untuk memungkinkan China dan Vietnam menyelesaikan klaim mereka di Teluk Tonkin.

The Nine-Dash Liner meliputi mayoritas laut di Laut Cina Selatan, namun Beijing belum mengklarifikasi apakah itu klaim teritorial pada fitur dalam baris ini atau apakah itu menyatakan hak maritim juga. Pada tahun 2014, Beijing merilis peta baru yang menampilkan dash 10 tambahan di sebelah timur Taiwan. Karena The Nine-Dash Line mendahului munculnya UNCLOS dalam beberapa dekade, maka The Nine-Dash Line, tidak terkait dengan klaim ZEE.

12

13. Zona Identifikasi Pertahanan Udara (ADIZ)

Beberapa negara di Asia Maritime telah menyatakan Zona Identifikasi Pertahanan Udara / Air Defense Identification Zones (ADIZ) di wilayah ini, termasuk India, Cina, Jepang, Rusia, Korea Selatan, Korea Utara, dan Taiwan. Sebuah ADIZ merupakan daerah teridentifikasi wilayah udara yang memperluas luar batas nasional di mana pesawat sipil diminta untuk mengidentifikasi diri mereka dan dapat dikenakan intersepsi untuk keamanan nasional negara itu.

Tidak ada perjanjian internasional atau hukum yang mengatur penggunaan ADIZ: mereka adalah zona yang masing-masing negara membangun untuk keselamatan dan keamanan mereka sendiri. Amerika Serikat mendirikan ADIZ pertama tak lama setelah Perang Dunia II.

Meskipun ADIZ secara umum meningkatkan transparansi dan mengurangi resiko kecelakaan, beberapa negara di Asia Timur memiliki ADIZ tumpang tindih. ADIZ China di Laut Cina Timur  yang diumumkan pada 2013, juga mencakup dua wilayah yang disengketakan. Menurut Konvensi Penerbangan Sipil Internasional, negara memiliki kedaulatan atas wilayah udara di atas wilayah mereka, termasuk wilayah perairan. Sementara Zona Identifikasi Pertahanan Udara/ ADIZ  tidak memberikan hak berdaulat apapun.

13

14. Maritime Hotspot

Dalam beberapa dekade terakhir telah terjadi beberapa insiden tabrakan antar kendaraan, bentrokan bersenjata, pertemuan militer jarak dekat dan gesekan di perairan maritim  Asia . Insiden mayoritas terjadi di sekitar Kepulauan Spratly, Kepulauan Paracel dan Scarborough Shoal di Laut Cina Selatan, Kepulauan Senkaku di Laut Cina Timur, dan Jalur Batas Utara di Laut Kuning.

Hotspot lainnya termasuk Kepulauan Kuril di Pasifik Utara, dan Rocks Liancourt di Laut Jepang. Hal ini menimbulkan kekhawatiran bahwa ini bisa menjadi wilayah sengketa serius atau potensi eskalasi  Flashpoint di masa depan.

14

15. Anggaran Militer Asia

Militer Asia juga bervariasi secara signifikan dalam hal pengeluaran persentase dari PDB. Menurut metrik ini, Rusia dan Myanmar adalah pemboros terbesar di wilayah ini, menghabiskan antara empat dan lima persen dari PDB pada pertahanan.

China, Vietnam, dan Korea Selatan berikutnya, menghabiskan antara tiga dan empat persen. Jepang, Filipina, Australia, dan Malaysia menghabiskan hanya 1-2 persen dari PDB pada militer mereka, sementara sebagian besar dari Asia Tenggara menghabiskan kurang dari satu persen.

15

16. Personil Militer Asia

Kekuatan militer dari negara-negara maritim Asia bervariasi secara signifikan, yang ditunjukkan oleh kesenjangan yang signifikan dalam jumlah personil tentara, angkatan laut, dan angkatan udara.
China, India, dan Korea Utara masing-masing memiliki lebih dari 1 juta pasukan darat, dan Rusia memiliki  jumlah yang  terbesar di Front Timur sendiriana. China juga memiliki angka tertinggi untuk personil angkatan udara dan personil angkatan laut.

Brunei, sebaliknya, memiliki angka angkatan bersenjata terendah dengan kurang dari 5.000 pasukan darat dan sekitar 1.000 angkatan laut dan personil angkatan udara.

16

17. Personil Militer AS di Asia Timur

Militer AS telah lama mempertahankan keberadaannya secara signifikan di IndoPasifik dan memelihara kekuatan darat, udara, angkatan laut, dan Marinir di banyak negara Asia. Kehadiran pasukan yang paling signifikan adalah di Korea Selatan dan Jepang. AS juga baru-baru ini mendirikan kehadiran rotasi militer dengan beberapa mitra Pacific, termasuk Filipina dan Australia.
Aset dan personil AS dikerahkan di Hawaii, Alaska, dan Guam, juga ditujukan untuk keselamatan dan keamanan kawasan.

17

18. Perdagangan dan Sumber Daya di Samudera Hindia

Samudera Hindia adalah wilayah yang tidak banyak sengketa teritorial atau maritim, tetapi tetap tidak dapat dipisahkan dari aset dan kepentingan Pasifik.

Delapan puluh persen dari impor Jepang dan 39 persen impor minyak China melewati Samudera Hindia usai melakukan perjalanan dari Timur Tengah. Perusahaan China juga memiliki miliaran dolar investasi di Afrika Timur, terkonsentrasi terutama di minyak dan gas, kereta api dan jalan, dan sektor pertambangan lainnya.

18

19. Peta ini menunjukkan mengapa Laut Cina Selatan bisa menyebabkan Perang Dunia berikutnya.

 jakartagreater


[Foto] Kemampuan Wanita TNI Mengundang Decak Kagum Jenderal India


Tanggal 28 Oktober 2015 merupakan hari yang bersejarah bagi seluruh prajurit TNI yang tergabung dalam Kontingen Garuda tahun 2014-2015, karena bertepatan dengan peringatan hari Sumpah Pemuda itu Kontingen Garuda menyelenggarakan Medal Parade, sebuah kegiatan seremonial penganugerahan dan penyematan UN Medal atau Tanda Jasa dari PBB sebagai sebuah bentuk penghargaan atas partisipasi aktif dalam keikutsertaan menjaga perdamaian dunia. 

Kontingen Garuda tahun 2014-2015 telah bergabung dengan Unifil (United Nations Interim Force in Lebanon) sejak 17 Desember 2014, berdasarkan durasi waktu yang telah dilalui serta prestasi yang telah diukir, dinyatakan berhak memperoleh tanda penghargaan tersebut.


Penganugerahan UN Medal diawali dengan pelaksanaan Upacara Parade dengan Inspektur Upacara Wakil Panglima Unifil/Deputy Force Commander Brigjen Sandeep Singh Bajaj dan diikuti oleh seluruh prajurit Kontingen Garuda, bertempat di Markas Batalyon Mekanis TNI Kontingen Garuda XXIII-I/Unifil UN Posn 7-1 Adshit Al Qusayr, Rabu (28/10/2015).


Dalam upacara yang berlangsung hikmat tersebut, Wakil Panglima Unifil / Deputy Force Commander Brigjen Sandeep Singh Bajaj menyematkan UN Medal kepada Komandan Kontingen Garuda Unifil tahun 2014-2015 Kolonel Inf Danni Koswara, DCO Sector East Kolonel Kav Yotanabey A.M dan para Komandan Satgas di jajaran Kontingen Garuda beserta seluruh prajurit Kontingen Garuda Unifil tahun 2014-2015. Turut mendampingi dan juga ikut menyematkan tanda jasa yaitu Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh (LBBP) RI untuk Lebanon Achmad Chozin Chumaidy dan Komandan Unifil SektorTimur / Sector East CO Brigjen Conde de Arjona.


Setelah penyematan, Brigjen Sandeep Singh Bajaj membacakan amanat Force Commander Unifil Mayor Jenderal Luciano Portolano, mengatakan bahwa UN Medal yang telah dianugerahkan merupakan sebuah bentuk penghargaan dari UN melalui Unifil kepada seluruh prajurit Kontingen Garuda Unifil tahun 2014-2015 yang telah melaksanakan tugas secara profesional dan mengagumkan serta secara sempurna telah mengaplikasikan semua prosedur standar selama melaksanakan tugas di Lebanon dalam setiap kegiatannya.


Mayor Jenderal Luciano Portolano juga menyatakan terima kasih dan rasa bangganya kepada prajurit Kontingen Garuda Unifil tahun 2014-2015 masih akan terus melaksanakan tugas-tugas Unifil di Lebanon selama beberapa bulan ke depan sebelum end mission.


Selesai pelaksanaan Upacara Parade, dilanjutkan dengan Defile Pasukan Upacara dan konvoi kendaraan tempur beserta perlengkapannya. Kegiatan dilanjutkan dengan demonstrasi ketrampilan dan kemampuan prajurit Kontingen Garuda Unifil tahun 2014-2015 yang meliputi Bela Diri Militer dengan menampilkan gerakan perorangan dan kelompok serta pertarungan bebas, Bela Diri tradisional Pencak Silat “Merpati Putih” dengan menampilkan demo pemecahan batang besi dragon, kemampuan kekebalan tubuh terhadap benda tajam dan pemecahan batako dengan palu besi di atas perut peraga yang menopang pada papan paku tajam.


Dua hal yang menjadikan kekaguman dan sorak sorai tepuk tangan penonton adalah pada saat seorang Wanita TNI mampu melumpuhkan dua orang musuh sekaligus dengan kemampuan beladiri militernya serta seorang Wanita TNI mampu mematahkan besi dragon. Acara selanjutnya adalah Kolone Senapan yang menampilkan gerakan-gerakan indah dalam ketrampilan menggunakan senapan laras panjang, dilanjutkan kesenian Reog Ponorogo, Tari Jaipong, Tari Tradisional perang Suku Papua, dan Tari Maumere.


Hal yang paling berkesan dan menjadikan acara Medal Parade selalu ditunggu-tunggu oleh seluruh personel Unifil adalah interaksi tamu undangan dengan para pengisi acara melalui tarian bersama saat di penghujung acara yaitu Tari Maumere.

Cerita Susi Soal Alasan Bersedia Masuk Kabinet Jokowi

Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti (ANTARA FOTO/Rosa Panggabean

Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti bertekad terus mereformasi sektor perikanan demi melakukan perubahan sebagaimana diminta Presiden Joko Widodo yang juga menjadi alasan dia mau bergabung dalam kabinet Jokowi.

"Bapak Presiden bilang kita perlu perubahan dan mengubah.. itu kata-kata yang paling menarik bagi saya untuk mau bergabung dengan kabinet," kata Susi dalam acara Kinerja Satu Tahun Kelautan dan Perikanan di Kantor KKP, Jakarta, Jumat.

Susi mengaku datang dengan kepala kosong saat bergabung dalam kabinet menjadi Menteri Kelautan dan Perikanan, namun dia meyakini amanat yang diembannya akan menjadi aktivitas yang sangat menarik dan dinamis.

Ia mengenang saat pertama memegang jabatan Menteri Kelautan dan Perikanan, hal awal yang banyak dibicarakan adalah mengenai penampilannya yang unik.

Sejak awal, berdasarkan masukan dari berbagai pihak, Susia menilai kelemahan Indonesia di mata kalangan investor internasional adalah kurangnya penegakan hukum.

"Karena itu langkah pertama yang ingin saya tunjukkan adalah Indonesia bagus dalam penegakan hukum," kata Susi.

Untuk itu, dia juga tegas dalam fokus pada pemberantasan kapal asing yang mencuri ikan di perairan Indonesia, sampai-sampai mengundang duta besar sejumlah negara tetangga untuk menjelaskannya.

Dengan pemberantasan pencurian ikan itu, Susi mengklaim telah berhasil menghemat BBM dari Indonesia yang digunakan kapal asing itu. "Kami amankan BBM nasional sampai 36 persen yang nilainya ratusan triliun," katanya.

Susi menegaskan bahwa sumber daya kelautan dan perikanan seharusnya diberikan kepada masyarakat sendiri agar mereka juga bisa merasakan hasil laut, selain memberikan pangan laut berupa perikanan dan komoditas lainnya demi mengamankan sumber protein.

"Target kita yang utama mencukupi kebutuhan ikan dalam negeri, bila ada lebihnya baru kita ekspor," katanya.

Dirjen Penguatan Daya Saing KKP Nilanto Perbowo menyebut Menteri Kelautan dan Perikanan telah memulai gerakan yang disebutnya "fisheries reform" atau reformasi perikanan.

Sukhoi Su-35 Vs Shenyang J-11D

J-11D

Sukhoi Su-27 Flanker seri awalnya dikembangkan Uni Soviet untuk melawan pesawat tempur superioritas udara F-15 Eagle Amerika. Tetapi desain ini kemudian telah berkembang luas yang bahkan mungkin tidak pernah dibayangngkan oleh desainernya. 

Variasi Flanker tidak hanya dibangun di Rusia, China juga memiliki knock-off sendiri.
Rusia menghasilkan segudang variasi dari Flanker. Dari Su-30M2 yang relatif sama dengan desain dasar hingga Su-35S Flanker-E yang merupakan top-of-the-line.

China juga terus bermain-main dengan desain untuk mengembangkan variasi syang lebih maju dan kreatif dari desain asli Soviet. Sebagian besar yang dibangun China dibuat tanpa izin Moskow. Beijing melakukan reverse engineered dan memodifikasi hardware asli Rusia.  Di masa depan Flanker Rusia dan China bisa jadi menyebar ke berbagai negara hingga mungkin untuk bertemu dalam pertarungan di langit. Dalam skenario ini mungkin Sukhoi Su-35 akan head-to-head dengan J-11D China dalam pertempuran ekspor di masa depan.

Secara keseluruhan, setidaknya untuk saat ini, Flanker buatan Rusia masih mempertahankan keunggulan teknis dibandingkan salinan yang dibuat China. Dari berbagai lini seperti avionik, badan pesawat hingga mesin Rusia jelas masih unggul. Bahkan Flanker Rusia masih menjadi salah satu ancaman paling mengkhawatirkan bagi jet-jet tempur buatan Barat dan Amerika. Terlebih dengan varian Flanker Rusia seperti Su-30SM dan Su-34 yang sangat mampu.

Tapi China tidak lagi hanya melakukan reverse engineering. Mereka sudah mulai mengembangkan dalam produk buatan sendiri. Meskipun banyak pihak mengatakan China masih memiliki masalah besar dalam pembangunan mesin yang tangguh. China masih mengandalkan mesin buatan Rusia.
China juga telah mengembangkan sistem avionik dan sensor yang ditanam di pesawat mereka. Tetapi juga belum  jelas bagaimana kemampuan sistem yang mereka bangun. Yang jelas China sedang mengembangkan passive electronically scanned array radar dan active electronically scanned array radars. Tetapi lagi-lagi kemampuannya belum bisa dibuktikan.

Demikian pula, China telah mengembangkan infrared search and track dan electro-optical targeting systems. Tapi ada sedikit data tentang bagaimana sistem-sistem ini meski jika dilihat dari brosurnya sangat mengesankan. Yang juga harus diingat China adalah relatif pemula dalam membangun pesawat tempur dan subsistem. Semua hal ini menjadikan Flanker Rusia hampir pasti sulit ditandingi oleh Flanker China.
Pertarungan di Pasar
Su-35
Meskipun demikian, industri kedirgantaraan Beijing telah menghasilkan jajaran klon Flanker. Selain J-11, J-11A dan indigenized J-11B, China sedang bekerja pada derivatif canggih termasuk J-11BS, J-11D dan J-16. China juga telah mengembangkan J-15 yang berbasis kapal induk dari prototipe Su-33 Flanker. Tiga Flanker China paling mampu adalah J-15, J-11D dan J-16. J-11D dalam banyak hal setara dari Su-35. Tetapi secara keseluruhan kurang mampu dalam hal manuver dan inferior  dalam avionik dan powerplant. Tapi mungkin lebih murah-dan mungkin menjadi produk ekspor yang menarik jika China bisa membuat mesin yang lebih baik.
China akhirnya akan mampu bersaing dengan Rusia pada suatu hari nanti. China memiliki banyak uang dan mereka bersedia untuk menghabiskan pada pengembangan kemampuan mereka. China juga tidak segan-segan untuk mencuri teknologi apapun yang mereka belum miliki dan yang membantu menghemat waktu pengembangan dan uang. Tetapi sampai China belum bisa menyempurnakan pembangunan mesin yang berkualitas, mereka masih akan sulit bersaing.

[Dunia] AS-Rusia Sepakati Keterlibatan PBB

Pertemuan Wien di Austria hasilkan beberapa poin terkait krisis Suriah (Foto: Brendan Smialowski/REUTERS)

Amerika Serikat (AS), sejumlah negara Eropa Barat dan Arab, Turki, Rusia serta Iran, saling adu pernyataan dan pendapat soal krisis Suriah. Selama delapan jam pertemuan di Wien, Austria itu digelar dan akhirnya keluar beberapa poin keputusan bersama.
Soal masa depan Suriah, memang AS dkk belum terdapat titik temu, terutama terkait rezim Presiden Bashar al Assad. Padahal rakyat Suriah bak sudah sangat menunggu solusi terbaik demi mengakhiri krisis selama empat setengah tahun terakhir.

Sebelumnya, AS dkk mendesak Presiden Assad segera mundur sebelum digelarnya Pemilu dan Assad tak dibolehkan menjadi bagian dari transisi politik.

Sementara Rusia dan Iran, tak kalah bersikeras bahwa Assad mesti diberi kesempatan enam bulan ke depan untuk bertahan, sebelum terjadi transisi politik dan menyerahkan pada rakyat Suriah soal nasib mereka via pemilu.

Kendati demikian, ada beberapa poin yang akhirnya bisa dihasilkan selama delapan jam dialog antar Menteri Luar Negeri (Menlu) tersebut. Di antara poin-poin itu, mereka mendesak keterlibatan (Perserikatan Bangsa-Bangsa) PBB di Suriah.

Berikut Empat Poin Keputusan Pertemuan Wien, Seperti Dilansir BBC, Sabtu (31/10/2015):
1. Mengundang PBB untuk menggelar sidang soal pemerintahan Suriah dan oposisi melakukan proses politik baru yang kredibel, inklusif dan non-sektarian.

2. Konstitusi baru dan pemilu yang disokong PBB, di mana semua rakyat Suriah harus dilibatkan, termasuk anggota diaspora dan semua etnis.

3. Mengembangkan akses kepada bantuan kemanusiaan untuk rakuat Suriah di dalam dan di luar negeri.

4. Bekerja sama dengan PBB untuk mengembangkan wacana dan impelementasi gencatan senjata secara luas. (raw)

[Dunia] AS & Rusia-Iran Deadlock Soal Masa Depan Suriah

Pertemuan delapan jam di Wien, Austria, untuk membahas krisis Suriah (Foto: Brendan Smialowski/REUTERS) 

Krisis Suriah sudah terlalu banyak memakan korban. Sejumlah Menteri Luar Negeri (Menlu) pun mengadakan pertemuan di Wien, Austria, untuk menentukan solusi buat negara yang tengah “direcoki” pemberontakan dan kelompok ekstrem ISIS tersebut.

Pertemuan yang digelar Jumat, 30 Oktober waktu setempat tersebut menghadirkan Menlu AS John Kerry, Menlu Rusia Sergei Lavrov, serta sejumlah Menlu negara-negara Arab, China, serta Turki, utusan Suriah dan Iran.

Namun pertemuan delapan jam itu seolah deadlock. Kubu AS dan negara-negara Arab, mendesak rezim Presiden Suriah, Bashar al Assad segera diakhiri.

“Perang selama empat setengah tahun, kami semua percaya bahwa itu sudah terlalu lama. Sudah waktunya menghentikan pertumpahan darah dan mulai membangun (Suriah),” cetus Menlu Kerry, seperti dikutip BBC, Sabtu (31/10/2015).

Sementara Rusia dan Iran, lebih memilih menyerahkan pada rakyat Suriah menentukan nasib mereka via pemilihan umum (pemilu).

“Rakyat Suriah harus menentukan nasib Assad. Kami tak mengatakan bahwa Assad harus tumbang atau bertahan,” timpal Menlu Lavrov.

Berikut sejumlah pernyataan para peserta Pertemuan Wien: 

Amerika Serikat: Assad harus mundur dengan proses transisi politik.

Arab Saudi: Assad harus mundur dengan kurun waktu yang spesifik sebelum digelar pemilu untuk pemerintahan yang baru.

Turki: Assad harus mundur, walau masih bisa memerintah untuk enam bulan ke depan secara “simbolis”.

Negara-negara Eropa Barat & Arab: Assad harus mundur dan tak boleh jadi bagian proses transisi politik.

Rusia: Assad tak boleh dipaksa mundur. Rakyat Suriah harus menggelar pemilu untuk menentukan pemerintahan berikutnya.

Iran: Assad tak harus mundur. Rakyat Suriah harus menentukan masa depan politik mereka sendiri. (raw)

[Foto] Insiden Kecil Bisa Picu Perang AS-China

Angkatan Laut China

China memperingatkan Amerika Serikat, insiden kecil dapat memicu perang antarkedua negara di Laut China Selatan.

Pernyataan itu disampaikan, Komandan Angkatan Laut China Laksamana Wu Shengli saat berbicara dengan kepala operasi Angkatan Laut Amerika Serikat Laksamana John Richard melalui konferensi video.

Ini merupakan salah satu peringatan paling keras setelah insiden mendekatnya kapal militer AS di pulau sengketa Spratly yang diklaim China, Selasa lalu. Bagi China, AS telah melanggar kedaulatan mereka.

“Jika AS melanjutkan tindakan berbahaya ini, aksi provokasi, maka akan ada situasi serius di garis depan kedua pihak di lautan dan udara, bahkan insiden kecil dapat memicu perang,” ujar Wu.  “Kami harap AS bisa menghargai hubungan baik Angkatan Laut kedua negara, dan menghindari insiden seperti ini lagi.”

Sebelumnya pejabat AS mengatakan, kepala Angkatan Laut AS setuju untuk berdialog dan mengikuti protokol sehingga tidak terjadi bentrokan. AS selama ini bersikukuh, patroli mereka di Laut China Selatan telah sesuai  dengan prosedur.

Laut China Selatan menjadi perebutan sejumlah negara. Selain China, ada Filipina, Vietnam, Malaysia dan Brunesi Darussalam yang memperebutkan wilayah itu.

[Foto] Mereka Cantik, Tetapi Mematikan


Pasukan Kurdi dikenal sebagai salah satu kekompok yang gigih melawan ISIS. Tidak hanya pria, wanita juga bergabung dalam pertempuran garis depan. Wajah-wajah cantik mereka akan berubah menjadi beringas ketika menghadapi musuh. Mereka akan menjadi pasukan mematikan bagi siapapun.


Kelompok Yekîneyên Parastina Gel (YPG) bermain dengan anak anjing di kota Ras al-Ain Suriah, dekat perbatasan Turki.


Pejuang perempuan Peshmerga Kurdi berbaris selama sesi pelatihan yang dilakukan oleh instruktur militer Jerman di Arbil, ibukota wilayah otonomi Kurdi di Irak utara.


Pejuang Yekîneyên Parastina Gel (YPG) atau Unit Perlindungan Perempuan duduk di samping sebuah truk pick-up yang membawa senapan mesin berat di sebuah kamp pelatihan di al-Qahtaniyah, dekat perbatasan Suriah-Turki.


Personel YPG beristirahat di garis depan di kota Hasakeh Suriah timur laut.



Maju melalui zona diperebutkan dari Ayn al-Arab, Suriah.


Mengambil bagian dalam sesi pelatihan di sebuah kamp di Banslawa, utara Baghdad.


Seorang pejuang wanita memanggul senjata di kota Suriah Ain Issi, sekitar 50 kilometer utara dari Raqqa.


Tetap terlihat cantik saat berpose di Arbil, ibukota wilayah otonomi Kurdi di Irak utara.



Di garis depan di kota Hasakeh Suriah timur laut.

Lanud Halim Hancurkan Pesawat Rusak

Penghancuran pesawat di Halim Perdanakusuma, Jumat (30/10/2015). Foto: Penerangan Bandara Halim Perdanakusuma
Pesawat komersil rusak yang bertahun-tahun terparkir di Landasan Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, dihancurkan. Hal ini dilakukan untuk kerapihan dan keindahan bandara.

Komandan Lanud Halim Perdanakusuma Marsekal Pertama TNI Umar Sugeng Hariyono mengatakan, pihaknya telah berkoordinasi dengan pihak operator dan sepengetahuan Kepala Staf Angkatan Udara untuk kegiatan ini.

Selain untuk kerapihan dan keindahan, di lokasi bekas parkir pesawat tersebut rencananya akan dibuat shelter pesawat tempur TNI Angkatan Udara.

“Saya sudah mempunyai bukti-bukti dan alasan yang kuat untuk proses penghancuran pesawat-pesawat yang tidak dipergunakan oleh pihak operator di parkir Apron Heli, Lanud Halim Perdanakusuma. Sehingga kekuatan hukum kegiatan penghancuran pesawat-pesawat ini sudah ada," tutur Umar dalam rilis yang diterima Metrotvnews.com, Jumat (30/10/2015)

Hadir dalam kegiatan tersebut, antara lain, General Manager Bandara Halim Perdanakusuma Iwan Krishadianto dan staf, para operator pemilik pesawat, pejabat terkait dari Markas Besar Angkatan Udara dan pejabat pemerintah terkait lainnya.

Ditambahkan Umar, bertahun-tahun pesawat yang tidak laik operasional tersebut tidak terurus dan kurang enak dipandang.

"Saya mengawali proses penghancuran ini dan akan ditindaklanjuti pesawat-pesawat tidak laik operasional lainnya yang ada di terminal selatan. Saya kasih waktu satu bulan untuk kejelasan pesawat yang tidak operasional tersebut kepada operator berbagai penerbangan komersil," tegas Umar.

Dalam tahap awal telah direncanakan proses penghancuran terhadap lima pesawat yaitu tiga unit jenis Fokker, satu unit King air dan satu unit Cessna oleh alat berat excavator. KRI  
metrotvnews 

Tujuh Pangkalan TNI AU Mengalami Peningkatan Status

Sebanyak tujuh Pangkalan TNI AU (Lanud) mengalami peningkatan status dari tipe “C” menjadi tipe “B”.

Lanud yang mengalami peningkatan status, terdiri dari tiga Lanud berada di wilayah Komando Operasi TNI AU (Koosau I) (wilayah barat Indonesia) yaitu Lanud Palembang, Lanud Padang dan Lanud Ranai Natuna, dan empat Lanud di wilayah Koopsau II (wilayah tengah dan timur Indonesia) masing-masing Lanud Tarakan (Kalimantan Utara), Lanud Leo Watimena, Morotai (Maluku Utara), Lanud Merauke Papua dan Lanud Rembiga, Mataram, Nusa Tengara Barat (NTB).

Peningkatan Lanud tersebut sebagai tindak lanjut dari proses validasi organisasi yang sedang berjalan di dalam institusi TNI AU. Peningkatan status Lanud tertuang dalam Peraturan Kepala Staf TNI AU nomor 30 tahun 2015 dan ditindaklanjuti dengan Instruksi Kasau Nomor : Ins/4/X/2015 tanggal 23 Oktober 2015.. Selain itu, peningkatan status Lanud juga sebagai jawaban atas makin meningkatnya tantangan tugas yang diemban TNI AU, khususnya tugas-tugas yang berkaitan dengan penegakan kedaulatan wilayah udara yurisdiksi nasional di perbatasan.

Peningkatan status Lanud tersebut, selanjutnya juga akan diikuti dengan peningkatan kepangkatan jabatan dan jumlah personel pengawak lanud serta fasilitas lanud. Dengan peningkaan status ini, maka Lanud tipe “C” yang selama ini dipimpin Komandan berpangat Letkol, maka setelah meningkat menjadi tipe “B” akan dipimpin oleh seorang Komandan berpangkat Kolonel.

Demikian juga, untuk jumlah personel yang mengawaki Lanud, mengalami peningkatan. Sesuai dengan Daftar Susunan Personel (DSP) TNI AU, maka Lanud tipe “B” sedikitnya akan diawaki oleh 150 personel (militer dan PNS).

Tim Khusus Komando Armada Barat TNI AL Tangkap Anggota Kelompok Zakir di Subang

Janji TNI AL memburu sindikat perompak bukan hanya isapan jempol belaka.
Anggota kelompok M Zakir yang beberapa waktu lalu beraksi di atas Kapal MV.Merlin ditangkap di Dusun Galian, Desa Patimban, Pusaka Negara, Subang, Jawa Barat, Jumat siang (30/10/2015) sekitar pukul 13.15.

"Tersangka bernama Nachrowi ini diringkus tim reaksi cepat, Western Fleet Quick Response (WFQR) bersama Detasemen Intelijen Koarmabar TNI AL," kata Kadispenal Laksma TNI M Zainudin kepada Tribunnews.

Dengan tertangkapnya Nachrowi, berarti sudah empat anggota kelompok Zakir ini yang diciduk aparat.

komplotan Zakir mulai diburu setelah kedapatan mencuri beberapa suku cadang Kapal MV Mervin.
Kapal tersebut yang melaporkan tindak perompakan pada Kamis 22 Oktober 2015.
Hal itu dibuktikan setelah nomor seri onderdil yang hilang dari MV Mervin dicocokan dengan nomor seri barang bukti yang didapat dari ketiga pelaku.

Jika dikonversikan ke rupiah, seluruh barang bukti yang digasak pelaku seharga miliaran rupiah.
Dari hasil pemeriksaan para tersangka, mereka mengakui sudah satu tahun belakangan merompak onderdil-onderdil kapal yang harganya mahal dan mengirimkan barang curian tersebut ke penadah.
Pengiriman dilakukan melalui 4 anggota komplotan mereka yang berada di Jakarta.

[Dunia] Menhan AS Bantah Akan Kerahkan Pasukan Perangi ISIS

Menhan AS Ash Carter di Irak (Foto: AFP
 Menteri Pertahanan Amerika Serikat (AS) Ash Carter membantah negaranya akan mengerahkan pasukan darat untuk menghadapi kelompok Islamic State (ISIS).

Sebelumnya ada kabar bahwa Presiden Obama akan mengumumkan pengerahan pasukan AS di Suriah. Pengerahan pasukan itu ditengarai untuk menyaingi Presiden Rusia Vladimir Putin yang sudah memerintahkan serangan besar-besar ke basis pertahanan ISIS.
 "Kami tidak berniat menggelar operasi tempur darat berskala besar dalam jangka panjang, seperti di Afghanistan atau Irak, dalam peningkatan penyerangan terhadap sasaran-sasaran ISIS di Irak dan Suriah," ujar Carter, seperti dikutip VOA Indonesia, Jumat (30/10/2015).
Menurut Carter perubahan strategi hanya akan mencakup lebih banyak serangan udara dan mungkin serangan darat. Juru bicara Gedung Putih Eric Schultz mendukung pernyataan Carter, dengan menjelaskan bahwa Amerika "mempertahankan kemampuannya untuk melakukan operasi terbatas di Suriah dengan mitra-mitranya sesuai peluang yang ada."

"Kita tidak bicara tentang serangan berskala penuh atau serangan terhadap kota-kota besar. Kita bicara tentang penyerbuan,” ujar Juru Bicara Koalisi Pimpinan AS di Irak, Kolonel Steve Warren.

"Ini bukan operasi menempatkan ribuan tentara Amerika dengan dukungan ribuan atau puluhan ribu tentara Irak guna melancarkan operasi ofensif berkelanjutan," tambahnya.

Dalam dengar pendapat di Kongres hari Selasa, Menteri Pertahanan Ashton Carter mengatakan bisa saja terjadi lebih banyak penyerbuan seperti yang terjadi pekan lalu, ketika tentara Amerika memberi nasehat kepada pasukan Kurdi untuk menyelamatkan sekitar 70 sandera di Irak, meskipun seorang anggota pasukan komando Amerika terbunuh. FJR 
metrotvnews